Pernahkah anda melihat rumah terbalik? Yang memang sengaja dibuat terbalik, bukan karena gempa bumi, tanah longsor atau bencana alam lainnya, tapi ini memang sengaja di buat terbalik. Iya benar-benar terbalik, dan tentu saja ini tak bisa digunakan untuk kehidupan sehari-hari, apa lagi buat kehidupan rumah tangga atau dijadikan tempat tinggal keluarga yang sakinah, mawahdah warokhmah.
Loh jadi buat ada ada rumah, tapi bukan untuk dijadikan tempat tinggal? Bukankah fungsi rumah yang utama untuk tempat tinggal? Apa lagi sekarang rumah mahal, tanahnyapun mahal, maka dibautlah rumah susun atau apartement. Yang namanya rumah memang menjadi kubutuhan pokok atau kebutuhan utama, selain sandang dan pangan.
Kita tahu bahwa rumah selalu disandingkan dengan dua kebutuhan pokok lainnya, seperti disebut di atas. Sandang untuk pakaian, pangan untuk makanan dan papan untuk rumah. Saya tak memabahas yang sandang dan pangan, saya focus pada yang rumah. Kenapa rumah? Ya itu tadi, rumah kok dibuat terbalik, dan sengaja dibuat terbalik, ada-ada saja. Orang kreatif memang seringkali membuat orang-orang biasa geleng-geleng kepala. Tak habis piker, kok bisa ya?
Jadi ketika anda masuk ke rumah terbalik ini, anda sudah disambut dengan pintu yang terbalik. Kalau rumah pintu biasanya melengkungnya di atas, ingat dengan lengkungan-lengkungan yang biasanya berjejer atau sejajar di mushollah-mushollah atau di masjid-masjid, lengkungan setengah lingkaran, ini lengkungannya di bawah.
Biasanya kalau kita masuk ke rumah, ada keset di depan pintu atau di dalam dekat pintu masuk, yang bertuliskan “Selamat Datang” atau “ Wellcome”, nah baru masuk ke rumah terbalik ini, anda sudah akan dibuat terkejut, karena kesetnya bukan berada di bawah kaki anda, tapi di atas kepala anda! Loh jadi bagaimana membersihkan bawah sepatu anda, yang misalnya kotor, ya tentu saja tidak bisa. Baru satu hilangnya fungsi rumah, dari keset, yang harusnya buat membersihkan sepatu, kesetnya hanya menjadi pajangan.
Lalu bila masuk ke rumah, biasanya sehabis jalan-jalan atau entah dari mana, coba apa yang dikejar? Ada dua kemungkinan, segera mengambil segelas air, karena haus atau yang kedua, segera masuk ke WC, mau pipis atau buang hajat. Bagaimana kalau anda benar-benar mau ke WC di rumah terbalik ini? Ya tentu saja tak bisa, mengapa? Karena perangkat di ruang buang hajat inipun di buat terbalik, bisa anda bayangkan, di mana duduknya atau bagaiman jongkoknya? Susah untuk dibayangkan.
Dan okelah bisa duduk, mau duduk di mana? Sudah bayangkan saja bisa duduk, tapi ketika mau disiram, karena klosetnya terbalik, otomatis airnyapun akan tumpah ke bawah, lihat gambar. Satu lagi hilang fungsi WC di rumah terbalik tersebut.
Bisakah duduk selonjoron di sopa di ruang tamu di rumah terbalik ini? Lagi-lagi tak bisa, karena sopanya pun dibuat terbalik, mau duduk di mana? Ini fungsi ketiga yang hilang dari rumah terbalik. Kalau nonoton TV mungkin masih bisa, tapi lagi-lagi TVnyapun di pasang terbalik, maka gambar yang ada di TV itupun kepala orang adanya menghadap ke bawah, bukan ke atas, pusingkan ngelihatnya.