Mohon tunggu...
virsa alfar
virsa alfar Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa Universitas Airlangga

haiii

Selanjutnya

Tutup

Book

Resensi Kota-kota di Jawa

20 Oktober 2022   22:43 Diperbarui: 20 Oktober 2022   22:43 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Buku ini di persembahkan untuk 70 tahun Prof. Dr. Djoko Suryo seorang guru besar Ilmu Sejarah di Universitas Gajah Mada dalam buku ini di sebutkan bahwa  hal yang menarik di bahas mengenai sejarah perkotaan adalah tentang gaya hidup pada masyarakatnya penulis menjadikan kota yogyakarta sebagai kot yange menarik untuk di teliti sebagai pergantian perubahan dari gaya hidup masyarakat urban buku ini berisi lima bagian yakini bagian satu membahas identitas kota, bagian dua membahas gaya hidup perkotaan, bagian tiga membahas permasalahan sosial perkotaan, bagian empat membahas urbanisasi, pelabuhan dan tenaga kerja dan bagian akhir membahas mengenai dinamika politik dan ekonomi.

Simbol kemajuan kota yang terus maju memiliki magnet sendiri bagi penduduk untuk berlomba mengadu nasib di perkotaan tak luput dari hal itu membawa pula persoalan-persoalan sosial sendiri yang secara tidak langsung hadir seperti munculnya kemiskinan,kriminalitas,protistusi dan hal negatif lainnya tak hanya bagi kaum kelas bawah saja daya tarik perkotaan juga berhasil mengaet kaum kelas menegah dan elite untuk menjadikan kota sebagai wadah untuk menyalurkan aktifitas mereka sebagamana sedikit contoh yang ada para peneliti memberi pengamatan ke beberapa kota seperti budiawan yang mendiskusikan aktivitas intelektual  kelompok kiri di yogyakarta dan para peneliti yang lainnya atau kota sebagai tempat pertemuan yang berorientasi luar.

Tak lupa juga kota tidak luput dari desa kota adalah desa yang berkembang apabila tempat itu memiliki beberapa tempat-tempat vital yang dapat membangun wilayah tersebut faktor yang lebih kuat adalah revolusi industri dari sebab inilah muncul beberapa penunjang bagi ekstensi desa yang berkembang menjadi kota sebagaimana kita tahu kota-kota di jawa mulai berkembang penting sejak 1870 dimana lahirnya atau di tetapkannya Agrarische wet atau undang-undang agraria

Ada pula kota Solo yang di sebutkan dalam buku ini Kota ini di sebutkan memiliki energi tersendiri menurut buku ini kota solo adalah tempat dimana karya-karya sastra klasik lahir kembali atau di tuliskan kembali atau bisa di sebut sebagai Renaissance nya dari kebudayaan budaya jawa klasik ada juga Ensiklopedi kebudayaan yakini Serat Centhini yang lahir dari kota ini selain itu pendirian bangunan-bangunan di kota ini juga memiliki nilai filosofis hal ini menjadi suatu breanding kota solo atau jati diri kota tampa jatidiri bagaikan seseorang ingin membangun identitasnya tetapi tidak tau arah tujuannya.

Namun, Semakin kesini kebudayaan tersebut semakin luntur hal ini bisa jadi karena mulai di bangunnya beberapa gedung besar berupa Mall, Bank, Hotel dan gedung-gedung besar lainnya fenomena ini tidak hanya terjadi di kota solo saja di sebutkan dalam buku ini kota banyumas juga di ceritakan bahwa sejak zaman hindia belanda kota banyumas dio tandai dengan adanya pembangunan jalur kereta api dan trem yang membuat kota banyumas hanya sebagai jalur saja dan tidak tersentuh keadaan ekonomi dunia juga membawa pengaruh yang signifikan bagi seluruh dunia di sini di ceritakan bahwa kejadian depresi dunia sebagai dampak dari perang dunia 1 menyebabkan depresi umum yang membuat keadaan masyarakat di daerah banyumas sangat memprehatinkan kehilangan mata pencarian dan membuat sebagian para penduduknya harus berprofesi sebagai pengemis dan meminta sedekah ke kota-kota luar.

Berbicara mengenai dua kota di atas kurang lengkap jika tidak ada kota malang selain kota banyumas yang sebagain penduduknya menjadi gelandangan ada juga kota malang yang memiliki kisah kelam adanya perubahan sistem ekonomi dari feodal ke kapitalis menambah list beberapa kelompok masyarakat yang di pojokan kita bisa menyebut golongan ini sebagai gelandangan yang ada di malang ketika di lakukan intogasi mereka mengaku berasal dari sidoarjo dan mojokerto mereka memanfaatkan emperan-emperan ruko sebagai tempat tinggal mereka tak beda dengan pengemis yang memanfatkan lahan kosong sebagai tempat pengais rejeki ada pula prostitusi peningkatan prostitusi di dukung dengan marak nya pembangunan hotel,motel.villa bahkan tempat-tempat gelap lainnya tempat ini secara konteks negatif menjadi lahan praktik nya.

Setiap kota memiliki kampung lahan prostitusinya sendiri sebagai contoh kabelen di malang tempat ini menjadi tempat prostitusi tak lepas dari historis bangsa jepang yang datang saaat ini para pelakunya tak hanya dari kota malang sendiri wilayah prostitusi bisa di anggap sebagai magnet bagi pasarnya seperti banyaknya orang yang datang dari wilayah batu dan blitar. Tempat seperti ini tidak bisa di cegah ketika wilayah ini di gusur pasti saja mereka menemukan lahan baru untuk menjalankan misi nya tersebut.

Meyambung dari lahan prostitusi yang tak lepas dari kegiatan aborsi yang pada zaman dulu kerat kaitannya dengan paran dukun kegiatan ini sangat berpegaruh terhadap tingkat kelahiran dan kematian penduduk seuatu kota membuat para medis pun menetapkan sikap dan sebagian masyarakat di jawa menentang sikap pengaborsian ini karena menyebabkan kematian dan menganggu kesehatan.

Bergeser maju ke kota Surabaya kita tau bahwa kota ini adalah kota dengan perkotaan yang paling maju di jawa timur tak lupa dari historisnya yang sangat kental dengan sejarah sebagaimana sebutannya yaitu kota "pahwalan" yang pasti kita ketahui memiliki peran sangat penting dalam pembangunan bangsa dan negara indonesia  dan menjadi magnet untuk daerah-daerah di sekelilingnya

Buku ini banyak menampilkan budaya-budaya perkotaan yang ada di jawa selain perkembangannya ada pula kebiasaan-kebiasaan yang di tampilkan membuat buku ini menarik untuk di teliti dan di baca sebagai bahan acuan tugas atau sekedar menambah wawasan mengenai kisah suatu pulau bernama jawa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun