Seorang penerbang memang manusia biasa sama dengan seluruh penduduk dunia ini hanya saja ketika seseorang memutuskan untuk menjadi seorang penerbang, ia pasti sudah mengetahui segala bentuk konsekuensi serta tuntutan dari profesi tersebut terhadap dirinya.
Dan sebagai manusia biasa pula, seorang penerbang tidak pernah luput dari kesalahan dalam kehidupannya, akan tetapi ketika dia melakukan kesalahan saat dalam melakukan pekerjaannya ataupun duduk di kokpit itu akan membawa resiko yang besar baik kepada dirinya sendiri dan banyak orang.
Seorang penerbang adalah merupakan satu kesatuan sistem ketika berada di kokpit dimana output dari sistem tersebut dalam penerbangan adalah keselamatan, untuk itu seorang penerbang dituntut untuk mengeliminasi segala kemungkinan akan terjadi kesalahan yang dia lakukan.
Tidak ada penerbangan yang sempurna, akan selalu terjadi kemungkinan adanya gangguan selama penerbangan baik itu teknis maupun non teknis, namun biasanya kebanyakan masalah teknis yang selalu menuntut seorang pilot untuk selalu dalam keadaan sadar dan fokus dalam mengendalikan segala situasi yang terjadi.
Keadaan sadar bukan berarti tidak tidur atau lelah namun juga terbebas dari segala pengaruh yang dapat mempengaruhi segala tindakan dan keputusan yang diambil.
Ada sebuah cerita yang dilatarbelakangi oleh sebuah fakta mengenai seorang penerbang maskapai di Amerika yang dipenjara karena terbukti mengkonsumsi minuman beralkohol melebihi dari batas yang dianjurkan serta melihat beberapa kasus di Indonesia dimana kita melihat di berita ada pilot yang tertangkap mengkonsumsi narkoba dan melakukan tindakan tidak terpuji.
Seorang penerbang maskapai di Amerika tersebut dan bersama teman seprofesinya pergi ke bar pada malam sebelum dia terbang dan tidak ada rencana untuk meminum alkohol berlebihan sebelumnya namun mungkin karena suasana dan lainnya, dia justru meminum melebihi dari yang seharusnya.
Badan Aviasi Amerika (FAA) memiliki aturan untuk seluruh pilot untuk tidak mengkonsumsi alkohol 8 jam sebelum penerbangan, dan di maskapai tempat ia bekerja justru 12 jam sebelum penerbangan, tergantung dengan jenis alkoholnya.
Keesokan harinya saat ia memulai penerbangan pada jam 05.30 pagi beberapa petugas dari FAA telah mengingatkan dia akan peraturan untuk tidak mengkonsumsi allkohol 8 jam sebelum penerbangan karena ternyata ada seseorang yang melihat dia di Bar pada malam sebelumnya dan melaporkannya.