Mohon tunggu...
Visca
Visca Mohon Tunggu... Penulis - Lulusan arsitektur Universitas Indonesia, yang walaupun sudah tak berprofesi arsitek, tetap selalu suka menikmati segala bentuk arsitektur. Pernah tinggal di Maroko, Belanda, Thailand, dan tentunya Indonesia.

Traveler. Baker. Crafter.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Republik Uzupis, Sebuah Negeri Ciptaan Para Seniman

29 Januari 2021   14:49 Diperbarui: 31 Januari 2021   15:30 792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung Malaikat Uzupis | Sumber: Dokpri

Republik Uzupis. Mungkin banyak yang baru mendengar nama ini. Saya juga. Saya baru tahu tentang Republik Uzupis kala berkunjung ke kota Vilnius, Ibukota Lithuania. 

Uzupis dalam Bahasa Lithuania artinya, "di luar sungai", dan memang sesuai dengan namanya, daerah ini terpisah oleh sungai Vilnele dari bagian lain di kota Vilnius. 

Untuk memasuki Uzupis, kita harus menyeberangi jembatan. Menyusuri jalan sepanjang sungai, kita akan menemui Uzupis Art Incubator, tempat dimana kita bisa menemukan berbagai benda seni nan unik. 

Penanda Jalan di Jembatan Memasuki Republik Uzupis | Sumber ilustrasi via Politico Europe
Penanda Jalan di Jembatan Memasuki Republik Uzupis | Sumber ilustrasi via Politico Europe
Sepanjang jalan tepi sungai kita juga bisa melihat berbagai karya seni instalasi, seperti Tree of Record, piano tua dan tumpukan bebatuan dengan sentuhan seni yang ada di sungai.

Salah satu karya seni utama di sini adalah patung Putri Duyung Uzupis. Konon bila pengunjung menatap mata putri duyung ini terlalu lama, maka ia akan menetap di Uzupis selamanya.

Patung Putri Duyung Uzupis. Jangan lama-lama memandang matanya bila tak ingin selamanya tinggal di sini | Sumber: Dokpri
Patung Putri Duyung Uzupis. Jangan lama-lama memandang matanya bila tak ingin selamanya tinggal di sini | Sumber: Dokpri
Lithuania sempat mengalami masa di bawah rezim Soviet dari tahun 1947-1952, dan Uzupis dulunya merupakan salah satu tempat yang paling berbahaya di Lithuania, penuh dengan tempat pencandu obat, prostitusi dan penjahat. 

Salah satu jalan di Uzupis bahkan mendapat julukan "Jalan Kematian", tak hanya karena tingginya angka kriminalitas di area tersebut, tetapi juga karena daerah itu terkenal sebagai daerah Yahudi dimana pada masa itu bangsa Yahudi sedang mengalami masa pembinasaan oleh kaum Nazi.

Situasi Uzupis berubah seiring waktu. Pada tahun 1997, tepatnya pada tanggal 1 April, tangal yang dikenal dengan April Mop, adalah 12 seniman mendeklarasikan kemerdekaan Uzupis. 

Walaupun terkesan main-main (lihat saja dari pemilihan tanggal deklarasi), namun para seniman ini memiliki misi dan visi yang jelas. Menteri luar negeri Uzupis, Tomas epaitis, yang merupakan salah satu pendiri republik ini, menjelaskan bahwa republik ini lahir dari filosofi Aristoteles, dimana salah satu filosofinya adalah bahwa sebuah kota harus mempunyai batas penduduk. 

Uzupis ingin menciptakan negeri baru yang didasarkan atas pemikiran bahwa negara yang baik hanya bisa memiliki lebih dari 5000 penduduk, karena otak manusia tidak dapat mengingat wajah lebih dari jumlah itu. Sehingga di negeri ini, setiap orang kenal satu sama lain, dan karenanya akan sulit untuk berbuat tidak baik.

Walaupun lahir pada saat April Mop, namun Republik ini "serius" dan memiliki berbagai hal yang umumnya dimiliki sebuah negara, seperti:

- Uzupis memilki presiden, pemerintahan, dan juga mata uang. Bahkan Uzupis memilki Angkatan laut yang terdiri atas 3 kapal kecil. 

Sempat memilki tentara yang terdiri atas 10 orang, namun baru-baru ini dibubarkan karena tidak sesuai dengan nilai yang dianut sebagai republik pencinta damai.

