Kegiatan yang melibatkan kesenian memiliki manfaat psikologis bagi orang yang mengikutinya selain sebagai pengisi waktu luang. Kegiatan pembuatan karya seni masyarakat mayoritas sering dilakukan untuk mengekspresikan diri. Namun, keinginan kita untuk terlibat dalam aktivitas ini dimotivasi oleh dorongan tak sadar yang memungkinkan kita menyalurkannya secara efektif dan membuat diri kita lebih nyaman. Menurut kajian ilmiah, salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan mental seseorang adalah melalui penciptaan karya seni. Akibatnya, seni sering digunakan sebagai media terapi psikiatri, juga dikenal sebagai "terapi seni"
Terapi seni juga dikenal sebagai Art therapy, adalah jenis psikoterapi yang menggunakan seni sebagai media utamanya untuk membantu orang yang mengalami tekanan mental atau gangguan mental merasa lebih tenang dan lebih sadar diri. Art therapy dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan mental seseorang melalui penggunaan aktivitas kreatif dan metode konseling psikologis.
 Banyak teknik yang digunakan dalam terapi seni, termasuk terapi teater, terapi tari, terapi musik, terapi menulis, dan terapi kelompok suportif ekspresif, termasuk dalam terapi seni. Metode yang digunakan dalam terapi seni juga berbeda-beda, antara lain menggambar, melukis, kolase, fotografi, memahat, atau membuat kerajinan dari tanah liat.
Untuk tujuan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan mental seseorang, terapi seni menggabungkan metode konseling psikologis dengan aktivitas artistik. Tujuan terapi seni adalah menggunakan proses kreatif untuk mendukung proses penemuan diri seseorang untuk kemudian membantu orang tersebut dalam menyelesaikan masalah. Oleh karena itu, siapa pun dari segala usia dapat berpartisipasi dalam terapi ini, tanpa memandang bakat atau kemampuan di bidang seni. Menggambar, melukis, mewarnai, memahat, membuat kolase, atau menari adalah contoh teknik yang sering digunakan. Kami mengevaluasi apa yang telah dilakukan dan bagaimana perasaan kami tentang sebuah karya seni saat kami mengerjakannya. Konflik internal yang memengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku kita dapat kita amati melalui penciptaan seni.
Manfaat dari Art Therapy
- Meningkatkan kesejahteraan psikologis. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan hubungan antara terapi seni dan kesejahteraan psikologis. Telah dibuktikan bahwa terapi seni dapat digunakan untuk meringankan masalah seperti kecemasan dan kesedihan. Selain itu, terapi seni dapat membantu mereka yang tidak memiliki masalah kejiwaan dalam menjaga kesehatan mentalnya.
- Mengidentifikasi diri sendiri. Seorang individu dapat belajar tentang diri mereka sendiri dan emosi yang tidak dikenali dengan terlibat dalam pengejaran artistik.
- Meluapkan emosi. Orang dapat mengekspresikan dan menyalurkan emosi dan kekhawatiran mereka dengan menggunakan terapi seni. Bahkan emosi sederhana seperti kebahagiaan atau kemarahan bisa sulit diungkapkan dengan kata-kata. Membuat karya seni dapat membantu mengekspresikan emosi ini saat mereka membutuhkannya.
- Berpikir inovatif. Berpartisipasi dalam upaya artistik dapat meningkatkan kapasitas seseorang untuk pemikiran orisinal dan kesuksesan akademis.
- Hidup dengan penuh perhatian. Mengamati pikiran dan perasaan seseorang berarti tidak menghakimi mereka. Seni adalah alat untuk hidup sadar karena memiliki komponen kognitif dan meningkatkan konsentrasi.
Pasien dari berbagai usia, termasuk anak-anak, remaja, dewasa, dan lansia dapat mengikuti terapi seni. Pasien yang mendapat manfaat dari terapi seni biasanya memiliki satu atau lebih dari kondisi berikut:
- Anak-anak yang memiliki masalah perilaku atau sosial di sekolah atau di rumah
- Orang dewasa yang mengalami stres ekstrem
- Anak-anak dengan kesulitan belajar
- Orang dengan masalah kesehatan mental
- Orang dengan cedera otak
- Anak-anak atau orang dewasa yang mengalami pengalaman traumatis
- Penderita kecemasan dan depresi
- Pasien kanker
- Masalah terkait penuaan
- Penderita PTSD
- Kesulitan emosional
- Memiliki gangguan makan
- Kecanduan narkoba
- Hubungan keluarga atau lainnya
- Perilaku dan masalah sosial
Perbedaan antara terapi seni dan pelajaran seni terkadang disalahpahami. Terapi seni lebih berfokus pada pemahaman proses batin seseorang daripada kelas seni, yang berupaya mengembangkan kemampuan atau menghasilkan karya seni tertentu. Terapis seni berlisensi dapat memberikan terapi ini. Psikolog dengan pendekatan terapi seni kemudian dapat mempraktikkan terapi seni di kantor psikologi atau rumah sakit.
Terdapat bukti bahwa seni terapi efektif dalam mengatasi gangguan kesehatan mental. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Frontiers in Psychology menunjukkan bahwa seni terapi dapat meredakan depresi dan trauma pada orang dewasa.
Studi yang sama juga menemukan bahwa terapi ini dapat membantu mengatasi masalah psikologis pasien kanker selama pengobatan. Selain itu, art therapy dianggap dapat mengurangi depresi orang tua yang tinggal di panti jompo dan meningkatkan kepercayaan diri mereka, menurut sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal Social Work in Health Care. Sayangnya, beberapa studi yang meneliti art therapy dianggap berskala kecil dan tidak meyakinkan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk membuktikan bahwa ia efektif
Ada beberapa hal yang perlu dipahami sebelum mencoba art therapy atau terapi seni :
- Tidak perlu menjadi kreatif. Terapi seni tidak memerlukan kemampuan kreatif untuk berpartisipasi. Karena seni dipandang bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan mental setiap orang, siapa pun boleh mempraktikkannya.
- Berbeda dengan kelas kesenian. Terapi seni mungkin masih tertukar dengan kelas seni di benak sebagian orang. Namun, keduanya berbeda. Terapi seni memberikan strategi agar seseorang dapat berkonsentrasi pada kebatinannya, sedangkan program seni berkonsentrasi pada pengajaran teknik pembuatan seni.
- Banyak lokasi menyediakan Art Therapy. Terapi seni dapat digunakan di berbagai tempat, termasuk studio, perguruan tinggi, sekolah dasar dan menengah, tempat penampungan tunawisma, dan penjara, selain rumah sakit.
- Terapi seni tidak tersedia untuk semua orang. Beberapa orang mungkin tidak ingin menggunakan terapi seni karena mereka merasa tidak cukup kreatif atau artistik atau karena menolaknya.
- Selain itu, tidak semua bentuk masalah mental berhasil diobati dengan terapi ini. Misalnya, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam World Journal of Psychiatry, terapi seni tidak berguna untuk mengurangi gejala skizofrenia positif atau negatif.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI