[caption id="attachment_207906" align="aligncenter" width="800" caption="Lagu Es Lilin dari bumi priangan ini telahmenyihir para Duta Besar negara-negara sahabat Indonesia di Rusia. Photo by Syaripudin Zuhri."][/caption] Hujan gerimis sejak pagi,6 Nopember 2012, turun dan mulai agak reda menjelang sore, namun kembali turun hujan ketika malam mulai menyelimuti bumi dan mentari memang sudah enggan atau jarang muncul di musim dingin ini, suhu berkisar 7 derajat Celcius, bumi Moskow disiram hujan yang membasahi seluruhh jalan-jalan, namun itu semua tak menghalangi para uandangan yang akan menyaksikan sebuah pertunjukkan dengan tema yang tepampang di panggung: Prekasnaya Indonesia atau Wonderful Indonesia, keajaiban Indonesia, sebuah tema yang menggugah tak kurang dari kurang lebih seribu orang yang memenuhi kursi-kursi, yang kali ini penontonya bukan kelas "recehan" atau kelas "teri". Karena di dalamnya disediakan kursi atau jejeran para tamu yang VIP, para Duta Besar negara-negara sahabat Indonesia yang ada di Moskow, Rusia, jejeren VIP full, apa lagi jejeren kelas biasa, benar-benar Indonesia telah membuat hati orang Rusia jauh cinta! Indonesia dengan keajaibannya kali ini dikuras habis oleh musik Jazz yang luar biasa, paduan Jazz yang bukan sembarangan, karya modern dan tradisionil menyatu dalam irama yang membuat penonton terpaku selama dua jam nonstop! Jangan lupa ini prestasi luar biasa bagi sebuah pertunjukan di Rusia, mengapa? Karena walaupun hujan sejak pagi penonton tetap datang dari segala penjuru Moskow. Lagi dan lagi lagu-lagu tradisonil Indonesia menggebrak dan menggoyang panggung di Rusia, kali ini yang menggebrak Rusia adalah Sandy Sandoro, Reina , The Singer dan kawan-kawannya. Alunan musik Jazz yang megnhentak-hentak, terkadang keras membahana, lalu tiba-tiba sunyi senyap dan terdengar hanya suara seruling bambu yang maut, benar-benar "seruling maut" yang membuat penonton terpesona dan terasa dibawa ke masa silam yang sangat indah, apa lagi bagi pecinta Indonesia, seruling bambu benar-benar menyihir mereka untuk tetap duduk di bangku masing-masing. [caption id="attachment_207908" align="aligncenter" width="800" caption="Sandy Sundoro dengan suaranya yang menggema sempat grogi, karena penoton bukan orang sembarangan di Rusia. Photo by Syaripudin Zuhri."]
[/caption] Diawali dengan lagu"nyiur hijau"Â yang mendayu-dayu, kemudian di lanjutkan dengan Fashion Show yang menampilkan pakaian khas Indonesia yang unik dan menarik dari para model Indonesia , kemudian lagu "kekasih" dan "bunga seroja".
Musik Jazz yang dipadukan dengan alat musik tradisionil seruling bambu dan gendang yang bertalu-talu benar-benar telah membuat para Duta Besar, diplomat dan penonton lainnya terpesona dan suara tepuk tangan meriah setiap kali lagu selesai di tampilkan. Sandy Sondoro dengan suaranya yang merdu telah benar-benar menguasai panggung, walau dibilang nerveus dan keringat dingin ketika menghadapi panggung yang luas dengan penonton yang bukan orang"sembarangan", bukan penonton biasa yang ada di panggung-panggun di Indonesia. Kali ini dia "ditantang" tampil di hadapan orang-orang yang serius, penonton yang berjas dan berdasi yang rata-rata semuanya naik Mercy! Sebuah kendaraan yang yang pretise sendiri, karena memang di Rusia rata-rata para Duta Besar menggunakan mobil Mercy dan bukan mobil yang lain! Entah mengapa, saya tak tahu. Padahal tak ada aturan atau undang-undang atau hukum internasional yang mengatakan para Duta Besar di dunia harus pakai mobil Mercy, padahal banyak mobil yang sekelas dengan Mercy. Kita kembali ke pertunjukan di musim dingin, benar-benar sebuah pertunjukan yang membuat kangen tanah air, terutama ketika lagu" Es Lilin" lagu dari priangan yang didominasi kendang dan seruling, benar-benar telah "menghanyutkan" penonton! Dan yang lebih menggugah penonton adalah ketika ada dialog pengendang yang tentunya sudah profesional dengan penonton, penonton Rusia dan para Duta besar dan para diplomat itu mau-mau tak mau mengikuti apa yang dimaui tukang kendang! [caption id="attachment_207910" align="aligncenter" width="800" caption="Fashion Show yang dibawakan oleh model-model Indonesia tak kalah penampilannya dengan model-model Rusia. Photo by Syaripudin Zuhri."]
