BERCUMBU DENGAN TUHAN
Tuhan kita begitu dekat
aku pada mulanya hanya sebongkah tanahÂ
dalam genggaman jari jemarimu
lalu kau urapi menjadi dagingÂ
aku berbaring terlentang dalam jubahmu
sembari raba kumis tipisÂ
kita saling beradu pandangÂ
rambut pirang panjangmu terurai disapu anginÂ
aku sungguh sempurna di matamu
aku ingin kita lebih lama mesra bercumbu
di antara semak-semak bunga taman Eden
sembari menikmati setiap belaianmu
Tuhan, matamu yang biru lautÂ
menghanyutkan seluruh tubuh mungilkuÂ
kedalam dekapan perkasa paling hangatÂ
sebab dalam kuasa kau dan aku sangat beda
Tuhan, aku ingin hadirkan peluk dan kecupan
sebagai cinta paling ramahÂ
yang begitu istimewa di keningmu
dengan lipstik merah darah.
Alor, 6 Juli 2024
phasi padamaleyÂ