Mohon tunggu...
Visellia Aisharesti
Visellia Aisharesti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Jurusan Ilmu Hubungan Internasional - Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Saya suka menggambar.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Membangun Keamanan Digital Global: Peran Indonesia dalam Meningkatkan Keamanan Digital dan Stabilitas Global pada Presidensi Indonesia di G20

12 Desember 2024   15:40 Diperbarui: 12 Desember 2024   15:50 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia sebagai salah satu negara berkembang dan merupakan satu-satunya negara ASEAN yang menjadi anggota Group of 20 (G20) memiliki peran yang penting. Salah satu peran pentingnya yaitu menjadi presidensi G20 pada tahun 2022. Indonesia dalam G20 tentunya mengupayakan berbagai hal untuk mendorong pertumbuhan global dalam berbagai faktor, seperti ekonomi, kesehatan, lingkungan dan tentunya keamanan dan stabilitas global. Yang akan dibahas kali ini yaitu terkait keamanan dan stabilitas global, terutama dalam menanggulangi ancaman keamanan digital dan cyber warfare. Keamanan digital dan cyber warfare tentunya merupakan hal yang penting karena dunia yang semakin berkembang dan semakin modern akan terus bergantung pada teknologi modern dan infrastruktur digital. Indonesia memimpin upaya dalam menjaga keamanan digital seperti melawan ancaman siber atau membangun kerjasama internasional dalam melawan serangan dunia maya yang dapat memengaruhi keamanan global.

Beberapa yang diupayakan yaitu pemerintah Indonesia yang menjaga keamanan siber melalui Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang melakukan pengidentifikasian potensi-potensi ancaman siber seperti spear phishing, malware document, hijacking. Selain itu, BSSN juga  memiliki tugas dalam mengawasi potensi ancaman pencurian data menjelang KTT. Bahkan sebelum KTT, BSSN sudah melakukan audit sistem manajemen informasi, mengawasi anomali lalu lintas, mengawasi ancaman keamanan siber, dan mengukur tingkat keamanan siber. Selain itu, BSSN tidak hanya mengupayakan keamanan siber menjelang KTT, tapi hingga berakhirnya Presidensi G20 Indonesia. Selain itu, BSSN juga memiliki peran untuk menggabungkan beberapa rencana pengamanan siber dengan pihak seperti Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Kesehatan, Sekretariat Kabinet, dan lain-lain. Setelah KTT, BSSN juga akan berperan dalam melakukan identifikasi kerentanan keamanan siber dan potensi ancaman pengungkapan data serta melakukan forensik digital dan respons insiden.

Indonesia juga mengupayakan pendidikan publik dan literasi digital nasional yang tujuannya memperkuat keamanan digital secara menyeluruh. Literasi digital tidak hanya terkait cara menggunakan teknologi, tapi juga seputar pengetahuan bagaimana caranya supaya bisa melindungi diri dari dunia maya. Selain itu, diupayakan juga kampanye publik atau pendidikan publik, yang tujuannya tentu untuk memberikan edukasi tentang pentingnya keamanan digital. Hal ini terkait erat dengan presidensi Indonesia di G20, yang mana peningkatan kapasitas nasional tersebut bisa mendukung agenda global, dukungan terhadap inklusi digital G20, menangani ancaman siber secara global, serta bagaimana Indonesia berkomitmen terhadap keamanan digital global. Dengan adanya literasi digital dan kampanye publik tersebut, Indonesia tidak hanya berfokus pada keamanan siber di tingkat nasional, tetapi juga mendukung keamanan di tingkat global yang tentunya untuk mendukung keamanan siber melalui G20.

Selain itu, pengembangan transformasi digital menjadi momentum bagi pemerintah dalam presidensi G20 Indonesia terkait keamanan siber. Untuk mencapai sasaran tersebut, Indonesia sudah membuat strategi di tingkat internasional dan nasional untuk bekerja sama. Kelompok Kerja Ekonomi Digital (DEWG) adalah platform diskusi yang tentunya sebagai potensi untuk bekerja sama di tingkat internasional. Sebelum hal itu, dalam rangka Presidensi G20 Indonesia 2022, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah melakukan meeting Kelompok Kerja Ekonomi Digital (DEWG). Pertemuan tersebut dilakukan untuk mencapai pemahaman bersama terkait lingkungan digital yang aman, terlindungi, dan terkoneksi. Salah satu pembahasan yang dilakukan yaitu perlindungan data karena upaya menangani kejahatan siber merupakan hal yang penting.

Indonesia juga berfokus dalam melakukan pendorongan inovasi melalui kerja sama dengan lembaga akademis, perusahaan teknologi, dan mitra internasional. Hal ini memiliki tujuan untuk melakukan pendorongan penelitian dan pengembangan teknologi baru. Sebagai contoh artificial intelligenceblockchain, dan internet of Things (loT), yang tentunya krusial dalam melakukan pengamanan infrastruktur digital. Sebagai contoh, kerja sama antara WIR Group di Indonesia dan Internet Computer Protocol (ICP) menonjolkan komitmen Indonesia dalam melakukan pendorongan transformasi teknologi. Kerja sama ini tidak sekedar menyosialisasikan blockchain ke sektor-sektor penting seperti keuangan, ritel, dan pendidikan, tetapi juga memperkuat adopsi blockchain untuk transparansi dan keamanan data. Blockchain ini dapat mengurangi risiko bocornya data pada sistem terpusat. Selain hal tersebut, integrasi AI dan loT menjadi kunci dalam memodernisasi sistem digital Indonesia. Kerja sama internasional ini akan memosisikan Indonesia sebagai pemimpin dalam ekonomi digital global. Dengan menggunakan teknologi yang canggih, Indonesia mempunyai kesempatan tidak hanya meningkatkan kemampuan nasional, tapi juga dapat memberikan pengaruh positif di tingkat global.  

Jadi, keamanan siber merupakan hal yang penting karena dunia yang terus bergantung dengan teknologi modern. Indonesia memainkan peran penting dalam G20, terutama dalam hal keamanan digital dan stabilitas global. Sebagai presidensi G20 pada tahun 2022, Indonesia berfokus pada upaya untuk melawan ancaman siber dan membangun kerjasama internasional dalam menangani serangan dunia maya yang dapat mengganggu keamanan global. Beberapa upaya yang telah dilakukan yaitu pemerintah Indonesia yang berupaya menjaga keamanan sumber melalui Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), mengupayakan literasi digital dan pendidikan publik, pengembangan transformasi digital melalui Kelompok Kerja Ekonomi Digital (DEWG), dan inovasi teknologi dengan berkolaborasi dengan lembaga akademis, perusahaan teknologi, dan mitra internasional. Secara keseluruhan, upaya-upaya ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk memimpin dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital global serta menjaga keamanan dan stabilitas dunia maya di lingkup internasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun