Mohon tunggu...
Mauraqsha
Mauraqsha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Staff Biasa di Aviasi.com

Penggemar Aviasi namun terjun di Pariwisata, berlayar pilihan pertama untuk liburan, homestay dan farmstay piihan pertama untuk penginapan.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Destinasi Wisata adalah Kebun

31 Maret 2022   12:21 Diperbarui: 31 Maret 2022   12:30 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Destinasi Wisata (foto:Fery Gunawan/pixabay.com)


Perjalanan untuk melihat perbedaan di tempat lain adalah alasan yang sangat mendasar dan bisa diilustrasikan sebagai akar untuk tumbuhnya sebuah tumbuhan, namun akar juga bisa tumbuh dengan melebar dan membuat pondasi yang kuat pada tumbuhan pada akhirnya.


Begitu pula perjalanan sebagai akar dari pariwisata yang melebar dari hanya sebuah perjalanan dengan tujuan dagang dahulunya ke perjalanan dengan tujuan edukasi, kesenangan atau leisure serta lainnya Dari akar yang melebar tersebut akan menumbuhkan tanaman yang kokoh pula, bukan hanya dengan melihat ukurannya namun juga melihat bagaimana tumbuhan tersebut memproduksi hasil nya yang bisa berupa sayuran dan buah buah an yang diartikan sebagai manfaat.


Jika kita ingin berkebun, kita akan bertanya tanaman apa yang kita ingin tanam, hasil apa yang kita ingin harapkan --apakah berupa sayur-sayuran atau buah-buahan, setelah itu kita bisa memulai menanam bibit nya.


Jenis tanamannya disesuaikan dengan iklim sehingga tidak mungkin kita menanam tumbuhan beriklim dingin didaerah beriklim tropis, namun jenis tumbuhan pada masing masing iklim bisa beragam dengan menyesuaikan musim, sehingga kebun kita adalah kebun pada satu iklim tetapi dapat menghasilkan beragam tumbuhan sepanjang tahun dengan adanya perubahan musim.


Jika kita menggambarkan ilustrasi tersebut pada pariwisata maka kebun digambarkan sebagai destinasi wisata, iklim adalah lokasi sedangkan musim adalah daya tarik wisata atau tourist attraction.


Kebun memang tidak bisa berubah bentuk nya begitu pula destinasi wisata seperti pulau, lembah, gurun, laut dan lainnya, namun manfaatnya dapat beragam baik kepada pemilik kebun maupun pembeli hasil tanam dimana pembeli disini dalan pariwisata tidak lain adalah wisatawan.


Dalam konteks pariwisata, kebun tidak seharusnya stagnan dan hanya menamam satu jenis tumbuhan saja, diperlukan pilihan pilihan (daya tarik) kepada wisatawan sepanjang tahun, dalam artian destinasi wisata tidak hanya serupa pulau dengan keindahan pantainya atau lembah dengan hanya suasana alam yang sejuk dan hening sepanjang tahun.


Daya tarik pada destinasi wisata juga sebaiknya tidak stagnan yang dalam ilustrasi kebun tadi digambarkan dengan satu tumbuhan saja, sehingga wisatawan tidak hanya berkunjung saat panen nya satu jenis tumbuhan yang diminati tapi juga pada panen tumbuhan lainnya pada musim yang berbeda.


Acara acara atau kegiatan tradisional seperti pernikahan adat bisa menjadi salah satu daya tarik yang tidak stagnan karena dilakukan hanya pada saat adanya kedua insan yang memutuskan untuk menikah.


Sedangkan akar yang melebar pada pariwisata dapat diilustrasikan sebagai cara wisatawan memaknai perjalanannya yang kini tidak hanya dapat berdasarkan pada kesenangan tapi juga edukasi dan lainnya.


Kebun bisa menjadi tempat kita mengetahui dan belajar tentang proses penanaman tanaman dari awal hingga panen, begitu pula destinasi wisata dengan adat itiadat dan budaya yang sudah sejak dahulu ada sebagai daya tariknya perlu untuk ditampilkan dalam berbagai musim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun