Island hopping memang menyenangkan karena kita bisa mengunjungi beberapa pulau pada satu periode waktu untuk mengisi liburan kita. Pantai masih merupakan atraksi utama dari island hopping walau sebenarnya daya tarik pulau tidak hanya terletak pada pantai nya saja.
Istilah island hopping sendiri diambil dari isitilah militer yaitu leapfrogging yang diterapkan oleh militer Amerika dalam perang mereka melawan militer Jepang semasa Perang  Dunia kedua dimana strategi ini bertujuan untuk memotong jalur perbekalan pihak Jepang dari pulau yang dijadikan pangkalan utama ke pulau pulau lainnya.
Sebagai ilustrasi bila ada tiga pulau dimana pangkalan utama terletak di bagian paling utara maka penyerangan tidak dimulai dari pulau di bagian selatan melainkan ke pulau yang berada di tengah sehingga akan memblokade pengiriman perbekalan pihak musuh dari pulau di bagian utara dengan pulau di bagian selatan.
Penerapan island hopping pada wisata tidak selamanya seperti penerapan diatas karena dengan mengunjungi satu pulau ke pulau lainnya dalam satu periode waktu sudah merupakan island hopping atau melompat dari satu pulau ke pulau lain.
Bila kita berlayar dengan kapal wisata seperti kapal jenis Catamaran atau Pinisi, periode waktu nya akan lebih panjang daripada biasanya karena pulau pulau yang dikunjungi tidak berada pada satu kawasan saja dan jarak antara pulau dengan pulau lainnya berdekatan, pulau pulau yang akan kita kunjungi akan berjarak jauh satu dengan lainnya.
Island hopping dengan kapal wisata akan memberikan kita sensasi berlayar, berada di alam terbuka, melihat keindaan taman bawah laut dan pengalaman island hopping itu sendiri namun bukan sembarang island hopping karena islans hopping disini bisa mengganti alamat pos kita setiap kita hopping ke satu pulau, menariknya lagi alamat pos kita bukan nama jalan dengan nomor rumah melainkan nama pulau dengan pantai dan pasir putih nya yang memesona.
Pelayaran dengan kapal pinisi ari pulau Serangan di Bali menuju Labuan Bajo selama 5 hari bisa menjadi gambaran yang dapat membuktikan hal tersebut. Pengalaman penulis ini diharapkan dapat menjadi penggugah wisatawan lainnya untuk melakukan island hopping yang berbeda dari biasanya sekaligus membuktikan kepada kita masing masing akan keindahan alam Indonesia khususnya bahari nya, bukti yang nyata dan dialami sendiri bukan berdasarkan bacaan artikel dan tontonan video.
Pelayaran yang dimulai dari pulau Serangan di Bali pada sore hari ini akan berakhir di Labuhan Bajo dengan menempuh rute di sepanjang Kepulauan Sunda Kecil.
Gili Nanggu di selatan Lombok akan menjadi alamat pos pertama setelah kita tiba di gili tersebut jelang subuh hari. Putih nya pasir Gili Nanggu memang belum menyilaukan mata, air laut bak cernin, angin yang masih enggan berhembus dan alam seperti belum ingin membangunkan penghuni nya. Mereka semua masih menunggu sang mentari memulai hari dengan pancaran sinarnya.
Gili Nanggu bukan satu satunya gili yang dapat kita kunjungi, ada banyak gili lainnya seperti gili Kedis, gili layar, gili Poh, gili Gede serta gili Asahan untuk menyantap makan siang di cafe yang terletak di tepi pantai.
Alamat pos berikutnya adalah diantara Gili Trawangan dan Gili Meno dimana kegiatan wisata sudah terlihat sejak pagi hari, lalu lalang kapal melintasi kapal kami dalam berbagai jenis mulai dari speedboat, public boat hingga fast boat dari Bali, ada pula kegiatan lainnya seperti para sailing yang terlihat mengasyikan. Kapal akan menginap satu malam disini sehingga alamat pos kita ini akan berlaku selama dua hari.
Pada hari ketiga pelayaran menuju ke alamat pos yang baru akan melewati beberapa pulau yaitu Pulau Kenawa di kawasan Gili Balu di Kabupaten Sumbawa Barat serta Gili Bedil dan Pulau Keramat yang terlihat berbentuk hati jika dari udara, kedua pulau ini terletak di Kecamatan Utan Sumbawa.