Mohon tunggu...
Mauraqsha
Mauraqsha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Staff Biasa di Aviasi.com

Penggemar Aviasi namun terjun di Pariwisata, berlayar pilihan pertama untuk liburan, homestay dan farmstay piihan pertama untuk penginapan.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Ingin Punya Pesawat Pribadi? Ini Tipsnya

27 Februari 2022   16:49 Diperbarui: 27 Februari 2022   17:31 1272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pesawat Pribadi (Lakey Cornelius/pixabay.com)


Opsi lain adalah berupa fractional ownership berupa shares kita terhadap kepemilikan pesawat, Besaran shares akan mempengaruhi pendapatan kita pada sebuah pesawat bila disewakan dan juga biaya yang harus kita keluarkan untuk biaya pengoperasian (pemeliharaan).


Pertanyaan kedua sebelum memutuskan untuk membeli pesawat pribadi adalah kegunaannya pada kehidupan kita baik bisnis maupun leisure.

Pertanyaan kedua ini sebenarnya lebih kepada pertanyaan kenapa harus pesawat ? kenapa harus beli, kenapa tidak menyewa saja ?

Jawabannya bisa bervariasi antar individual, namun tetap harus menjadi pertimbangan, karena penggunnan pesawat pribadi utamanya untuk mempermudah kita dalam memenuhi kebutuhan mobilitas kita.

Gaya hidup orang berduit juga bisa mempengaruhi keputusan membeli pesawat namun bila tanpa perencanaan finansial dan penggunaan pesawat tersebut bisa merugikan kita lebih besar lagi dengan mengingat bahwa pesawat juga memiliki nilai depresiasi.

Bila saatnya kita menyadari bahwa kita tidak mampu secara finansial dalam mengoperasikan pesawat pribadi ketika sudah memilikinya maka nilai jual pesawat pun akan berkurang dengan adanya depresiasi tersebur.


Hal ini akan mempengaruhi jenis pesawat yang sesuai dengan kegunaannya, bila untuk keperluan bisnis mungkin pesawat dengan kapasitas hingga dibawah 10 orang mungkin cukup, namun bila sering untuk leisure bersama keluarga dan kerabat maka pilihan pesawat bisa yang berkapasitas hingga 24 orang.

Pertanyaan tambahan yang bisa membantu kita dalam memutuskan adalah seberapa sering kita melakukan penerbangan dalam setahun serta kemana kita sering berpergian dengan pesawat, apakah sebatas penerbangan jarak pendek, sedang atau jauh seperti ke mancanegara.

Bila kita memang frequent flyer yang setahunnya bisa menghabiskan lebih dari 400 jam di udara baik untuk bisnis maupun leisure maka hal ini bisa menjadi pertimbangan dengan melihat efisiensi waktu yang bisa kita dapatkan dengan pesawat pribadi dibanding pada pesawat komersial seperti waktu tunggu di bandara.

Pada pesawat pribadi kita ditunggu pesawat bukan menunggu pesawat. 


Hal lain yang juga penting adalah perizinan yang harus dimiliki baik itu ijin usaha dalam penyelenggaraan Angkutan Udara yang dalam hal ini tertuang dalam Permenhub Nomor KM 25 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara dan setelah ijin keluar akan diikuti dengan Operation Certificate pada pesawat sebagai bukti untuk mengoperasikan pesawat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun