Tindakan yang bisa dilakukan bisa bervariasi seperti melapor kepada pihak penyedia hosting dari website tersebut, biasanya mereka akan cepat tanggap bila ada pengguna hosting mereka yang melakukan tindakan yang juga melanggar ketentuan mereka.
Penulis pernah memiliki pengalaman dimana foto hasil karya penulis ditayangkan di sebuah website tanpa ijin dan ketika melapor foto tersebut di take down.
Jika kita memiliki website sendiri dengan domain sendiri kita akan menjadi authority penuh atas semua yang ada di website kita, hal ini tidak demikian pada article directory dimana kita hanya memiliki authority pada konten yang kita tulis tapi tidak memiliki authority atas domain dan website dimana tulisan kita ditayangkan .
Pada footer kompasiana sudah dijelaskan secara lengkap tentang pelanggaran hak cipta ini disini khususnya pada poin no.7 yang menjelaskan authority yang setiap kompasianer miliki, 'Setiap Konten milik Kompasianer yang ditempatkan dan/atau ditayangkan di Kompasiana, sepanjang tidak ada klaim sebaliknya dari orang atau pihak lain, sepenuhnya menjadi milik Kompasianer yang menempatkan dan/atau menayangkannya.'
Sedangkan pada poin no.12 dinyatakan bahwa kompasiana tidak memiliki authority atas artikel penggunanya, 'Kompasiana dan afiliasinya dibebaskan dari segala tuntutan dan pertanggungjawaban atas pelanggaran hak antara lain yang berkaitan dengan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) yang dilakukan oleh pihak ketiga terhadap Konten yang ditempatkan dan/atau ditayangkan di Kompasiana.'
Untung rugi kita sebagai author berupa teks, gambar dan video jelas bergantung pada individu masing masing pastinya, jika ada artikel kita ditayangkan di website lain tanpa ijin, beberapa mungkin tidak bermasah jika tetap mencantumkan nama kita sebagai authornya dengan pertimbangan kita mendapat exposure tambahan dari tulisan kita di website lain yang bisa jadi audience atau pembacanya tidak pernah ke kompasiana.
Namun jika kita keberatan bisa melakukan tindakan sebatas authority yang kita miliki yaitu kepemilikan konten berupa teks, gambar dan video dengan melapor ke berbagai pihak seperti pihak penyedia hosting.
Di mesin pencari ada istilah duplicate content dimana ada konten yang sama persis di lebih dari satu website, bagi pemilik website ini bisa mempengaruhi performance website mereka di mesin pencari tapi belakangan ini hal tersebut bisa diakali oleh mereka.
Pada kompasiana adakalanya kita submit lebih dari satu kali ketika satu klik an belum berhasil atau jika kita menghapus artikel kita tidak boleh submit ulang, hal ini bertujuan untuk menghindari duplicate content tersebut.
Bagi kita sebagai author ada baiknya memahami authority yang kita miliki dan juga memahami authority yang dimiliki oleh website article directory kecuali bila kita menulis di domain dan website kita sendiri dimana kita bisa me patenkan nama domain dan website kita ke Badan Hak Cipta sehingga kita memiliki authority penuh atas semua konten.
Dengan memahami authority yang kita miliki kita bisa mengukur kekuatan kita sendiri dalam melakukan laporan atau gugatan.