Pesawat jet tempur merupakan salah satu alat kekuatan udara bagi setiap negara didunia baik untuk defensif maupun ofensif yang bisa mengantisipasi gangguan dari negara lain yang melanggar wilayah kedaulatan sebuah negara.
Dalam perkembangannya pesawat tempur sangat memainkan peranan dalam peperangan dan pertempuran mulai dari perang Vietnam, perang Korea, perang Gurun hingga operasi operasi khusus yang dilakukan oleh sebuah negara.
Dari setiap peperangan pihak militer kemudian mengevaluasi kemampuan dan kapabilitas kekuatan arsenal nya termasuk juga pesawat tempur, hal ini sangat berguna bagi pihak militer dalam menentukan requirement terhadap kekuatan arsenal mereka berikutnya di masa mendatang.
Sebagai contoh pada perang Vietnam, militer Amerika menyadari bahwa mereka memerlukan pesawat yang khusus untuk melakukan dukungan udara bagi pasukan darat nya atau dikenal dengan Close Air Support yang dapat terbang rendah dan melakukan penyerangan kepada musuh untuk memaksimumkan pergerakan pasukan darat Amerika.
Dilain negara seperti Soviet misalnya yang dahulu memiliki MiG 21 dengan kecepatannya luar biasa pada jamannya, pesawat ini terbukti ampuh mencegat (intercept) pesawat lain namun untuk peperangan udara atau dogfight, tingkat manuverability sangat rendah.
Pesawat tempur kemudian berkembang dengan berbagai macam kemampuan dan kapabilitas, ada yang memiliki peran ataupun fungsi double yaitu sebagai pesawat tempur dan pembom taktikal hingga ada yang hanya secara khusus untuk misi atau operasi tertentu.
Perkembangan tersebut tidak lepas dari penerapan teknologi pada pesawat tempur yang membuat pesawat tempur semakin canggih, beberapa kemajuan teknologi tersebut juga membuat pilot pesawat tempur dapat melakukan multi task secara bersamaan.
Penerapan teknologi inilah yang dijadikan salah satu komponen dalam klasifikasi yang dikenal dengan Jet Fighter Generations atau Generasi Pesawat tempur selain dari era nya sebuah pesawat dibuat.
Ada lima versi klasifikasi ini yaitu Aerospaceweb, Air Force Magazine, Air Power Development Centre, People's Liberation Army dan satu lagi dari Richard P Hallion yang merupakan orang pertama yang mengutarakan tentang generasi pada pesawat tempur ini.
Pada tahun 1990 Richard P Hallion mengatakan dalam makalahnya yang bertajuk 'Troubling Past: Air Force Fighter Acquisition since 1945' dimana dia mengklasifikasikan pesawat tempur dalam enam generasi berdasarkan perkembangan teknologi pada mesin jet yang pertama digunakan pada pada pesawat tempur pada tahun 1939.