Hokkaido Cream Bun, Roti Layak Antri!

Bagi yang pernah membaca artikel saya tentang roti, pasti tahu betapa terobsesinya saya terhadap roti. Nah, belum lama ini saya menemukan salah satu roti terenak (menurut saya loh). Namanya Hokkaido Cream Bun. Sesuai dengan namanya, yang ada kata Hokkaido-nya, sudah terbayang pasti ini golongan roti lembut.

Benar, kekuatan roti ini adalah pada kelembutannya. Lembuuuut sekali, sampai pas memegangnya saja, saya mesti hati-hati, biar tak menggepengkannya. Saya kurang suka kalau makan roti yang sudah gepeng. Rasanya jadi ada yang kurang (kurang besar maksudnya) 😁 Kekuatan lainnya adalah pada rasa isinya. Isinya berupa cream manis, yang manisnya pas. 

Dari sejak gigitan pertama, manisnya si cream sudah bisa terasa, tak perlu menunggu sampai gigitan kedua atau bahkan ketiga, layaknya roti-roti lain yang isinya berada tepat pas persis di tengah. Ukuran rotinya tak terlalu besar. Sedikit lebih kecil dari ukuran telapak tangan saya. Jadi ada alasan untuk makan lebih dari satu.

Facebook Little C by Cakewalk

Mulai penasaran ingin mencoba? Sayangnya ia tidak ada di Indonesia. Saya menemukannya di Bangkok, Thailand, itupun secara tak sengaja. Saya melihat antrian panjang di depan sebuah counter roti. Bukannya pergi menjauh, eh malah jadi penasaran, ikutan antri. Karena saya penganut asas, makanan yang sampai antri, biasanya pasti enak atau..... super enak. Dan teori saya terbukti betul. Roti ini memang layak bikin antrian.

Nama penjual rotinya adalah Little C by Cakewalk. Saat ini mereka hanya punya dua counter tetap di Mall Emquartier dan Mall Central Rama 9, dan mempunyai beberapa counter sementara (hanya sekitar 1 minggu bukanya) di mall-mall lain secara bergantian. Harganya 25 baht (sekitar Rp10.000), dan kalau beli 4 roti dapat gratis 1 roti, jadi 20 baht (sekitar Rp8.000) per roti.

Facebook Little C by Cakewalk

Sambil menikmati, saya jadi berpikir, apa rahasianya sampai bisa sukses begitu. Roti/makanan enak lainnya juga banyak bertebaran, tapi kenapa hanya ia yang bisa membuat orang rela antri puluhan menit lamanya? Apakah karena ia hanya menjual 1 macam produk, sehingga orang mempunyai persepsi pasti ini resep terbaik mereka. 

Atau apakah karena mereka berjualan hanya sebentar-sebentar pada satu tempat, sehingga orang merasa "ah mumpung ia lagi jualan di dekat lokasi saya, harus beli ini". Atau apakah system pembatasan jumlah pembelian yang membuat orang merasa "sukses" saat berhasil mendapatkannya. Atau sederhana saja, karena ini masih terbilang produk baru, jadi orang penasaran ingin mencobanya?

Entahlah, saya bukan pakar ekonomi. Saya hanya penikmat roti. Buat saya, yang penting semoga ia akan terus ada dan tidak punah seperti layaknya produk makanan/minuman lain yang kadang ada hanya sekejap saja.

Jadi, silakan dicoba kalau kebetulan sedang berada di Thailand.

PS: Kalau ada yang punya resepnya dan berminat berbagi, saya akan sangat berterima kasih sekali, dan menjadikan proyek roti saya berikutnya.