Mohon tunggu...
Virgia Aida
Virgia Aida Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Komunikasi Gunadarma'14 yang suka gambar dan makan sate padang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Lukisan Berbahan Dasar Sampah ala Ganj Art

25 Oktober 2016   19:24 Diperbarui: 26 Oktober 2016   17:06 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Ganjar Setyawan Cahyoaji

“Jika sampah saja berharga, maka manusia juga berharga. Maka hargailah diri sendiri dan juga orang lain.”

Menjadi generasi yang peduli terhadap lingkungan memang bukan hal mudah. Begitu pula dengan apa yang dialami oleh Ganjar Setyawan Cahyoaji. Berangkat dari permasalahan klasik yang ada di Indonesia, seniman muda asal Bekasi ini terinsipirasi untuk mengubah sampah plastik menjadi maha karya yang menarik. Ia menjadikan sampah plastik sebagai media untuk menyalurkan bakatnya dalam melukis.

Dikenal dengan nama Ganjar, pria ramah kelahiran 9 Mei 1991 ini mulai merintis usahanya pada tahun 2013. Awalnya ia merintis di bidang karikatur. Namun, karena adanya keterbatasan dana untuk melukis dan kecintaannya terhadap lingkungan membuat ia berpikir untuk mulai mencoba hal baru dengan menggabungkan dua hobi, yaitu menggambar dan mengumpulkan sampah.

Dari idenya tersebut, Ganjar dapat menghasilkan lukisan sampah plastik yang epic. Bukan hanya epic, lukisan yang dikenal dengan GANJ ART Save Our Earth With Art juga telah menjadi koleksi di berbagai kalangan. Di antaranya, Susana Yohana, Basuki Tjahaja Purnama, Mooryati Soedibyo, Ust. Yusuf Mansyur, Deddy Cobuzier dan Irfan Hakim. Selain itu, lukisan GANJ ART juga beredar bukan hanya di Indonesia, namun juga sudah diekspor ke beberapa negara yakni, Jepang, Australia, USA, Macau dan Irlandia.

GANJART Karya Ganjar Setyawan Cahyoaji
GANJART Karya Ganjar Setyawan Cahyoaji
GANJART Karya Ganjar Setyawan Cahyoaji
GANJART Karya Ganjar Setyawan Cahyoaji
Meski ada saja beberapa orang yang menganggap karyanya hanya sebuah sampah. Ganjar tidak pernah patah semangat. Ia tetap berhasil meraih berbagai prestasi, salah satunya adalah penghargaan Honorable Mentions di International Art Contest yang diselenggarakan oleh Asian Pacific Children Convention, Fukuoka, Jepang pada Januari 2014 lalu. Selain itu, ia juga menjadi pembicara yang menginspirasi di berbagai acara seperti Hitam Putih, DAAI TV, News Log dan Metro Plus Pagi.

Pencapaian yang diraihnya itu tak lantas membuat ia tinggi hati. Ia mengatakan bahwa selain untuk menyalurkan hobi, lukisan GANJ ART juga bertujuan untuk memberikan edukasi tentang pentingnya menyelamatkan lingkungan dari sampah yang sulit diuraikan.

“Cobalah menghargai lingkungan untuk masa depan. Sampah yang bertemu sampah lain, awalnya memang tidak berguna bahkan dijauhi karena bau dan kotor. Mereka bertemu dengan sampah yang lain, dicuci dan diproses dengan baik, lalu dikemas dengan baik dengan harapan punya nilai tambah yang saat dipublikasikan,” ujarnya.

Pada akhirnya, dari Ganjar kita dapat belajar bahwa peduli terhadap lingkungan tidak akan membuat kita kesulitan. Justru dengan menanamkan rasa cinta terhadap lingkungan, kita akan mudah dalam meniti keberhasilan.

Penulis: (VA)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun