Mohon tunggu...
Virgiana S. Maulidya
Virgiana S. Maulidya Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

NCICD Dimulai 2015, Apa Kabar Nelayan?

29 Desember 2014   14:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:15 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14198143961547588002

[caption id="attachment_362151" align="aligncenter" width="350" caption="Gambaran Hasil Megaproyek NCICD (www.tempo.co)"][/caption]

Pemerintah perlu mengkaji kembali tentang mega proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang akan dilaksanakan mulai 2015 mendatang. Pasalnya megaproyek yang akan dilakukan di sepanjang Teluk Jakarta ini tidak hanya membawa dampak baik, namun juga menimbulkan berbagai masalah baru.

Mega proyek NCICD merupakan rangkaian program untuk memperluas wilayah Jakarta dengan mereklamasi wilayah lautan, membangun tanggul raksasa penghalau rob, serta mengembangkan suatu kawasan terpadu yang terdiri dari perumahan, perkantoran, serta pusat perbelanjaan di wilayah yang direklamasi itu. Program tersebut dilaksanakan dengan dengan harapan banjir tahunan yang sudah menjadi rutinitas dapat diatasi serta kepadatan penduduk yang menjadi masalah utama dapat berkurang.

Berbagai wacana tentang mega proyek ini sudah banyak dilakukan, berbagai keuntungan menggiurkan atas dilaksanakannya mega proyek yang melibatkan reklamasi 17 pulau baru beberbentuk garuda ini sudah banyak kita dengar. Diantaranya adalah mengatasi banjir di Jakarta yang sudah menjadi rutinitas tahunan, mengatasi masalah peledakan jumlah penduduk di Jakarta  yang semakin hari semakin mengkhawatirkan, serta masalah interupsi air laut yang terjadi di wilayah Jakarta. Tidak hanya itu, mega proyek ini juga dinilai sangat menggiurkan bagi para investor baik asing maupun lokal. Pasalnya, dengan dilaksanakannya proyek yang melibatkan reklamasi ini banyak peluang bagi mereka untuk mengembangkan proyek-proyek baru yang semakin menggembungkan pundi-pundi uang investor tersebut.

Namun iming-iming keuntungan dari megaproyek yang sudah dicetuskan sejak pemerintahan Fauzi Bowo ini seolah membuat kita menutup mata akan dampak buruk dari dilaksanakannya proyek tersebut. Pasalnya dibalik semua dampak baik yang digembor-gemborkan terdapat pula beberapa dampak buruk yang seharusnya juga mendapat perhatian lebih.

Dengan berjalannya program ini, kawasaan pesisir di sepanjang wilayah proyek tersebut akan terancam rusak. Tidak hanya di wilayah daratan, namun juga wilayah lautan. Ekosistem di sekitar pantai akan berantakan dan menjadi tidak seimbang akibat rusaknya terumbu karang di kawasan megaproyek tersebut.

Selain masalah lingkungan terdapat masalah lain yang lebih urgent, yaitu masalah sosial. Sebagaimana yang telah disebutkan diatas, megaproyek NCICD akan semakin merusak kondisi pesisir di kawasan Teluk Jakarta. Dengan demikian, kondisi perikanan Jakarta akan terancam rusak. Apabila hal itu terjadi, maka dalam hal ini nelayan adalah pihak yang paling dirugikan. Pasalnya seluruh nelayan di sepanjang Pantai Utara Jakarta terancam kehilangan mata pencahariaan mereka, dan hal itu akan berpengaruh pada jumlah pengangguran dan tingkat kemiskinan di Indonesia khususnya Jakarta.

Pemerintah setempat memang sudah sedikit menyinggung nasib para nelayan tersebut. Pihak Pemerintah mengatakan bahwa mereka akan melakukan relokasi pada para nelayan yang tinggal di kawasan tersebut dengan beberapa persyaratan, salah satunya adalah warga lokal (ber-KTP Jakarta). Sedangkan untuk nelayan yang berasal dari luar Jakarta akan diserahkan pada Pemerintah Nasional untuk mendapat penanganan lebih lanjut, mengingat hal itu bukan menjadi tanggung jawab Pemprov Jakarta.

Namun, hal itu sebenarnya bukan jalan keluar. Pasalnya kebijakan tersebut hanya memberikan para nelayan tersebut tempat tinggal, tanpa ada jaminan pekerjaan baru untuk mereka. Meskipun tempat tinggal mereka terjamin, tanpa adanya mata pencaharian baru untuk mereka tidak akan menyelesaikan masalah. Sedangkan keterampilan yang mereka miliki pastinya kebanyakan di bidang perikanan dan kelautan. Hal itu yang juga perlu dipikirkan.

Para nelayan menghidupi keluarga mereka sehari-hari dari hasil melaut. Jika lautan rusak, maka darimana para nelayan tersebut mendapat penghasilan? Untuk itu diperlukan keterampilan baru untuk mereka. Memberi tempat tinggal memang perlu, namun itu bukan satu-satunya hal yang mereka butuhkan. Perlu adanya pelatihan keterampilan baru untuk mereka. Pihak pemerintah bisa saja membuat kelas untuk industri rumahan yang bisa mereka lakukan. Atau setidaknya pihak pemerintah dapat melibatkan mereka sebagai salah satu bagian dalam proyek tersebut untuk pekerjaan-pekerjaan yang tidak terlalu beresiko.

Untuk itu, pemerintah baiknya melakukan pengkajian ulang mengenai mega proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). Tidak hanya memikirkan keuntungan dan dampak-dampak positif yang akan datang dengan berjalannya mega proyek tersebut. Namun juga harus membuka mata dan telinga pada berbagai dampak buruk yang akan timbul bersama dengan jalannya mega proyek yang diestimasikan akan rampung pada tahun 2030 yang akan datang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun