Setelah sekian lama absen di ruang ini, saya kembali muncul, ya hampir enam bulan sejak Januari 2017 ga muncul-muncul, banyak alasannya, terutama setelehaj gonjang gajing Pilkada DKI Jakarta yang telah menguras urap sarap orang-orang yang suka pada politk, baik politikus beneran, politikus jadi-jadian ataupun politikus yang asal jadi. Entah apalah namanya, yang jelas kalau pakai bahasa persilatan, Pilkada DKI Â telah menggocang Bumi Presilatan di Indonesia, dan tak tanggung-tanggung, sasarannya bukan lagi persoalan perorangan, tapi negara ini. Keren bro!
Namun sebagai awal kembalinya dari "pertapaan", yang lumayan panjang.  Bagi seorang yang hobynya  menulis di kompasiana ini, akan "kegatelan" bila tidka menulis satu hari saja, loh ini sampai enam bulan ga nulis, coba aja hitung, bila satu hari satu artikel, maka tak kurang dari 180 artikel hilang, bahkan ada teman-teman kita, yang sampai dalam satu hari bisa ngirim tulisan lebih dari satu, bisa sampai dua atau tiga, coba kali enam bulan,mari kita hitung,  misalnya saja 3 artkel satu hari, jadi 3x30x 6=540 artkel, gila ga tuh! Padahal ga dibayar, alias gratis, padahal sudah keluar energi, waktu, dana, pikiran....namun begitu ikhlasnya nulis, semua itu terlewati, mantap!
Nah ini tulisan orang yang rada gimana gitu,silahkan dibaca, kalau sempat.
Manusia Tanpa Prestasi
Oleh: Syaripudin Zuhri
Dilecehkan secara diam-diam
Digunjingkan saat tidak bersama
Ditertawakan dibalik punggung
Diremehkan ketika bicaraÂ
Dijelek-jelekan ketika tiadaÂ
Tak ada karya apapun yang dimiliki