Mohon tunggu...
Virly Natalia
Virly Natalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Bernyanyi, Membaca, Menelusuri hal-hal baru, Self and Development

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menonton Drakor: Baik atau Buruk?

23 Mei 2023   16:44 Diperbarui: 23 Mei 2023   17:26 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Drakor adalah singkatan dari drama korea. Drakor banyak digemari khalayak ramai. Tidak peduli usia, mulai dari muda sampai tua semua pernah menonton drakor. Berdasarkan data dari Statista Research Department, pada tahun 2022 hanya 11,2 % dari penduduk dunia yang tidak mengonsumsi drakor. Sungguh angka yang mengejutkan yang membuktikan betapa populernya drakor. Melihat kepopuleran tersebut timbul pertanyaan, apakah menonton drakor memberi efek baik atau buruk?.

Sebelum itu mari kita kaji dampak baik dan buruk dari menonton drakor. Menonton drakor dapat menghilangkan kecemasan seseorang. Sebuah penelitian sudah membuktikan bahwa seseorang yang mengalami gangguan kecemasan bisa melakukan relaksasi dengan menonton, salah satunya menonton drakor. Hilangnya kecemasan tersebut, berkaitan juga dengan hilangnya stres. Saat sedang menonton tayangan hiburan, baik film maupun drama, tubuh akan memproduksi hormon endorfin dan dopamin. Kedua hormon tersebut akan melahirkan suasana hati yang lebih baik, sehingga stres bisa berkurang.

Ternyata drakor genre tertentu juga dapat meringankan masalah psikologis seseorang. Menonton film telah dipakai sebagai terapi tambahan dalam membantu orang yang mengalami masalah psikologis, seperti kecemasan, depresi, panik, fobia sosial, gangguan disformik tubuh, hingga trauma. Selain itu, menonton drakor yang serupa dengan kejadian dalam kehidupan nyata penonton dapat memberi pelajaran bagi penonton untuk bersikap seperti tokoh dalam drama. Misalnya saja masalah yang dialami tokoh drama sama dengan yang dialami penonton. Saat tokoh drama berhasil melewati masalah, maka timbullah rasa percaya diri dan sebuah harapan bagi si penonton untuk bisa mengatasi masalahnya juga.

Drakor akhir-akhir ini banyak yang sesuai dengan realita kehidupan, baik dari sudut sosial, politik, pendidikan, hingga percintaan. Cerita yang disampaikan ringan dengan gaya yang sederhana namun menarik .Hal itu menjadi daya tarik drakor dibanding dengan drama-drama lainnya. Adanya drakor yang mengangkat isu-isu kehidupan yang sesuai dengan kehidupan para penonton dapat memberi pelajaran kepada para penikmat drakor. Edukasi yang berasal dari drakor bisa dimanfaatkan menjadi contoh dalam mengatasi masalah-masalah dalam kehidupan.

Beberapa genre dalam drakor membuat para penontonnya berimajinasi dan berpikir. Hal tersebut dapat menumbuhkan kreativitas ataupun ide-ide bagi para penonton. Ide-ide yang mucul juga bisa dijadikan inspirasi untuk membuat tulisan-tulisan bagi seorang jurnalis ataupun para penulis lainnya. Di kalangan remaja, menonton drakor dapat memberi inspirasi pakaian yang sedang tren. Kita ketahui bahwa Korea Selatan sangat terkenal dalam hal style. Di kalangan remaja style ala-ala korea dipandang keren.

Dibalik kebaikan dari menonton drakor, ada juga keburukan yang ditimbulkan. Alur cerita drakor yang membuat penasaran menjadikan para penonton kecanduan bahkan terobsesi. Saat suka dengan suatu drakor, seseorang cenderung memikirkan drakor tersebut, sehingga muncul keinginan untuk terus menontonnya. Hal ini dapat mengganggu kegiatan sehari-hari para penonton. Dengan terobsesinya seseorang terhadap drakor, maka akan mengganggu aktivitas sosialnya. Seseorang akan cenderung kurang berinteraksi. Selain itu, karena keasikan dalam menonton, seseorang akan memilih untuk terus menonton hingga larut malam. Tidur larut malam membuat seseorang kekurangan waktu tidur.

Waktu tidur yang kurang berdampak buruk bagi kesehatan fisik maupun mental. Awalnya drakor dianggap dapat mengurangi stres dan kecemasan, namun ini malah sebaliknya. Drakor dapat menimbulkan stres, gangguan kecemasan, hingga depresi. Selain itu, dengan menonton drakor terlalu lama, dapat menyebabkan mata lelah, sakit pinggang, hingga gangguan aliran darah. Apabila hal tersebut terus berlanjut, maka akan menimbulkan dampak buruk yang lebih besar lagi. Satu lagi, drakor dapat memengaruhi suasana hati seseorang. Saat seseorang sudah larut dalam cerita. maka emosinya akan mengikuti cerita tersebut. Emosi tersebut akan memengaruhi suasana hati orang tersebut dalam menjalani aktivitasnya.

Di atas semua itu, sesungguhnya seseoranglah yang memilih mau mendapat baiknya atau buruknya.  Segala sesuatu memiliki sisi baik dan buruknya sendiri. Sekarang tergantung dari masing-masing individu untuk menentukan pilihan. Menonton drakor dapat memberi manfaat yang baik jika dilakukan sesuai dengan porsinya. Semua yang berlebihan belum tentu baik. Namun segala sesuatu yang dilakukan sesuai dengan porsinya bisa mendatangkan hal-hal baik dan meminimalisir hal-hal buruk. Maka dari itu, penulis menyimpulkan bahwa baik buruknya menonton drakor ditentukan oleh individu yang menonton.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun