Mohon tunggu...
Arif Virkill Yuliannur
Arif Virkill Yuliannur Mohon Tunggu... -

Pekerja IT dan pengembangan bisnis. Menyelami dunia pengembangan software, tech startup, data mining, business intelligence, artificial intelligence dan machine learning. Saat ini bekerja di perusahaan IT di Myanmar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Investigasi Crop Circle 'UFO' Yogyakarta by IRIs

25 Januari 2011   01:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:13 2821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemberitaan mengenai ‘jejak UFO’ di sleman Yogyakarta, marak sejak kemunculannya pada hari minggu pagi 20 Januari 2011. Bertepat di area persawahan desa Rejosari, Jogotirto, Berbah, Sleman. Pola tribal simetris berdiameter 60 meter ini segera menjadi pemberitaan nasional dan dikait kaitkan dengan keberadaan mahkluk extraterestial atau UFO.Segera setelah mendapat berita dari sumber yang terpercaya, pada senin siang tim IRiS bergerak ke lokasi ditemukannya crop circle. Berdasarkan literature dan sumber ilmiah yang telah dimiliki IRiS sebelumnya, kami memiliki dugaan awal bahwa Crop Circle ini bukan merupakan fenomena alam ataupun hasil dari mahkluk luar angkasa, namun merupakan hasil rekayasa manusia, seperti ribuan kasus crop circle di negara lain yang sudah terbongkar sebelumnya di seluruh belahan dunia. Namun ada beberapa hal yang harus dikonfirmasi untuk memastikan dugaan tersebut seperti kondisi padi, kontur tanah, kondisi geografis dan faktor faktor lainnya. Ada beberapa kriteria dan ciri ciri yang menunjukkan indikasi sebagai crop circle buatan. Data data yang dihimpun dan pengamatan visual pada akhirnya membuat kami mengambil kesimpulan bahwa crop circle ini tidak lebih misterius dan tidak lebih canggih dari crop circle yang muncul di eropa sejak tiga dasawarsa terakhir yang merupakan hasil seni dari beberapa grup rahasia seniman pembuat crop circle.Menjelaskan bagaimana tim dari IRiS mengambil kesimpulan tersebut, sebaiknya kita mulai dari merunut sejarah crop circle dan bagaimana akhirnya fenomena itu terbongkar secara ilmiah.Sejarah Crop CircleCrop circle telah muncul di Inggris sejak pertengahan tahun 70an. Pola pola lingkaran dan simetris muncul hanya dalam satu malam dan berlokasi di padang gandum yang luas pada malam yang cerah. Pada awalnya pola pola ini muncul di dekat situs situs terkenal seperti Stonehenge. Sejak tahun 1970 hingga pertengahan tahun 2000 laporan terjadinya crop circle mendekati angka 10.000 laporan dan 90% diantaranya terjadi di Selatan Inggris. Kasus ini menyebar ke negara lain meskupun populasinya sangat sedikit. Kendati demikian, kasus ini jarang ditemukan di Amerika Serikat. Runtuhnya misteri Crop Circle Misteri crop circle mulai terungkap ketika sekelompok peneliti dari MIT dan discovery channel mencoba merekonstruksi pola rumit crop circle. Tim tersebut mengungkap bahwa crop circle ternyata dapat dibuat oleh manusia dengan cara yang tidak terlalu sulit meskipun membutuhkan perencanaan dan pelaksanaan yang menuntut kecermatan dan kesabaran tinggi. Zat-zat kimia, radiasi, dan serpihan logam dapat direkayasa dengan bahan bahan yang dapat ditemui sehari-hari atau dibeli di toko bahan kimia.Pada tahun 1991, Dua orang bernama Doug Bower dan Dave Chorley menyatakan bahwa mereka telah memulai aktivitas pembuatan crop circle sejak 1978 dengan menggunakan peralatan sederhana, Setelah pernyataan tersebut mereka membuktikannya dengan membuat crop circle dalam waktu kurang dari satu jam. Bower dan chorley bukan satu satunya grup yang mampu membuat crop circle. Secara rahasia baanyak seniman pembuat crop circle yang melakukannya secara rahasia demi kepuasan pribadi. Banayk crop circle lainnya bermunculan dan massing massing berlomba memunculkan desain yang lebih rumit dan canggih dan menyelesaikannya salam satu malam. Bahkan lebih canggih dari bower dan chorley, dengan menambahkan efek efek radiasi sehingga seolah itu merupakan crop circle yang ‘asli’. Kasus crop circle yangs ebagian besar (90%) terjadi di inggris disebabkan oleh banyaknya lokasi yang sesuai untuk pembuatan crop circle dan banyaknay grup rahasia pembuat crop circle yang terpusat di inggris. Kasus ini sangat jarang terjadi di Amerika mengingat tingkat resiko yang tinggi dimana pembuat crop circle bisa saja di tangkap oleh polisi atau ditembak langsung oleh pemilik perkebunan yang rata rata memiliki senapan. Setelah hal ini diekspose di media dan menjawab semua fenomena crop circle, kelompok cropcircle maker menjadi profesi baru yang kerap diminta banyak perusahaan untuk membuat logo mereka diatas ladang gandum di dekat area bandara agar terlihat oleh siapapun yang menggunakan penerbangan pesawat. Firefox adalah salah satu perusahaan yang menggunakan jasa ini. Logo Firefox pada crop circle bahkan tertangkap di google earth. Pada tanggal 11-12 juli 1992 sudah diselenggarakan kompetisi membuat crop circle diselenggarakan di berkshire Inggris. Pemenangnya adalah tiga orang insinyur pembuat Helikopter yang juga merupakan cropcircle maker. Grup grup ini memandang crop circle sebagai sebuah karya seni tingkat tinggi yang memiliki tingkat kerumitan dalam pembuatannya. Tantangan serta sensasi misterius yang muncul membuat banyak cropcircle maker ingin mengulanginya di banyak tempat.

Gambar diatas menunjukkan crop circle yang dibuat oleh salah satu grup crop circle di Inggris dan dibuat hanya dalam satu malam. Ini menunjukkan bahwa tingkat kesulitan crop circle yang muncul di Sleman Yogyakarta belum sebanding dengan apa yang pada ahli bisa lakukan dalam kurun waktu yang sama. Pengetahuan Crop Circle di Indonesia Maraknya pembertitaan tentang UfO menunjukkan minimnya pengetahuan di Indonesia tentang apa yang sudah terjadi dan terungkap hampir dua puluh tahun lalu. Rendahnya minat baca di indonesia dan kentalnya kepercayaan terhadap hal hal supranatural membuat masyarakat Indonesia lebih suka percaya bahwa fenomena fenomena aneh termasuk crop circle merupakan hasil dari mahkluk luar angkasa daripada melihatnya sebagai karya seni yang dapat dibuat oleh manusia.Keinginan untuk percaya pada hal hal yang luar biasa membuat banyak orang (bahkan di eropa) yang masih ingin percaya bahwa beberapa crop circle dan fenomena lain emmang merupakan produk ‘asli’ dari UFO. Ini merupakan hal yang sangat wajar karena tingkat pengetahuan yang rendah dan kegemaran orang akan sensasi. Bagaimana Crop Circle dibuat? Rahasia dan tekhnik cara membuat crop circle telah diungkap dan dijelaskan seccara mendetail di banyak website. Bahkan ada panduan video untuk membuatnya. Cukup dengan mengetikkan “how to make crop circle” di search engine seperti google, anda akan menemukan banyak sekali panduan. Bahkan ada versi bahasa Indonesianya dengan cara mengetik “cara membuat crop circle” di google. Salah satu web yang seccara baik membahas cara membuatnya adalah wikihow.Terlebih dahulu, crop circle maker harus mencari lokasi yang ideal yang akan digunakan sebagai target/kanvas pembuatan crop circle. Beberapa persyaratan lokasi yang ideal meliputi: * Areanya luas agar leluasa dalam mendesain * Area yang sepi dan atau sangat sepi untuk meminimalisir potensi ketahuan saat operasi. * Memiliki jenis gandum/padi yang sudah hampir mongering dan memiliki kerapatan yang tinggi agar mudah dirubuhkan * Memiliki jenis tanah yang relatif kering * Dekat dengan tempat yang tinggi seperti menara/bukit agar hasil karyanya bisa dengan mudah dilihat (Semua kriteria ini ada pada area lokasi Crop Circle di Sleman Yogyakarta) Selanjutnya pembuat crop circle harus membuat peta lokasi untuk menentukan luas area, akses masuk, jalan atau batas batas masing masing petak sawah/lading gandum secara akurat. Gunakan peta elektronik seperti google map untuk membuat kalkulasi yang lebih akurat. Jika anda mengukurnya secara manual, ini akan mengundang kecurigaan.Gunakan komputer untuk mendesain gambar/pola yang akan dibuat. Sesuaikan dengan tingkat kesulitan yang sudah dikuasai dan jumlah personil yang akan dikerahkan. Semakin sedikit personil semakin baik untuk meminimalisir potensi ketahuan saat operasi (Banyak grup crop circle berpengalaman di Erop yang hanya beranggotakan 2-3 orang)Sesuaikan peralatan dengan desain yang dibuat. Beberapa peralatan standar meliputi: Roll pita pengukur tanah, alas kaki khusus agar tidak terdapat jejak kaki manusia, protaktor untuk mengukur sudut, laser pointer untuk membantu memberikan petunuj lokasi pada rekan satu tim, tali tambang yang kuat namun ringan, dan night google (optional). Ketika di lapangan, gunakan pancang penanda (pastikan ini dihilangkan dan dihapus jejaknya seusai operasi) dan pasang secara akurat dengan menggunakan meteran proyek. Untuk meratakan padi/gandum ada banyak metode termasuk dengan roller atau secara tradisional diinjak dengan alas kaki buatan yang berkontur lebar dan tidak berbentuk alas kaki normal. Secara umum ada 2 tekhnik yakni plank flattening dan roller flattening.Hapus semua jejak, cabut semua pancang penanda/tali atau apapun. Untuk mengaburkan jejak dan membingungkan penonton, gunakan bahan bahan tambahan seperti serbuk logam atau barang barang tidak lazim lain untuk memberikan efek sisa radiasi UFO. Tunggu sampaai media meliputnya, anda bisa mempercepatnya dengan menghubungi salah satu media besar dan berpura pura sebagai penduduk lokal. Ilusi ketidakmungkinan Kendati cukup mudah dibuktikan bahwa crop circle sebenarnya memang bisa dibuat manusia namun rumitnya pelaksanaan, besarnya usaha yang dikerahkan serta kegunaan yang nyaris ‘tidak ada’ membuat banyak orang merasa bahwa tidak mungkin hal ini sengaja dibuat oleh manusia yang kemudian menggiring mereka kepada penjelasan yang lebih bersifat supernatural atau bahkan mistik.Secara logika sederhana, banyak orang yang bertanya "siapa sih orang-orang yang cukup kurang kerjaan untuk merencanakan ini semua secara detaild an matang, menempuh segala resiko dan ketidaknyamanan, untuk sebuah ‘karya' yang bahkan tidak menunjukkan siapa pembuatnya?" Namun pemikiran rasional yang lebih mendalam akan mampu menganalisa lebih cermat fakta fakta dilapangan dan kesesuaiannya dengan pola pola yang muncul sebelumnya di lokasi lain untuk memperkirakan apa yang sebenarnya terjadi. Para crop circle maker adalah para prankster yang melakukannya untuk kepuasan pribadi. Melakukan sesuatu yang memiliki nilai artistic tinggi dan susah dilaksanakan memiliki tantangan tersendiri disamping kehebohan yang diciptakannya kemudian. Resiko, kerumitan dan sedikit 'melanggar' hukum menambah sensasi dan adrenalin yang terpacu. Kesimpulan Merujuk pada fakta fakta yang ditemukan di lapangan bahwa lokasi tersebut secara geografis memang sangat ideal untuk dijadikan kanvas pembuatan crop circle, akses jalan yang mudah namun sangat sepi (hanya ada 1 rumah di area tersebut), kontur tanah yang kering, jenis padi yang lebat dan sudah mulai mengering, cuaca yang mendukung, dan adanya bukit sebagai panggung pertunjukan, menggiring pada satu kesimpulan tunggal bahwa ini memang tak lebih dari karya manusia yang dilakukan secara sembunyi sembunyi dan tanpa izin. Keterlibatan penduduk lokal dalam perencanaan Meskipun banyak terungkap bahwa kadang pembuatan crop circle kadang mendapat izin dan sepengetahuan pemilik tanah demi tujuan mencari sensasi, obyek pariwisata baru, bahkan uang. Kami dari IRiS tidak menemukan hal hal yang mendukung unsur tersebut. Akan sangat susah bagi para pembuat crop circle ini untuk meyakinkan para petani agar mengizinkan mereka merusak tanaman siap panen mereka untuk tujuan yang belum jelass manfaat dan keuntungannya. Beberapa pertimbangan lain membuat kami berpendapat bahwa keterlibatan pemilik sawah ataupun penduduk sekitar memiliki kemungkinan yang sangat kecil.Suara helikopter yang diisukan terdengar ternyata tidak terkonfirmasi oleh penduduk lain yang membuat informasi tersebut menjadi tidak reliable. Bukit yang berlokasi didekat lokasi merupakan syarat utama sebagai lokasi yang ideal karena memungkinkan keindahan pola karya tersebut bisa dipahaami dan dinikmati banyak orang. Mengingat ini merupakan pertama kalinya crop circle muncul di Yogyakarta (atau di indonesia?) diperkirakan pembuatnya masih amatir, ditunjukkan dengan flattening yang tidak sempurna di banyak bagiaan, tidak ditemukannya unsur unsur tambahan seperti serbuk mesiu/ lelehan logam yang muncul pada crop circle yang lebih canggih di negara lain.Berdasarkan bukti bukti lapangan dan penelusuran literatur sejauh ini menunjukkan bahwa Crop circle yang terjadi di Berbah, Sleman Yogyakarta tidak berbedadengan crop circle buatan yang muncul di banyak Negara Negara lain terutama Inggis dan benua eropa. Disusun dan dilaporkan oleh VirKill dan Vio Indonesian Rasionalist Institute (IRIs) Komunitas anti klenik Indonesia Http://iris.virkology.com Refference http://www.circlemakers.org/ http://www.cropcirclesandmore.com/wh...locations.html http://www.bltresearch.com/index.php http://www.guardian.co.uk/uk/2009/jun/05/ruralaffairs http://www.csicop.org/si/2002-09/crop-circles.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun