Mohon tunggu...
virsa aqila
virsa aqila Mohon Tunggu... Penulis - Buat tugas

Hi

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Pasar Gowok sebagai saingan Pasar Raya Ambarukmo Plaza dalam Persaingan Ekonomi

10 Juni 2024   12:34 Diperbarui: 10 Juni 2024   13:37 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto pribadi

Yogyakarta, DIY-  Pasar tradisional dan mall telah menjadi pusat perhatian dalam persaingan yang semakin ketat. Pasar tradisional telah menjadi bagian integral dari budaya dan ekonomi masyarakat, sementara mall lebih berfokus pada keuntungan dan kemudahan. Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi perdebatan tentang apakah keberadaan mall akan mematikan pasar tradisional. 

Pasar tradisional, yang telah beroperasi sejak lama, menghadapi tantangan akibat hadirnya mall yang lebih modern dan nyaman. Secara umum sebagai tempat untuk membangun roda ekonomi disetiap kotanya, dengan memiliki ciri khas yang berbeda dengan masar satu dan lainnya menjadikan “ciri khas” dari pasar-pasar yang ada disetiap kota.

Termasuk Pasar Gowok yang berada tepat di belakang Pusat Pebelanjaan menengah ke atas di kota Yogyakarta.
Pasar ini terletak persis dibelakang pusat perbelanjaan menegah ke atas Ambarukmo Plaza atau yang biasa disebut sebagai Amplaz, beralamatkan di Jalan Nologaten No. 325, Caturtunggal, Depok, Sleman, DIY. 

Pasar ini dikenal sebagai salah satu pasar tradisional yang paling eksis di Yogyakarta, dengan berbagai jenis produk yang dijual, mulai dari beras, sayur-mayur, dan buah-buahan hingga kain batik dan barang-barang dari besi dan tembaga.

Bu Tiwuk sebagai salah satu pedangang yang berjualan di pasar ini mengatakan bahwa pasar ini sudah berdiri sangat lama


“Saya sudah berjualan selama lima belas tahun di sini, dan saya berjualan lauk-pauk makanan”. Ujar bu Tiwuk sembari menyiapkan dagangan yang dijualnya.


Pasar Gowok memiliki kelebihan sebagai pasar tradisional yang masih mempertahankan budaya dan tradisi lokal walaupun, berada pas belakang pusat perbelanjaan yang memiliki ciri khas dan budaya berbeda.  Pasar ini tetap menekankan nilai-nilai dari pasar tradisonal. Hal ini dibuktikan dengan eksitensi pasar ini yang masi eksis dari tahun 1970 dan sempat mengalami perpindahan dari persimpangan Jalan Solo menuju wilayah Nologaten.

Pasar Gowok memiliki kelebihan sebagai pasar tradisional yang masih mempertahankan budaya dan tradisi lokal walaupun, berada pas belakang pusat perbelanjaan yang memiliki ciri khas dan budaya berbeda.  Pasar ini tetap menekankan nilai-nilai dari pasar tradisonal. Hal ini dibuktikan dengan eksitensi pasar ini yang masi eksis dari tahun 1970 dan sempat mengalami perpindahan dari persimpangan Jalan Solo menuju wilayah Nologaten.

Lokasi trategis yang berdekatan dengan kos-kosan mahasiswa atau para pendatang ke kota Yogyakarta membuat pasar ini masih eksis menjalankan roda ekonomi hingga 2024.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Devi Yulianti, keberadaan Ambarukmo Plaza berpengaruh pada hubungan sosial para pedagang di Pasar Gowok. Pedagang di Pasar Gowok menjadi lebih terkonsentrasi pada penjualan dan kurang memiliki waktu untuk berinteraksi dengan masyarakat.


Pasar tradisional dan mall telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat. Namun, persaingan antara keduanya telah meningkatkan ketatnya persaingan di pasar. Dalam beberapa tahun terakhir, pasar tradisional mengalami penurunan keuntungan pedagang, sementara mall terus meningkatkan penjualan.
Penelitian menunjukkan bahwa pasar tradisional mengalami penurunan keuntungan sebesar 14 persen dalam tiga tahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh minimnya daya dukung karakteristik pedagang tradisional, seperti strategi perencanaan yang kurang baik, terbatasnya akses permodalan, dan ketidakmampuan untuk menyesuaikan dengan keinginan konsumen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun