COKELAT SOLUSI RASA
Gelisah!, perasaan yang berselimut tebal di hati Iyan akan pikiran kekecawaan yang di rasakan Fida. Dia hanya diam melamun, memegangi ponsel duduk dibonceng Bilqis saat di perjalanan.
"Mas, yang mana kosnya?"
Suara lembut, merdu Bilqis membuyarkan rasa gelisahnya dalam lamunan ketika sudah masuk daerah kosnya.
"I..ya, itu Qis!" Jawab Iyan yang menunjuk sebuah bangunan rumah di depannya yang nampak sederhana namun luas.
Rumah kos Iyan memang berbeda dari tempat kos biasanya di Surabaya dimana rumah kosnya memiliki bangunan seperti asrama namun tak bertingkat.
Bangunannya berbentuk huruf leter L yang memiliki sembilan kamar dengan sebuah dapur6 yang digunakan seluruh penghuni masak.
Ditambah ruang tengah sebagai tempat para penghuni bercengkrama dengan sebuah televisi.
Kamar mandi umum disana ada dua, lengkap dengan toilet dimana kamar mandi itu yang dipergunakan bagi kamar yang tak memilikinya seperti kamarnya Iyan.
Bilqis berhenti, menginjak rem tepat pada bangunan yang ditunjukkan Iyan.
"Ini, mas!" kata Bilqis yang sudah berhenti tepat di jalan depan rumah.