Salah satu tujuan penanaman pohon tersebut adalah untuk menyelamatkan keberadaan cagar budaya yaitu Sumber Mata Air.
Pak Arif, warga lokal yang merupakan Ketua pengelola Sumber Mata Air mengatakan bahwa kawasan di sekitar Mata Air telah dirusak oleh oknum dan dengan adanya pembangunan perumahan.
Pak Arif menjelaskan "permasalahan yang terjadi sangat kompleks, perangkat Desanya sangat pro terhadap developer pembeli lahan disekitar Mata Air, namun dari pihak warga belum ada sertifikat resmi untuk mengubah status tanah konservasi Sumber Mata Air Ngenep ini, jadi developer hanya mengakui secara sepihak"
Perubahan lahan konservasi menjadi perumahan ini merupakan kegiatan yang menyalahi peraturan perundang-undangan yang ada.
"Sengketa terjadi antara warga dengan developer perumahan, tidak dapat dipungkiri hal ini sudah terjadi beberapa kali dengan perseteruan antara warga dengan developernya"
Pembangunan perumahan yang ada telah menyinggung Sumber Mata Air yang biasa digunakan oleh warga. Jika hal ini terjadi, maka akan merusak lingkungan, serta merugikan warga sekitar.
"Perseteruan yang terjadi merupakan upaya menjaga kelestarian serta menjaga Sumber Mata Air, agar dapat dinikmati dan juga diceritakan kepada anak cucu nanti" tuturnya
Melalui kegiatan tamam pohon ini sangat berarti untuk menggencarkan kepedulian terhadap lingkungan yang harus dijaga agar dapat diwariskan terhadap generasi berikutnya.
" Alam ini aset terbesar bagi kehidupan umat manusia, jadi perlu dijaga . Tolong publish permasalahan yang terjadi ini, gencarkan ! Agar aksi yang teman-teman lakukan ini dan dari beberapa aksi yang dilakukan sebelumnya dapat terdengar supaya mampu membuat lahan yang ada tetap asri  walaupun sekarang tidak berdampak langsung, namun hasilnya akan berdampak pada waktu yang lama dan dapat mengurangi degradasi lahan yang terjadi" ujar Pak Arif selaku Ketua Pengelola Paguyuban Sumber Mata Air Ngenep.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H