Mohon tunggu...
Visca
Visca Mohon Tunggu... Penulis - Lulusan arsitektur Universitas Indonesia, yang walaupun sudah tak berprofesi arsitek, tetap selalu suka menikmati segala bentuk arsitektur. Pernah tinggal di Maroko, Belanda, Thailand, dan tentunya Indonesia.

Traveler. Baker. Crafter.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Petra, Kejaiban Dunia di Yordania yang Mengingatkanku dengan Indiana Jones dan Alibaba

17 April 2020   12:02 Diperbarui: 17 April 2020   18:56 1400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siq dengan sedikit celah memberikan efek dramatis bagi kemegahan Al-Khazneh (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Sumber: dokpri | Anak tangga untuk mencapai Ad Deir (The Monastery)
Sumber: dokpri | Anak tangga untuk mencapai Ad Deir (The Monastery)
Tepat di seberang The Monastery, ada sebuah cafe kecil. Pemilihan lokasi yang tepat. Setelah mendaki sekian banyak anak tangga, sudah pasti setiap orang akan perlu tempat untuk istirahat dan minum. 

Ditambah lagi, lokasinya yang membuat kita bisa memandang tampak muka The Monastery yang luar biasa. Kami menikmati dengan sangat waktu kami di sini sambil meminum secangkir kopi yang ditabur kapulaga, kopi khas di sini.

Dari ke semua monumen yang ada, Al-Khazneh (The Treasury) adalah yang utama, dan juga yang memiliki legenda menarik. 

Mendengar cerita tentang Al-Khazneh, mengingatkan saya akan cerita Alibaba di Sarang Penyamun. Di mana Alibaba menemukan harta karun para perompak di dalam sebuah goa. 

Penamaan monumen, Al-Khazneh, dikarenakan adanya legenda bahwa para perompak pada zaman dahulu, menyembunyikan harta jarahan mereka di tempat tersebut. 

Al-Khazneh dalam Bahasa Arab dapat diartikan The Treasury atau tempat penyimpanan harta. Suku Badawi yang tinggal di situ, percaya bahwa harta tersebut disembunyikan dalam sebuah guci yang terdapat di bagian atas tampak muka monumen. 

Sedemikian percayanya, pada awal abad ke-20, guci ini ditembak untuk mengeluarkan "harta karun" yang diyakini ada didalamnya (sedikit berbeda dengan kisah Alibaba yang menggunakan kata kunci untuk membuka goa). 

Sayangnya, ternyata guci itu dibuat dari batu paras yang solid. Tidak ada rongga untuk menyimpan harta karun. Menurut para ahli, Al-Khazneh dibangun sebagai makam untuk Raja Nabath, yaitu Raja Aretas IV pada sekitar abad ke-1 Masehi dan tidak ada tanda-tanda adanya harta karun disini (setidaknya sampai saat ini. Tidak tahu bila dikemudian hari ternyata ada sesuai dengan legenda).

Indahnya Petra. Uniknya Petra. Eksotisnya Petra. Tak heran membuatnya sering menjadi inspirasi berbagai kisah. Mulai dari buku cerita seperti Petualangan Tintin di Laut Merah, sampai dijadikan lokasi film seperti Transformers: Revenge of the Fallen, dan (tentunya) Indiana Jones: The Last Crusade. Bahkan tak ketinggalan fim Korea, Misaeng menggunakan Petra dalam ceritanya.

Petra, seakan memiliki daya magis yang akan membangkitkan imajinasi bagi siapapun yang mengunjunginya. Dan bagi saya, Petra adalah "petualangan". Petra adalah "hikayat seribu satu malam"....  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun