Mohon tunggu...
Virgiawan Fadli
Virgiawan Fadli Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya sangat hobi sekali bermain komputer

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penggunaan Laporan Neraca dalam Manajemen Keuangan: Analisis dan Contohnya

1 Oktober 2024   07:23 Diperbarui: 1 Oktober 2024   08:09 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Analisis Keuangan dan Permasalahan Aktiva dalam Perusahaan 

Dalam dunia bisnis, laporan keuangan menjadi alat penting untuk menilai kinerja dan kesehatan finansial perusahaan. Pihak-pihak yang berhak memanfaatkan laporan keuangan, seperti pemilik perusahaan dan investor, menggunakan informasi ini untuk mengevaluasi apakah perusahaan tersebut mampu menghasilkan laba serta memiliki potensi pertumbuhan di masa depan. Salah satu contoh yang umum digunakan adalah laporan neraca, yang memberikan gambaran menyeluruh mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan.

Langkah-Langkah Penanganan Permasalahan Aktiva 

Ketika perusahaan menghadapi masalah terkait aktiva, seperti piutang yang belum dibayar atau investasi jangka panjang yang mengalami penurunan nilai, beberapa tindakan harus dilakukan. Pertama, analisis permasalahan untuk mengidentifikasi sumber masalah. Kedua, menyusun rencana untuk mengatasi masalah tersebut, dan ketiga, melakukan pengawasan agar permasalahan tidak terulang kembali. Sebagai contoh, jika perusahaan memiliki piutang yang belum terbayarkan, perusahaan dapat menghadapi masalah likuiditas yang akan berdampak pada kemampuan untuk membayar tagihan dan gaji karyawan.

Prioritas Aktiva dalam Laporan Keuangan 

Kas selalu ditempatkan pada urutan pertama dalam aktiva karena merupakan aset yang paling likuid. Kas digunakan untuk berbagai keperluan perusahaan, seperti membayar utang, gaji karyawan, atau membeli bahan baku yang diperlukan. Dalam laporan keuangan, urutan ini mencerminkan bagaimana aset dapat diakses dan digunakan oleh perusahaan untuk operasional sehari-hari. 

Peran dan Risiko Kewajiban Perusahaan 

Kewajiban perusahaan, baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang, memiliki risiko tersendiri. Kewajiban lancar, misalnya, adalah hutang yang harus diselesaikan dalam waktu satu tahun. Risiko utamanya adalah ketika perusahaan tidak memiliki cukup likuiditas untuk membayar kewajiban tersebut tepat waktu, yang dapat menyebabkan penurunan hubungan dengan pemasok. Sementara itu, kewajiban jangka panjang lebih rentan terhadap perubahan kondisi ekonomi, seperti kenaikan suku bunga, yang dapat menambah beban pembayaran hutang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun