Mohon tunggu...
virjinia mayoca bulit
virjinia mayoca bulit Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya Virjinia Mayoca Bulit mahasiswa Universitas Palangka Raya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Akuntansi Tahun 2023.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Krisis Ekonomi dan Resesi: Sektor Perdagangan dan Transportasi

28 Maret 2024   17:09 Diperbarui: 28 Maret 2024   17:10 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Ayo kita bahas terlebih dahulu dari definisi krisis ekonomi dan resesi : Krisis ekonomi adalah di mana suatu negara atau wilayah mengalami penurunan yang tajam dan gangguan yang serius dalam aktivitas ekonomi . Hal ini ditandai dengan beberapa indikator, seperti:

  • Penyusutan Produk Domestik Bruto (PDB) berulang-ulang selama dua kuartal
  • Tingginya tingkat pengangguran
  • Penurunan pendapatan dan konsumsi masyarakat
  • Ketidakstabilan keuangan

Resesi adalah salah satu bentuk krisis ekonomi yang lebih ringan. Penurunan PDB selama dua kuartal berturut-turut dianggap sebagai resesi. Ada beberapa hal yang bisa memicu terjadinya resesi, antara lain:

  • Penurunan total permintaan
  • Keuangan yang tidak stabil
  • Terjadinya shock ekonomi

Apa saja dampak pada Sektor Perdagangan dan Transportasi?

  • Penurunan permintaan: Konsumen biasanya menghabiskan lebih sedikit uang untuk barang dan jasa yang tidak penting selama krisis ekonomi dan resesi. Ini mengakibatkan penurunan permintaan atas barang-barang impor dan lokal, serta layanan transportasi seperti penerbangan dan kereta api.
  • Penurunan Pendapatan dan Laba: Penurunan volume perdagangan dan penurunan permintaan dapat mengakibatkan penurunan pendapatan dan laba bagi perusahaan-perusahaan yang beroperasi di sektor perdagangan dan transportasi. Perusahaan-perusahaan ini mungkin menghadapi tekanan untuk menurunkan harga, mengurangi biaya operasional, atau menunda investasi dalam infrastruktur dan pengembangan.
  • Penurunan Aktivitas Ekspor dan Impor: Kondisi ekonomi yang memburuk di negara-negara mitra perdagangan dapat mengakibatkan penurunan permintaan atas barang-barang ekspor suatu negara.
  • Pemotongan Layanan dan Rute: Untuk mengatasi penurunan permintaan dan mengurangi biaya operasional, perusahaan transportasi sering kali terpaksa memotong layanan atau rute yang kurang menguntungkan. Ini dapat mengakibatkan pengurangan opsi transportasi bagi konsumen dan bisnis, serta mengurangi aksesibilitas ke daerah tertentu.
  • Pemangkasan Biaya Operasional: Selama krisis ekonomi, perusahaan transportasi sering berusaha untuk mengurangi biaya operasional mereka untuk mempertahankan keberlanjutan keuangan. Ini bisa termasuk pemotongan biaya bahan bakar, pemotongan biaya operasional non-essential, atau pemangkasan staf, yang pada gilirannya dapat berdampak pada layanan yang diberikan kepada pelanggan.

contoh kasus krisis Ekonomi global pada tahun 2008-2009 memberikan dampak signifikan pada sektor perdagangan dan transportasi. Volume perdagangan turun sebesar 12. Hal ini menyebabkan banyaknya Perusahaan pada sektor perdagangan dan transportasi mengalami kesulitan dalam keuangan hingga bangkrut. Penyebab dari krisis keuangan global yang dipicu oleh runtuhnya pasar perumahan di Amerika Serikat.

Cara Mengatasi Krisis Ekonomi dan Resesi dalam Sektor Perdagangan dan Transportasi:

kerjasama antara sejumlah entitas, termasuk pemerintah, pemimpin dunia usaha, dan masyarakat umum:

  • Meningkatkan stimulus fiskal: untuk meningkatkan permintaan agregat. Hal ini dapat dicapai dengan meningkatkan belanja pemerintah pada proyek-proyek seperti pembangunan infrastruktur atau dengan memberikan subsidi kepada masyarakat umum.
  • Memberikan bantuan keuangan: kepada perusahaan di sektor perdagangan dan transportasi. Bantuan keuangan ini dapat berupa pinjaman lunak, subsidi, atau keringanan pajak.
  • Melakukan reformasi structural: untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing sektor perdagangan dan transportasi. Reformasi struktural ini dapat berupa deregulasi, privatisasi, atau peningkatan investasi dalam pendidikan dan pelatihan.
  • Fleksibilitas Regulasi: Pemerintah dapat memberikan fleksibilitas dalam regulasi yang mengatur sektor perdagangan dan transportasi selama krisis, termasuk mengurangi birokrasi, memberikan penangguhan pajak atau lisensi, atau mengizinkan modifikasi sementara dalam aturan operasional untuk memungkinkan perusahaan menyesuaikan diri dengan kondisi yang berubah cepat.
  • Peningkatan Pendidikan dan Pelatihan: Meningkatkan produktivitas dan keterampilan pekerja di industri perdagangan dan transportasi sangat penting untuk mengatasi kemerosotan ekonomi saat ini. Pemerintah dan industri dapat berinvestasi dalam program pendidikan dan pelatihan yang memperkuat keterampilan yang diperlukan untuk bekerja di sektor ini, sehingga meningkatkan daya saing dan ketahanan ekonomi jangka panjang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun