Mohon tunggu...
Vishantika Paramitha
Vishantika Paramitha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UMM, Prodi Manajemen

"Makin aku banyak membaca, makin aku banyak berpikir; makin aku banyak belajar, makin aku sadar bahwa aku tak mengetahui apa pun." - Voltaire

Selanjutnya

Tutup

Money

Menghindari Kerugian Bisnis dengan Margin of Safety

22 Desember 2021   10:53 Diperbarui: 22 Desember 2021   12:21 871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Perkenalkan saya Vishantika Pradnya, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang program studi Manajemen. Penulisan artikel ini bertujuan untuk memberi informasi kepada para pengusaha, terutama para pengusaha pemula. Artikel ini juga ditulis dengan tujuan memenuhi tugas dari mata kuliah Akuntansi Manajemen yang diampu oleh Ibu Chalimatuz Sa'diyah SE., MM.

Suatu bisnis didirikan dengan tujuan untuk mencari keuntungan semaksimal mungkin. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan suatu analisis biaya. Analisis biaya akan membantu sebuah bisnis dalam hal evaluasi kinerja yang nantinya hasil dari analisis tersebut dapat menjadi pertimbangan pengambilan keputusan, agar terhindar dari kerugian.

            Margin of Safety merupakan salah satu metode analisis biaya yang dapat membantu perusahaan di dalam proses penjualan. Margin of Safety merupakan suatu batas maksimal penurunan penjualan di dalam perusahaan. Tujuanya adalah agar perusahaan terhindar dari kerugian yang dikarenakan adanya penurunan penjualan. Semakin besar presentase dari Margin of Safety maka perusahaan akan semakin aman dari kerugian akibat penurunan penjualan. Sebaliknya jika presentase Margin of Safety kecil maka perusahaan akan semakin mudah mengalami kerugian akibat penurunan penjualan. Untuk mengetahui presentase MOS  dapat menggunakan rumus berikut

Margin of Safety (MOS)  =  Perencanaan penjualan - BEP perusahaan/ Perencanaan penjualan x 100%

            Perlu diketahui bahwa Margin of Safety tidak akan efektif ketika perhitungan atau target penjualan  dilakukan secara musiman karena beberapa bulan akan menghasilkan presentase yang sangat rendah. Dari hasil perhitungan tersebut kita dapat menganalisisnya bahwa Margin of Safety yang rendah mengindikasikan bahwa biaya tetap pada suatu perusahaan terlalu tinggi dan laba tidak diperoleh. Di sisi lain, Margin of Safety yang tinggi menunjukkan bahwa BEP sangat kurang dari penjualan aktual. Oleh karena itu, walaupun terjadi penurunan penjualan, usaha tersebut akan tetap memperoleh keuntungan. Jadi, semakin tinggi Margin of Safety, semakin besar peluang untuk menghasilkan keuntungan dan membuat perusahaan lebih responsif terhadap penurunan penjualan.

            Lalu bagaimana cara meningkatkan Margin of Safety? Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan Margin of Safety, yang pertama adalah dengan meningkatkan harga jual produk (jika kondisi pasar memungkinkan) dan menurunkan biaya variabel per unit produk. Dengan menggunakan cara tersebut akan diperoleh BEP yang rendah sehingga perusahaan akan dengan mudah mencapai titik impas. Cara yang kedua adalah dengan meningkatkan volume penjualan. Teknik ini merupakan teknik yang mudah untuk meningkatkan Margin of Safety jika efisiensi dan efektivitas produksi di perusahaan tidak bisa maksimal.

            Dengan demikian penetapan Margin of Safety dalam perusahaan akan menjadi sangat penting agar perusahaan terhindar dari kerugian. Terlebih bagi para pengusaha pemula yang baru belajar, akan sangat berbahaya jika dalam fase awal sudah mengalami kerugian. Suatu analisis akan percuma jika tidak ada tindak lanjut yang signifikan dalam menyikapi suatu masalah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun