"Ia mbak, bener aku yang membantu mbak kemarin. Namaku Vian," jawab Vian yang sudah mengingat gadis itu bernama Vida.
"Jadi kalian sudah saling kenal?" sahut Alif yang kaget.
"Ya" jawab Vian dan Vida berbarengan.
Mereka bertiga duduk, Alif memesan makanan, malam ini dilewati dengan obrolan yang begitu cair meski terlihat wajah malu di antara Vian dan Vida. Obrolan itu tentang kegiatan, pekerjaan, bahkan keluarga mereka berdua.
Terlihat merah muda wajah keduanya, yang nampak tersipu malu. Ini pertemuan pertama Vian dan Vida, moment ini membuat kesan yang amat sangat indah di hati Vian.
Di tengah obrolan mereka bertiga, tiba-tiba Alif pamit pulang lebih dahulu karena besok pagi sekali ia harus berangkat ke Surabaya untuk ujian tengah semester.
"Yan, Vid, Aku pamit pulang dulu ya? Karena besok pagi aku ada ujian. Kalian lanjut dulu ngobrolnya" Pamit Alif.
"Loh!, terus aku pulangnya gimana, Lif?," tanya Vian
"Nanti biar di antar Vida, Yan. Mau kan Vid,? Tanya Alif.
"Iya mas. Nanti biar aku anter pulang," Sahut Vida.