- Uzupis memiliki konstitusi, yang dikenal dengan sebutan Konstitusi Republik Uzupis. Konstitusi ini ditulis oleh Menteri Luar Negeri dan Presiden (Romas Lileikis). Terdapat 41 klausul di konstitusi ini yang merangkum intisari dari idealisasi pemikiran bebas. 

Seperti "Setiap orang memiliki hak untuk senang atau sedih", "Setiap orang memilki hak untuk meninggal, namun ini bukan merupakan kewajiban", "Setiap orang memilki hak untuk mengerti" dan juga "Setiap orang memiliki hak untuk tidak mengerti apapun", "Setiap anjing memilki hak untuk menjadi anjing" dan "setiap kucing tidak berkewajiban menyayangi pemiknya, tetapi harus menolong pada saat diperlukan".

Adanya klausul tentang anjing dan kucing, karena sang presiden adalah pencinta anjing dan Menteri luar negeri adalah pencinta kucing. Klausul konstitusi Republik Uzupis yang unik dan menarik ini sudah diterjemahkan ke lebih dari 30 Bahasa.

Konstitusi Republik Uzupis | Sumber: Your Own Trip
Konstitusi Republik Uzupis | Sumber: Your Own Trip
- Republik ini memiliki bendera yang dikenal dengan sebutan "Tangan Suci". Bendera ini terdiri atas gambar tangan berwarna iru dengan lubang di tengah tangan yang dimaksudkan sebagai tidak bisa menerima suap, dan juga dapat diartikan tidak ada yang disembunyikan di tangan mereka.

Sang presiden menduduki posisinya sejak saat negeri ini berdiri hingga sekarang. Presiden dan para menterinya mengadakan pertemuan berkala yang umumnya dilakukan pada hari Senin. 

Bersama mereka membuat gerakan politik dan juga aktif membangun hubungan dengan negara lain, walaupun tidak secara resmi.

Patung Malaikat Uzupis | Sumber: Dokpri
Patung Malaikat Uzupis | Sumber: Dokpri
Pada tanggal 1 April 2002, seniman Romas Viliauskas membuat patung Malaikat Gabriel yang diletakkan di alun-alun utama Uzupiz. Patung ini juga dikenal dengan sebutan Malaikat Uzupis, sebagai simbol pertumbuhan dan kelahiran kembali. 

Patung ini meniup trompet, yang menandai era baru kebebasan berpikir, kembalinya kemerdekaan artistik di Eropa timur setelah bertahun-tahun tertindas.

Setiap tanggal 1 April, republik ini merayakan kemerdekaannya. Dikenal dengan nama Hari Uzupis. Pada hari istimewa ini, pengunjung bisa mendapatkan cap di paspor saat mereka menyebrang jembatan masuk ke Uzupis. Hanya hari itu, karena hari lain "perbatasan" tidak ada yang jaga.

Uzupis Art Incubator | Sumber: Dokpri
Uzupis Art Incubator | Sumber: Dokpri
Dari yang bermula seperti main-main, Uzupis kini menjadi Republik terkecil di dunia, dengan luas kurang dari 1 Km2. Walaupun tidak ada pengakuan resmi dari International, namun Uzupis menjadi kebanggaan Lithuania. 

Bahkan Dalai Lama mengunjungi Uzupis beberapa kali dan dalam kunjungannya yang ketiga, ia menyempatkan menanam pohon di Alun-alun Uzupis, yang dikenal dengan sebutan Alun-alun Tibet. Di tengah taman ini terdapat mandala yang diberkati sendiri oleh Dalai Lama.

Berjalan-jalan di Uzupiz, kita juga akan menemukan rambu-rambu jalan. Tak seperti umumnya rambu jalan di tempat lain, rambu jalan di Uzupis memilki gambar unik, seperti gambar "muka tersenyum" (yang artinya kita harus selalu tersenyum saat berada di sini), "20" (yang artinya kita harus pelan-pelan menikmati negeri ini),  "Mona Lisa" (untuk mengingatkan bahwa kita berada di daerah artistik) dan gambar "mobil jatuh ke dalam sungai" (sebagai pengingat kalau kita berada di seberang sungai, jadi harus hati-hati).

Dengan kekuatan seni, Uzupis terlahir kembali. Ia menjadi tempat yang damai. Ketika seseorang menyebrang sungai memasuki Uzupis, orang tersebut bisa menjadi dirinya sendiri, tidak terpengaruh/khawatir oleh pandangan orang lain. 

Orang akan lebih rileks dan bahagia. Berbeda dengan Uzupis di masa lalu, Uzupis kini adalah Uzupis yang inspiratif, berjiwa dan berwarna. Terima kasih, Seni!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun