Mohon tunggu...
Virna
Virna Mohon Tunggu... Lainnya - Explorer

Menulis tema random sesuai arah isi pikiran.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pentingnya Solusi Pencemaran Air untuk Pemulihan Kondisi Lingkungan Hidup

23 Mei 2024   22:53 Diperbarui: 23 Mei 2024   22:57 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Manusia sudah hidup di muka bumi ini selama berabad-abad lamanya sesuai dengan jejak sejarah peradabannya. Seiring berjalannya waktu, peradaban manusia juga turut mengalami perubahan menuju kehidupan yang lebih modern dari sebelumnya. Menurut Husain (2009), modernisasi dapat dimaknai sebagai perubahan aliran dari Theosentris (orientasi hidup pada aspek rohani) menjadi Antroposentris (orientasi kenikmatan dan kelimpahan hidup). Secara sederhana, modernisasi dapat diartikan sebagai perubahan seluruh sistem tatanan kehidupan manusia dari tradisioanal (kental dengan tradisi, adat istiadat, dan budaya) menjadi modern (sesuai perkembangan zaman). Fenomena modernisasi dipandang sebagai kemajuan zaman yang dapat melepaskan manusia dari ketertinggalan dan kebodohan (Husain, 2009). Namun, perubahan tersebut pastinya tidaklah berjalan mulus, masalah-masalah lain akan ada yang bermunculan.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia saat ini sebanyak 278,8 juta jiwa. Jumlah penduduk yang terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu memicu perubahan keseimbangan lingkungan hidup sehingga memunculkan kompleksitas permasalahan. Modernisasi yang terjadi membuat aktivitas manusia semakin beragam. Hal tersebut berdampak terhadap perubahan pola hidup manusia yang cenderung konsumtif dalam memanfaatkan sumber daya yang ada.  Budaya hidup bersih yang terlalu berlebihan pada kenyatannnya berdampak terhadap meningkatnya jumlah konsumsi air sehingga terjadi pemborosan sumber energi dan menimbulkan masalah polusi.

Salah satu isu lingkungan yang memerlukan perhatian khusus ialah masalah pencemaran air akibat modernisasi kehidupan manusia. Teknologi dan ilmu pengetahuan yang semakin mengalami kemajuan membuat penggunaan air semakin kompleks dari sebelumnya (Primaditya, 2021). Kasus-kasus pencemaran air di Indonesia seringkali ditemui akibat limbah domestik dan limbah pabrik. Beberapa waktu lalu, sungai di area Bekasi diketahui tercemar oleh limbah industri yang berada di Bogor.  Sementara itu, sumber pencemaran domestik dapat disebabkan oleh limbah detergen, bekas cucian, dan aktivitas rumah lainnya. Hal tersebut terbukti menggangu suplai kebutuhan air bersih bagi masyarakat. Dampak negatif dapat dilihat dari aspek kesehatan misalnya pembuangan surfaktan yang ada dalam limbah produk pembersih dapat menjadi senyawa asing yang beracun bagi biota, termasuk manusia (Wulandari dan Siswanta, 2018). 

Alternatif solusi dapat ditinjau dari berbagai latar belakang personil. Pemuda yang memiliki latar belakang kimia dapat menerapkan metode pengolahan air limbah secara kimiawi untuk menyelesaikan permasalahan limbah. Beberapa pilihan metode yang dapat dilakukan antara lain biodegradasi, flokulasi, koagulasi, degradasi fotokatalis, adsorpsi, atau sistem membran. Metode adsorpsi dapat menjadi alternatif yang paling sederhana untuk diaplikasikan pada berbagai jenis polutan. Hal tersebut dikarenakan pengembangan metode mudah dilakukan dengan beraneka ragam variasi jenis adsorben dan sistem operasi. Adsorben dapat dikembangkan dari berbagai jenis material dasar seperti zeolit, selulosa, dan arang aktif. Bahan-bahan tersebut dapat dioptimasi fungsionalnya dengan melakukan modifikasi gugus fungsi secara kimiawi. Beberapa penelitian pernah dilakukan untuk target penyelesaian masalah pencemaran air dari sudut pandang ilmu kimia. Adsorben dari limbah nanas termodifikasi dapat digunakan untuk proses adsorpsi ion-ion logam (Hu dkk., 2011). Kulit jeruk dapat digunakan untuk adsorpsi zat warna metilen biru (Rosanti dkk., 2022). Untuk aplikasi limbah surfaktan dapat digunakan membran polistirena sulfonate (PSS) -- kitosan (Nora dkk., 2023).

Sementara itu, solusi pencemaran air secara lebih umum dapat dilakukan dengan penerapan konsep eko-hidrologi dengan 3 komponen penyusun yaitu hidrologi, ekologi, dan sosial budaya (Muzaidi dkk., 2018).  Peran pemuda dapat diwujudkan dengan aktif bergerak dan melakukan sosialiasi solusi kepada instansi dan masyarakat luas. Generasi muda dapat ikut berperan melalui jalur penelitian. Instansi terkait dapat mengakomodir temuan-temuan yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan. Dengan demikian, hasil penelitian dapat diaplikasikan secara luas dan nyata serta berdampak untuk mengurangi masalah pencemaran air akibat berbagai sektor.

Menyikapi pentingnya penyelesaian permasalahan polusi air yang ada, Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk usia produktif dominan dan mengalami bonus demografi memiliki modal yang cukup untuk dapat mengatasi permasalahan lingkungan. Aksi-aksi kecil dan sederhana yang dijalankan secara konsisten dan penuh komitmen dapat membawa perubahan nyata untuk memelihara kelangsungan lingkungan hidup. Dengan adanya kontribusi semua elemen masyarakat diharapkan kasus pencemaran air dapat diminimalisir sehingga segala aspek kehidupan dapat berjalan dengan baik sebagaimana mestinya. Modernisasi kehidupan dapat terjadi tanpa mengesampingkan lingkungan sekitar.


Sumber Referensi:

Hu, X., Zhao, M., Song, G., dan Huang, H., 2011, Modification of Pineapple Peel Fibre with Succinic Anhydride for Cu2+, Cd2+ and Pb2+ Removal from Aqueous Solutions, Environ. Technol., 32, 739--746

Husain, W., 2009, Modernisasi dan Gaya Hidup, Al-Tajdid, 1(2), 86-94.

Muzaidi, I., Anggraini, E., dan Prayugo, H.M., 2018, Studi Kasus Pencemaran Air Sungai Teluk Dalam Banjarmasin Akibat Limbah Domestik, Media Teknik Sipil, 16(2), 108-114.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun