Mohon tunggu...
Mauraqsha
Mauraqsha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Staff Biasa di Aviasi.com

Penggemar Aviasi namun terjun di Pariwisata, berlayar pilihan pertama untuk liburan, homestay dan farmstay piihan pertama untuk penginapan.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Opini tentang Penjualan Tiket MotoGP

3 Maret 2022   11:59 Diperbarui: 3 Maret 2022   12:06 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dermaga Gili Air sebelum Gempa (dokpri)

Pada beritanya tanggal 2 Maret 2022 Kompas.com menampilkan berita tentang tiket penjualan MotoGP yang lesu dan Pemda NTB mewajibkan ASN untuk nonton MotoGP, berita lengkapnya disini.

Mengutip dari berita itu disebutkan ' sebanyak 35.000 potong tiket ini kemudian kita lakukan mapping, kami distribusikan ke 10 klaster penjualan di NTB' kemudian 'Diharapkan dari dukungan klaster ini, penjualan tiket mencapai target 35.000 tiket.'.


Klaster klaster penjualan tersebut meliputi BUMN, TNI/Polisi (kapolda, kapolres, danrem, danlanal, danlanud) hingga ustadz dan santri, dengan harapan melalui klaster klaster ini dapat membantu pencapaian target 60,000 tiket yang kini baru terjual 21,530 tiket.


Penulis tidak ingin mempersoalkan langkah ini melainkan justru bertanya pada diri sendiri mengenai target dari penonton yang ditetapkan dan ketika ada pernyataan 'sebenarnya animo masyarakat terutama masyarakat NTB untuk menyaksikan perhelatan MotoGP cukup tinggi' (kutipan dari berita tersebut) justru lebih. mengembangkan pertanyaan penulis tersebut.


Perhelatan besar seperti MotoGP ini diharapkan dapat memberikan multiplier effects pada pereknomian daerah, dengan mengatakan itu maka juga termasuk pariwisatanya dengan harapan bahwa penonton MotoGP akan mengunjungi berbagai destinasi wisata di NTB.
Singkatnya, sebagian besar dari penonton MotoGP diharapkan bisa menjadi wisatawan baik dari lokal, domestik dan juga mancanegara serta berikutrnya adalah masyarakat lokal.


Sehingga mapping yang dibutuhkan menurut penulis bukan pada klaster penjualan namun mapping pada penonton/wisatawan yang dituju terlebih dahulu  dan kemudian dapat ditentukan siapa yang akan menjadi klaster penjualan.


Kepada siapa kita bisa meminta kerjasamanya untuk mendatangkan wisatawan wisatawan tersebut? apakah jawabannya adalah para pelaku wisata dalam hal ini travel agent, tour operator, hotel dan lainnya ?.

Travel agent dan tour operator disini tidak hanya yang berada di NTB tapi juga di Indonesia dan mencanegara sehingga cakupannya sangat luas untuk menjaring wisatawan.

Mereka memiliki database tamu tamu mereka terdahulu serta dapat mengemas paket wisata yang lebih menarik dengan begitu pemulihan industri pariwisata dapat terbantukan baik dari sisi pelaku maupun destinasi wisata.


Pada sebuah media berita disebutkan bahwa pada uji coba kemarin, Gili di utara Lombok yaitu Trawangan, Meno dan Air tidak menerima kunjungan, mungkin karena singkatnya waktu dari para peserta dan officials tapi sebenarnya hal tersebut juga dapat dijadikan pertimbangan untuk lebih mempersiapkan jelang balap nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun