Mohon tunggu...
VIRISSA NUR ZAHRAH
VIRISSA NUR ZAHRAH Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa S1 Universitas Jember

Halo nama saya Virissa, mahasiswa di Universitas Jember yang menempuh S1 program studi teknik konstruksi perkapalan. Saya suka menulis artikel kreatif dan menyusun strategi konten untuk media digital. Saya memiliki pengalaman memimpin tim dalam mengerjakan suatu progres atau program kerja suatu organisasi. Dan saya suka mencoba hal baru. Terima kasih sudah mampir di beranda sayaa:)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Teknologi Industri 5.0 dalam Proses Produksi Kapal

28 Desember 2024   10:13 Diperbarui: 28 Desember 2024   10:13 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Revolusi industri telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai sektor, termasuk industri maritim. Jika sebelumnya industri kapal bergantung pada tenaga manusia dan mesin konvensional, kini era Industri 5.0 membawa angin segar dengan integrasi teknologi canggih. Industri 5.0 adalah konsep yang menekankan sinergi antara teknologi canggih dan kemampuan manusia untuk menciptakan solusi yang lebih efisien, personal, dan berkelanjutan. Dalam konteks produksi kapal, penerapan teknologi Industri 5.0 memberikan peluang besar untuk meningkatkan efisiensi, kualitas, dan keberlanjutan proses manufaktur. Artikel ini akan membahas berbagai aspek penerapan teknologi Industri 5.0 dalam industri pembuatan kapal.

1. Integrasi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence)

Kecerdasan buatan (AI) memainkan peran penting dalam mengoptimalkan desain kapal dan proses produksinya. Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan dapat:

  • Menganalisis data historis untuk meningkatkan desain kapal.
  • Mengoptimalkan jalur produksi dengan prediksi dan deteksi dini kesalahan manufaktur.
  • Mengembangkan simulasi virtual untuk menguji stabilitas dan efisiensi desain sebelum proses produksi dimulai.

Contohnya, penggunaan AI dalam perencanaan produksi dapat membantu mengurangi limbah material dan meningkatkan efisiensi energi.

2. Robotika dan Otomasi Kolaboratif

Robotika canggih dalam Industri 5.0 dirancang untuk bekerja berdampingan dengan manusia, yang dikenal sebagai robot kolaboratif (cobot). Dalam industri pembuatan kapal, cobot dapat:

  • Membantu pengelasan presisi tinggi pada badan kapal.
  • Mempercepat proses perakitan komponen kapal yang kompleks.
  • Mengurangi risiko kecelakaan kerja di lingkungan produksi yang berbahaya.

Kolaborasi ini memungkinkan pekerja manusia fokus pada tugas-tugas kreatif dan pengambilan keputusan strategis, sementara cobot menangani pekerjaan yang bersifat repetitif atau berisiko tinggi.

3. Internet of Things (IoT) dan Sensor Pintar

IoT memungkinkan koneksi antara berbagai perangkat dan sistem dalam proses produksi kapal. Sensor pintar yang terintegrasi dapat:

  • Memantau kondisi real-time bahan baku dan peralatan produksi.
  • Memberikan peringatan dini jika ada potensi kegagalan atau kerusakan alat.
  • Mengumpulkan data untuk analisis lebih lanjut guna meningkatkan efisiensi operasional.

Dengan IoT, proses produksi menjadi lebih transparan dan terukur, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas produk akhir.

4. Desain Berbasis Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun