"Bookish Hangout"
Pada bulan juli 2023 bersamaan dengan bulan Pustakawan Nasional 2 pegiat literasi bertemu di sosial media Threads dari aplikasi tersebut Hani (@bittrrdaisies) dan Siti (@sitikus.nl) memulai tergerak untuk membuat wadah bagi pada penikmat atau bahkan pecinta literasi spesifiknya adalah buku.
Konsep dan teknis disusun mulai dari akun sosial media (@bookish.hangout) yang kemudian menjadi kendaraan dalam menyebarkan informasi. Dewasa ini kita sepakat bahwa peran sosial media membantu untuk gerak yang lebih lincah dan jangkauan lebih luas.
Arena pustaka bisa diciptakan dimana saja tanpa kecuali sosial media, dan selama ada orang-orang yang berupaya untuk menghidupkan pustaka selama itu pula Indonesia tidak terlalu buruk untuk terus berbenah menciptakan budaya membaca, membaca apapun termasuk membaca gejala dan budaya menulis, menulis apapun termasuk menulis kenyataan.
Bookish Hangout sebagai arena atau wadah dengan konsep yang baru, siapapun anda dapat turut serta bergabung. Bacalah buku kesukaan anda tidak peduli genre apapun itu, buku pelajaran yang kadang dianggap membosankan atau kurang keren akan tetap mendapatkan tempat untuk tampil.
Berbagi cerita dalam satu forum jika dibayangkan akan cukup keos, karena lintas genre buku. Namun, dalam kenyataannya tidak, justru menarik ternyata banyak hal yang kita tidak ketahui dan baru tersadar ketika ada kawan yang bercerita hasil review bukunya atau ternyata banyak sudut pandang yang bisa digunakan dalam menelisik bahan bacaan tersebut.
Sejak bulan juli acara Bookish Hangout secara konsisten terus berlanjut agar tidak terlalu padat acara dijadwalkan sebulan 2 kali pertemuan secara daring, dengan peserta yang terus bertambah dan variasi latar belakang yang menarik juga dari berbagai daerah. Pada tanggal 28 Oktober 2023 saya memberanikan diri untuk turut serta dalam acara tersebut, saya cukup tertarik karena benar-benar sosial media membuat jangkauan yang luas ada peserta yang dari Solo, Bekasi, Bandung, Jakarta,Garut dan saya dari Cikarang.
Acara dimulai dari perkenalan setiap peserta kemudian pembawa acara akan membantu menjelaskan tatacara dalam acara tersebut. Perkenalan tidak hanya berlalu begitu saja, karena kita bisa langsung bertukar social media (Instagram), dan juga sedikit bercerita buku genre apa yang digemari. Bercerita juga latar belakang pekerjaan atau kegiatan apa yang sedang dijalani. Â
Pembawa acara mengarahkan kita untuk membaca buku masing-masing dengan durasi 1 jam. Setelah itu setiap peserta akan bercerita mengenai pandangan terhadap buku tersebut dan bagian yang kita suka kemudian memberi rating. Peserta lain akan turut menyampaikan respon, bisa dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan. Tidak menutup kesempatan juga untuk memberikan rekomendasi bahan bacaan yang mempunyai relasi yang hampir serupa.
Diskusi menjadi hangat karena setiap peserta aktif dan saling bertukar pandangan. Hal ini yang mulai kita jarang temui berdiskusi dengan sehat tanpa merendahkan tanpa kekerasan, karena selama itu adalah buah pikir sudah sewajarnya untuk menjadi bahan diskusi. Semakin kita sering membaca semakin tersadarkan pula bahwa ternyata banyak hal yang kita tidak ketahui. Dan disinilah arena atau wadah untuk berbagi literasi dan menularkan budaya yang luhur.
Â