Di era sekarang banyak sekali pro dan kontra tentang pemberian PR(Pekerjaan Rumah) yang dilakukakan guru terhadap siswa. Sebagian besar orang tua menghendaki agar ketika pulang sekolah anak-anak mereka tidak dibebankan lagi dengan pekerjaan sekolah. Sebagian lagi orang tua ada yang senang jika anak diberikan PR (Pekerjaan Rumah).Kalau kita perhatikan memang sekarang ini banyak sekolah-sekolah yang menerapkan sistem belajar fullday, dimana jam sekolah yang biasanya berakhir pukul 12.00, bisa menjadi berakhir pada pukul 15.00. Mungkin dari sinilah sebagian  orang tua beranggapan bahwa memberikan PR ke anak justru akan menjadikan beban tersendiri bagi anak tersebut.
Namun bila kita kaji lebih mendalam, memberikan tugas  membuat PR sebenarnya adalah salah satu trik atau cara guru agar siswa mengulangi kembali materi yang telah didapatkan selama berada di sekolah.  Melalui pemberian pekerjaan rumah (PR) kepada siswa diharapkan proses pencapaian pembelajaran terjadi dua arah yaitu di sekolah dan di rumah. Bagi siswa yang mengikuti pelajaran di sekolah dengan sungguh-sungguh serta memperhatikan penjelasan guru, mengerjakan tugas PR pasti akan dilakukan dengan sangat mudah dan dengan perasaan yang menyenangkan. Berbeda dengan siswa yang malas untuk belajar, mengerjakan PR yang diberikan guru merupakan hal yang sangat membebankan.
Perkembangan teknologi pada saat ini membuat segala sesuatu dapat mudah diakses dengan menggunakan perangkat gadget. Kemudahan tersebut disadari atau tidak akan menimbulkan efek kecanduan bagi penggunanya yang cenderung negatif. PR (Pekerjaan Rumah) yang diberikan guru juga memiliki tujuan untuk mengurangi kecanduan siswa dalam  menggunakan gadget seperti bermain game, media sosial dan lain-lain. Karena pada kenyataannya ketika guru tidak memberikan PR, siswa akan asyik bermain smartphone di rumah dan lebih parah lagi, jika tanpa adanya pengawasan dari orangtua mereka.
Manfaat yang didapatkan siswa dengan mengerjakan PR sangat banyak antara lain:
- Membantu siswa memperkuat dan memperdalam materi yang telah dipelajari
- Dapat meningkatkan rasa tanggungjawab terhadap tugas
- Dapat meningkatkan rasa disiplin terhadap waktu
- Dapat melatih siswa untuk berkomunikasi dan bekerjasama dengan tim, jika PR yang diberikan secara berkelompok.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa PR tidak selalu berdampak negatif bagi siswa. PR masih memberikan banyak manfaat. PR yang diberikan juga tidak harus selalu berbentuk soal dan uraian. PR yang diberikan dapat berupa pengamatan atau proyek sehingga akan lebih menyenangkan dan membuat siswa lebih kreatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H