"Jelas ini konsilidasi politik! biasanya petahana kan seperti itu, mulai ngumpulin simpul-simpul suara untuk memperkuat basis suara pendukung yang dulu memilihnya".
"Mana mungkin Di, kan masa kampanye aja belum" sahut Paijo.
"Betul Jo!. Modelnya dibuat terselubung dan itu lumrah meski melanggar. Bingkainya kegiatan sosial tapi ujung-ujungnya tetap menarik simpati pemilih" ucap Paidi dengan wajah tersenyum tipis.
"Lohloh gak bahaya tah?" canda Paijo sembari mengaduk kopi untuk pelanggan.
"Ayahab Pilakes pooll" sahut Paidi.
Sedangkan Paimin hanya melongo, menatap sambil mendengarkan penjelasan Paidi yang menurutnya cerdas berprediksi. Disebabkan kemarin dia bersama anggota ABOH juga di undang salah satu calon bupati lain ke rumahnya.
"Benar juga katamu Di. Aku dan anggota ABOH kemarin juga di undang ke rumah calon Bupati Lain" ucap Paimin.
Namun sebelum Paimin habis menjelaskan tentang undangan oleh calon bupati lain kemarin, Paidi menyela dengan berkata.
"Di tawari kontrak untuk siap mendukung dan memilihkan?, dapat sembako plus amplop ya min?".
"Kok tahu kamu Di!? Pantas jadi peramal dan master politik" sahut Paimin.
"Peramal gundulmu!, aku juga dapat kok hahaha" ucap Paidi sambil tertawa lepas.