Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengapa 3 Tokoh Ini Tidak Dijadikan Narasumber Mata Najwa?

2 Desember 2014   17:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:14 2088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1417491984422306308

[caption id="attachment_339184" align="aligncenter" width="139" caption="Ini dia Mata Najwa yang menjadi mata Indonesia yang tajam, akurat dan patut ditonton. Sumber: jateng.tribunnes.com"][/caption]

Menulis tentang Jokowi tak habis-habisnya, apa lagi sekarang Jokowi sedang "di atas angin" sekaligus jadi Presiden RI, maka sepak terjangnya akan terus menerus ditulis, karena Jokowi selain memang sedang "dimanjakan dan dibesarkan " oleh media, Jokowi juga unik dan keunikannya sudah ditulis, sudah diwawancarai, sudah digali habis oleh media dari berbagai sudut. Jokowi sudah dibukukan, sudah di filmkan, sebelum judi Presiden. Benar-benar unik, diantara 7 Presiden yang sudah difilmkan, Sukarno, Suharto, BJ Habibie dan Jokowi. Tinggal 3 Presiden yang belum di filmkan, Gus Dur, Megawati dan SBY, tanya mengapa?

Itu kalau tentang Presiden, lupakan sejenak tentang Presiden 1-7, saya mau ke tokoh lain yang selama ini "menghilang di udara". Tokoh nasional sedang berseliweran di media, tapi tokoh-tokoh nasional ini, justru menenggelamkan dirinya dari hiruk pikuk media. Bahkan pihak media, seperti TV yang suka mewancari tokoh-tokoh nasional atau diskusi masalah nasional, belum atau tidak berhasil mendatangkan nara tokoh ini menjadi nara sumber untuk diperbincangkan atau digali latar belakangnya. Siap mereka?

1. Emha Ainun Nadjib. Kemana tokoh nasional ini berada? Kita hanya dapat melihat Ainun Nadjib di You Tube dengan Kiayi Kanjengnya yang melanglang ke berbagai negara dan ke berbagai pelosok derah di Indonesia. Dulu di era orba, Emha suka menulis dan menelorkan buku-buku yang seperti asal ngoceh, tapi asik untuk dibaca dan perlu. Namun sekarang kemana buku-buku itu, kemana tulisan-tulisan Emha? Seperti tenggelam atau menenggelamkan dirinya, karena menurut Emha, dirinya makhluk yang sudah tak butuh apa-apa, tak suka jabatan apa-apa, apa lagi yang namanya kekuasaan dan politik, sudah diceraikan oleh Emha sejak lama.

Oya, kalau saya tak salah sampai saat ini saya tidak pernah melihat sekalipun Emha Ainun Nadjib menjadi nara sumber di acaranya Kick Andy, ILC, Mata Najwa, Sentilan Sentilun ataupun yang sipatnya lawak, di ILK! Ini acara-acara TV di Indonesia yang saya tonton lewat youtube, karena kalau siaran langsung atau online via internet membuat sering kecewa, ya putus-putus, apa lagi bila udara sangat buruk seperti turunnya salju yang tebal, ya sudah banyak gangguannya, tapi dengan nonton di youtube lancar-lancar saja.

Kembali ke Emha, jadi mengapa sampai saat ini Emha tidak atau belum dijadikan nara sumber di acara yang bagus seperti Mata Najwa atau Kick Andy. Oya untuk acara Kick Andy ada yang terlupakan, Jokowi sepengetahuan saya belum pernah dijadikan nara sumber, baik ketika menjadi walikota Solo, Gubernur DKI dan sekarang menjadi Presiden, tanya kenapa? Apakah Andy sudah kehilangan inspirasi, karena sudah begitu banyak berita tentang Jokowi?

Kembali ke Emha Ainun Nadjib, tokoh "mbeling" ini, yang sukar dicari tandingannya, sama dengan almarhum Rendra, yang bila sudah tiada, tak ada lagi tokoh yang sama dengannya. Lalu mengapa sampai saat ini, acara sekaliber Kick Andi, ILC atau Mata Nadjwa belum atau tak berhasil mendatangkan Emha Ainun Nadjib? Ini tantangan bagi acara mereka, Jokowi bisa dijadikan nara sumber, mengapa Ainun Nadjib sukar ditembus?

2. Anis  Matta. Presiden PKS termuda ini, juga termasuk tokoh nasional, yang sampai saat ini belum pernah saya melihat menjadi nara sumber di program TV yang saya sukai, ILC, Kick Andy dan Mata Najwa. Ini tokoh muda yang pernah saya tulis bersama dengan Andy Malarangen, sekarang menjadi tahanan KPK dan Muhaimin Iskandar, mantan menteri tenaga kerja yang sekarang tak mau menjadi menteri, maunya menjadi ketua PKB saja. Inilah tiga tokoh muda, yang satu namanya sudah tercemar, Andy Malarangeng, ya satu  masih abu-abu, Muhaimin Iskandar, dan yang terakhir Anis Matta ini.

Ya Anis Matta, terlepas dari orang-orang yang tak suka pada sepak terjang Partai Keadilan Sejatera(PKS) adalah tokoh nasional, salah satu tokoh harapan bangsa, dan semoga saja tidak terjebak dan menjadi tahanan KPK. Anis Matta tokoh nasional yang masih muda, tapi sampai saat ini tak pernah digali oleh Andy F Noya, Najwa Shibah dan Karny Ilyas. Tanya mengapa? Ada apa dengan Anis Matta, dan mengapa tidak pernah menjadi nara sumber pada program yang menginspirasi bangsa ini? Ada apa dengan Anis Matta?

Sekali lagi terlepas suka atau tak suka pada PKS, sepak terjang Anis Matta perlu digali. Ini contoh anak muda yang berhasil memimpin sebuah partai besar, dan hanya dua tokoh muda yang sekarang menjadi pimpinan sebuah peserta pemilu 2014 yang lalu, Anis Matta di PKS dan Muhaimin Iskandar di PKB, partai lainnya dipimpin oleh 4L, lu lagi-lu lagi! Bahkan PDIP sampai "tak percaya diri", Megawati bisa-bisa menjadi ketua partai seumur hidup! Di mana kadernisasinya? Dan sekarang Golkar sedang mencontoh PDIP, ARB mau jadi ketua lagi, waduh.... kemana yang mudanya?

Kembali ke Anis Mattta, jadi kapan Anis Matta menjadi nara sumbernya acara Kick Andy, Mata Najwa atau ILC? Tokoh muda ini harus digali, siapa tahun 2019 nanti Anis Matta akan mendeklarasikan dirinya menjadi salah satu capres 2019, siapa tahu? Kalau ini terjadi,  asik, Jokowi akan mendapat lawan tanding yang masih muda, sama-sama sipil, tapi beda. Jokowi dimanjakan media dan Anis Matta dijauhi media, tanya kenapa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun