Mohon tunggu...
Virna
Virna Mohon Tunggu... Lainnya - Explorer

Menulis tema random sesuai arah isi pikiran.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sama-Sama Lampu Merah tetapi Sistemnya Berbeda

6 Juni 2024   22:07 Diperbarui: 7 Juni 2024   00:54 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Clker-Free-Vector-Images dari Pixabay 

Terbiasa hidup merantau ke Yogyakarta selama beberapa tahun terakhir nyatanya menimbulkan culture shock saat awal merantau ke area Timur Jawa, Sidoarjo. Kalau di Yogyakarta, lampu lalu lintas itu normal sebagaimana info yang selama ini saya dengar. Saat merah artinya kendaraan akan berhenti selama beberapa menit untuk saling bergantian melaju. Bahkan ada yang berhenti lebih lama lagi, hampir 3 menitan di lampu merah Pingit.

Fenomena berbeda saya jumpai di Sidoarjo, Jawa Timur. Saat awal datang ke kabupaten ini saya tidak tahu kalau sistem lampu merahnya berbeda. Saat lampu merah menyala ya saya berhenti sebagaimana biasanya saya berkendara di Yogyakarta. Namun, nyatanya kendaraan lain tetap jalan.

Yang ada dipikiran saya saat itu ya merasa aneh. Saya bertanya-tanya apakah memang tingkat ketertibannya tidak begitu bagus karena kendaraan tetap melaju begitu saja saat lampu merah. Rasa penasaran itu tetap tidak terjawab beberapa lama.

Akhirnya ya saya mengikuti sistem yang ada. Untungnya saat saya melintas di jalan itu, saya selalu dapat lampu dalam posisi hijau. Kan lebih bahaya kalau saya berhenti sendiri di saat lampu merah sedangkan kendaraan di belakang saya dalam posisi melaju kencang. Apalagi kendaraan yang melintas banyak truk-truknya karena memang area industri.

Anehnya, saya juga hanya pernah sekali saja mendapati lampu lalu lintas itu di posisi merah. Beberapa kali melewati lampu lalu lintas itu saya heran kenapa selalu warnanya hijau. Bertanya-tanya sendiri apa kegunaan adanya lampu merah kalau tidak pernah saya dapat lampu merah, kecuali pertama kali saya berkendara saat itu.

Lambat laun, saya mendapatkan jawaban atas rasa penasaran saya selama ini. Saya kira lagi hoki aja setiap berkendara melewati lampu lalu lintas itu. Saya yang salah perkiraan nyatanya. Ternyata bukan masyarakatnya yang tidak tertib atau saya yang beruntung di jalan, tetapi memang sistem lalu lintasnya berbeda. Tidak semua lampu lalu lintas merah mengindikasikan pengendara harus berhenti dalam hitungan menit.

Ada dua jenis lampu lalu lintas di area Sidoarjo ini. Pertama, lampu lalu lintas yang normal. Artinya kendaraan akan berhenti dalam hitungan menit ketika lampu warnanya merah. Kemudian jalan kembali saat warnanya sudah hijau. Ya sebagaimana lampu lalu lintas yang selalu saya jumpai di Yogyakarta.

Tipe kedua yaitu lampu lalu lintas penyeberangan. Jenis kedua ini disebut Pedestrian Crossing Traffic Light (PCTL). Fasilitas lampu lalu lintas ini difungsikan untuk mempermudah pejalan kaki yang akan menyebrang jalan dengan memberitahu pengendara untuk berhenti sejenak. Jadinya, para pengendara memang tidak perlu menunggu hingga hitungan menit. Cukup memberikan waktu hingga pejalan kaki menyebrang lalu kendaraan bisa kembali melaju.

Setelah saya ingat-ingat lagi posisi PCTL ini memang berbeda ternyata dengan lampu lalu lintas yang umum. Kalau lampu lalu lintas kan letaknya di persimpangan jalan untuk mengatur pengendara dari berbagai arah bisa bergantian melaju. PCTL ini lokasinya ada di dekat zebra cross yang berdekatan dengan fasilitas publik yang ramai pejalan kaki. Jadi, posisi lampu lalu lintas ini di jalan yang lurus.

Perbedaan lainnya yaitu dari segi suara. Lampu lalu lintas yang fungsinya untuk berhenti lama itu ya hanya ada tanda lampu berwarna merah saja. Namun, lampu PCTL ini akan mengeluarkan indikator suara saat lampu berwarna merah. Adanya suara ini bisa menjadi pertanda kalau masih awam dan bingung lampu merahnya beneran harus berhenti lama atau sebentar saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun