Kota Bengkulu terletak di ujung selatan Pulau Sumatera yang secara geografis terletak pada koordinat 345 LS dan 10215 BT dengan luas wilayah kurang lebih 144,52 km. Segi topografi, Kota Bengkulu mempunyai ciri khas yang unik dengan mayoritas wilayahnya terdiri dari medan kasar terkikis oleh perbukitan dan pegunungan. Terdapat pantai garis yang memanjang dari depan hingga belakang. Dataran rendah dengan ketinggian sekitar 0-25 meter di atas permukaan laut didominasi kawasan pesisir pantai. Secara umum, iklim Kota Bengkulu dikaitkan dengan curah hujan tahunan yang memilki kisaran suhu antara 23C hingga 32C.Â
Adapun curah hujan terjadi pada bulan September -- Mei dan musim kemarau bulan Juni - Agustus. Metode framing text melibatkan pemilihan aspek tertentu seperti realitas untuk ditonjolkan sementara aspek lain dikesampingkan. Analisis framing membantu mengungkap sudut pandang atau ideologi yang mendasari sebuah berita dan bagaimana berota tersebut membentuk opini publik. Kota Bengkulu terletak di sisi barat Pulau Sumatera menghadap Samudera Hindia, Kota Bengkulu memiliki iklim lembab dengan curah hujan melimpah sepanjang tahun. Lingkungan di Kota Bengkulu bercirikan pantai-pantai indah seperti Pantai Panjang, hutan tropis yang menjadi rumah bagi berbagai tumbuhan satwa, dan kawasan perbukitan di bagian timur kota.Â
Meski mengalami perkembangan perkotaan, Bengkulu masih memiliki banyak ruang hijau dan taman kota. Bengkulu menghadapi tantangan lingkungan seperti erosi pantai, pengelolaan sampah, risiko bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami berdasarkan lokasinya yang berada di zona gempa kuat. Upaya konservasi dan pembangunan berkelanjutan terus dilakukan untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan perkotaan dan perlindungan lingkungan. Berdasarkan berita media massa yang telah dikumpulkan dan dirangkum diperoleh terdapat beberapa aspek mempengaruhi kondisi lingkungan Kota Bengkulu.Â
Kota Bengkulu sering menghadapi bencana alam yang disebabkan oleh kombinasi faktor geografis dan kerentanan. Terletak di pesisir barat Pulau Sumatera di persimpangan lempeng tektonik India, Australia, dan Eurasia, menyebabkan bencana gempa bervolume tinggi dan tsunami. Kondisi geografis berbukit-bukit dan lereng yang curam di beberapa wilayah meningkatkan risiko terjadinya tanah longsor terutama saat hujan deras. Letaknya berdekatan Samudera Hindia menjadikan Bengkulu rentan terhadap badai dan banjir.
 Deforestasi dan konversi lahan sekitar perkotaan telah mengurangi pasokan air dan meningkatkan risiko banjir dengan kombinasi beberapa faktor-faktor serta minimnya infrastruktur tahan bencana menyebabkan Kota Bengkulu rentan terhadap bencana meskipun memiliki banyak ruang terbuka hijau dan taman kota.Â
permasalahan lingkungan yang disebabkan manusia seperti kemiskinan.Â
Berdasarkan peta administrasi diatas dapat diperoleh pengetahuan bahwa kondisi geografis Kota Bengkulu menjadi faktor terbesar penyebab peningkatkan jumlah bencana. Beberapa faktor yang dipengaruhi kondisi geografis, ternyata terdapatDampak kemiskinan mempengaruhi lingkungan diantaranya mendirikan rumah dibantaran sungai menyebabkan rusaknya ekologi tanah dan pencemaran air. Lingkungan yang kotor menciptakan perkembangbiakan melalui hewan (Nyamuk) yakni malaria. Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat Kota Bengkulu, sehingga malaria masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat terutama kalangan masyarakat miskin di daerah terpencil serta menjadi penyebab utama kematian pada kelompok risiko tinggi, termasuk bayi, anak kecil, dan wanita hamil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H