Kuliah sarjana ditempuh dalam jangka waktu 4 tahun dengan pengorbanan yang tidak semua orang bisa bertahan sampai akhir.Â
Berkesempatan menempuh pendidikan jenjang sarjana menjadi impian sebagian besar pelajar tingkat SMA/SMK sederajat pasca kelulusan tiba. Mereka akan berjuang mati-matian bahkan sejak hari pertama duduk di bangku sekolah ada yang sudah menyiapkan strategi untuk bisa bersaing saat seleksi masuk perguruan tinggi harus dihadapi. Ada yang rela mengikuti bimbel hingga larut malam, membeli aneka buku seleksi perguruan tinggi, membentuk kelompok belajar, dan sebagainya.
Ekspektasi dunia perkuliahan yang menyenangkan seperti tayangan film, lebih bebas dari jenjang sekolah, dan jalan mewujudkan masa depan yang cerah menjadi faktor pemicu semangat perjuangan pelajar.
Berbagai program studi mulai dari kedokteran, teknik, ekonomi hingga ilmu-ilmu dasar seperti kimia dan biologi selalu laris manis diserbu calon mahasiswa setiap tahunnya. Persaingan yang ketat selalu terjadi apalagi untuk jurusan-jurusan favorit.
Dinamika Kehidupan Mahasiswa
Fase hidup sebagai mahasiswa akan dimulai ketika hasil kelulusan seleksi masuk perguruan tinggi diumumkan. Saat dinyatakan lolos seleksi pastinya rasa senang dan bangga akan menggelora.
Hari-hari pertama masuk kampus akan diawali dengan serangkaian kegiatan penyambutan mahasiswa baru yang begitu menarik. Jangka waktu pelaksanaan rangkaian kegiatan pengenalan kampus yang menyenangkan seperti ini biasanya selama satu minggu di tingkat universitas dan fakultas, ada pula kegiatan di tingkat program studi.
Kegiatannya tidak sekedar datang dan pulang saja, ada serangkaian penugasan yang diberikan, tapi pastinya bisa dibawa asyik. Nyatanya kegiatan awal ini menjadi salah satu momen yang indah untuk dikenang sebelum mengenal dunia kuliah yang sesungguhnya.
Fase hidup perkuliahan yang sesungguhnya mulai dirasakan pasca minggu-minggu ceria berakhir. Rutinitas kegiatan belajar di kelas akan dijalani oleh mahasiswa. Kalau masuk sebagai mahasiswa jurusan saintek, maka rutinitas beban kelas, tugas, praktikum, laporan, kuis, dan ujian harus dilalui.
Serangkaian siklus itu akan terus terjadi selama 8 semester. Pada fase inilah, semangat mahasiswa akan mulai goyah, ada yang masih tetap 100% on fire, ada yang tinggal 50 %, ada pula yang mulai merasa salah jurusan ketika masuk kuliah.
Realita yang dihadapi tidak sesuai dengan ekspektasi awal yang diimpikan, mulai dari sistem pembelajaran hingga pergaulan yang berbeda jauh dari jaman sekolah. Jika di jenjang sekolah guru akan menjelaskan satu bab bisa dalam 2-4 kali pertemuan, berbeda dengan kuliah yang setiap pertemuannya akan membahas habis satu bab dengan materi yang super padat.