Yogyakarta, Jumat (24/5) – Himpunan Mahasiswa Sosiologi (HMP) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melaksanakan Program Kerja dari Departemen Pendidikan dan Penalaran (DPP) berupa Studi Banding. Kegiatan ini berkolaborasi dengan Keluarga Mahasiswa Sosiologi (KMS) Universitas Gadjah Mada (UGM) dan berlangsung di Aula FISIPOL UGM.
Dengan tema "Pengoptimalan Eksplorasi dan Kolaborasi Demi Terwujudnya Visi Organisasi yang Modern dan Berdampak Nyata", HMP Sosiologi Unesa membawa seluruh anggotanya yang berjumlah 60 mahasiswa. Sedangkan dari pihak KMS UGM, sekitar 20 mahasiswa yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.Â
Kedatangan HMP Sosiologi Unesa disambut dengan hangat oleh KMS UGM dan diarahkan ke tempat yang telah disediakan. Universitas Gadjah Mada, yang dikenal sebagai salah satu kampus bersejarah di Indonesia, memiliki reputasi akademik dan non-akademik yang unggul. Hal inilah yang mendorong HMP Sosiologi Unesa untuk berkolaborasi dan menggali pengetahuan bersama KMS UGM, dengan harapan dapat mewujudkan organisasi mahasiswa yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat.Â
Studi Banding sebagai Program Kerja HMP Sosiologi Unesa yang diusung sebagai proker Makro ini dipilih karena merupakan kegiatan yang besar dan utama dalam lingkup organisasi. Kami memilih KMS UGM sebagai partner kegiatan ini dengan tujuan yang jelas, yaitu untuk menjalin hubungan dan kerjasama dengan organisasi yang memiliki substansi berbeda, dengan harapan meningkatkan inovasi dan membentuk organisasi yang aktif dan berkualitas. Melalui kegiatan ini, keduanya diharapkan dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan mereka. Sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan yang berharga untuk diterapkan dalam pengembangan organisasi di masa mendatang. Selain itu, kegiatan ini sebagai sarana untuk bertukar pikiran dalam meningkatkan wawasan, pengalaman, dan motivasi dalam menjalankan tanggung jawab berorganisasi.
Kegiatan ini tampak berjalan dengan baik dan sesuai dengan konsep yang telah ditentukan. Selain fungsionaris HMP Sosiologi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan Keluarga Mahasiswa Sosiologi Universitas Gadjah Mada (KMS UGM), hadir pula para pembina organisasi mahasiswa (Ormawa) dari HMP Sosiologi Unesa dan KMS UGM yang turut serta dalam forum ini. Acara dimulai dan dibuka oleh pembawa acara (MC) pada pukul 13.07 WIB, kemudian dilanjutkan dengan sesi sambutan dari Ketua Pelaksana Studi Banding, Ketua HMP Sosiologi Unesa dan KMS, serta Pembina Ormawa dari Unesa dan UGM.
Setelah sesi sambutan berakhir, kegiatan dilanjutkan dengan inti acara yang telah tersusun rapi dalam agenda, yaitu Forum Group Discussion (FGD). Forum ini menjadi wadah bagi para HMP Sosiologi dan KMS untuk berdiskusi secara mendalam mengenai tiap departemen dan program kerja masing-masing yang dimiliki oleh keduanya. FGD dimulai dengan pembagian kelompok kolaborasi HMP Sosiologi Unesa dan KMS UGM yang mana sesuai dengan tupoksi departemen masing-masing keduanya, setiap kelompok departemen tersebut dipandu oleh seorang moderator yang memastikan diskusi berjalan dengan terstruktur dan fokus. Topik diskusi meliputi berbagai aspek dari departemen dan program kerja, termasuk pencapaian, tantangan, serta rencana pengembangan ke depan.
Forum Group Discussion (FGD) yang berlangsung dalam kegiatan Studi Banding ini dilaksanakan di luar ruangan, tepatnya di sekitar taman, gedung, dan kantin, dengan durasi waktu 70 menit. Tujuan dari FGD adalah agar setiap departemen dapat memahami strategi dan hambatan yang dihadapi dalam menjalankan program kerja mereka. Selama berlangsungnya FGD, suasana tampak sangat dinamis dan interaktif. Mereka memberikan kontribusi dengan berbagi pengalaman dan pengetahuannya. Diskusi yang hangat ini mencerminkan semangat kolaborasi dan keinginan untuk belajar bersama demi kemajuan bersama.
Jika ditelusuri lebih lanjut, hasil diskusi tersebut mengungkap beberapa perbedaan antara HMP Sosiologi Unesa dan KMS UGM. Perbedaan yang paling menonjol terlihat pada nama dan struktur organisasi, di mana di Unesa termasuk dalam Fungsionaris Himpunan Mahasiswa, sedangkan di UGM adalah Keluarga Mahasiswa. Hal ini juga berpengaruh pada perbedaan jumlah anggota organisasi, yang mana jumlah anggota di UGM dua kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan di Unesa. Selain itu, perbedaan juga terlihat pada program kerja, nama departemen, serta visi dan misi dari kedua organisasi tersebut.
Disaat FGD pun kami menemukan program kerja yang menarik dari KMS UGM yakni kegiatan yang mengusung ke berdampakan secara nyata bagi masyarakat dan melibatkan para mahasiswa sosiologi melaui Open Recruitment Anggota Volunteer Kuliah Desa. Hal itu dapat menginspirasi kami untuk selalu ikut serta dalam membantu memanusiakan manusia melalui kegiatan sosial pada masyarakat sekitar. Dan juga bisa sebagai referensi kami dalam program kerja atau kegiatan lanjutan kedepannya.