[/caption] Ini benar-benar sebuah ungkapana yang menjadi nyata atau riil! Selama ini kita mendengar ada ungkapan"
jangan mengikuti irama kendang orang lain" Tapi tukang kendang ini benar-benar sudah membuat orang atau penonton yang lebih kurang seribu orang tadi mengikuti irama kendangnya, mengapa? Karena ketika ada dialog "satu", menonton "diajarkan" ikut tepuk satu, "dua", penonton pun bertepuk tangan dua kali, "tiga", maka penonton tepuk tangan tiga kali, begi seterusnya sampai angka lima, dan uniknya perintah tukang kendang terkadang pakai bahasa Indonesia, dia lupa kalau penontonya orang Rusia! Maka
bahasa tarzan pun digunakan, ya jari-jari tukang kendang bilang "one" telunjuk terangkat, penonton pun tepuk sekali, "two" dua jarinya terangkat, penonton pun tepuk tangan dua kali, begitu seterusnya sampai lima jari terangkat, lalu setelah itu di uji coba...aha... ternyata penonton dan tukang kendang belum cocok diawalnya, sehingga terjadi banyak kekeliruan dan tukang bilang " no... no... no" Dan penonton tertawa keras! Dan setelah berkali-kali dicoba, pelan-pelan irama tepuk tangan dengan kendang mulai serasi dan penonton pun betul-betul ikut irama kendang!
Hebat tukang kendang dari Indonesia telah mampu "mengajari" atau "memerintah" para Duta Besar, para diplomat dan tentara untuk mengikuti irama kendangnya! Luar biasa! Jadi lagi-lagi bila sebuah pekerjaan ditekuni dengan profesional mampu membuat orang lain ikut padanya, walaupun secara pangkat dan jabatan lebih tinggi darinya! Anda bisa bayangkan...
tukang kendang bisa menyuruh Duta besar dan Duta besarnya bukan satu, tapi puluhan! Musik lagi-lagi menunjukkan "kekuatannya" dan seni musik memang bersipat universal, walaupun "Es Lilin" dan " Paneun Hideung" tak dimengerti bahasanya oleh penonton Rusia dan para Duta Besar, diplomat serta para penonton umumnya, termasuk saya, karena itu bahasa Sunda, tapi lagu tadi yang diiringi musik Jazz dengan paduan seruling dan kendang tadi telah menyedot pikiran dan perasaan penonton untuk tenggelam di dalam lagu tersebut, indah dan mengasikkan. [caption id="attachment_207911" align="aligncenter" width="800" caption="Penonton full dan benar-benar tersihir dengan irama kendang dan suara seruling bambu khas Indonesia. Photo by Syaripudin Zuhri. "]
[/caption] Kolaborasi yang nyaris sempurna antara musik modern dan alat musik tradisionil telah "memaku" dan menghangatkan penonton! Di luar gedung yang berada di jalan Svetnoy Bulvar yang bersisian dengan gedung Sirkus di jantung kota Moskow, memang dingin, tapi di dalam gedung telah dihangatkan oleh musik Indonesia, sebuah pertunjukan yang nyaris sempurna, mengapa tak sempurna, karena si penyanyi, Sandy Sundoro, sempat grogi dan ketika musik instrumental Jazz agak panjang dan gedung dikuasai oleh irama bunyi Dram dan bergantian dengan bunyi kendang.... Sandy Sundoro "tersisih" dan menyingkir di pojok panggung! Benar-benar di pojok, bukan di tengah panggung.... jadi instrumental Jazz dan kendang yang asyik membuat penyanyi terpojok... karena memang saat itu tak dibutuhkan suara penyanyi. Oya lagu" janger-janger" yang amat meriah "membakar" penonton yang tersihir dibangkunya dan terpaksa goyang kaki, apa lagi ketika ada irama dangdut yang berpadu.... wah lagi-lagi hentakan kaki di kursi masing-masing berirama mengikuti musik. Jadi dengan panggung yang luas yang kapasitas seribu orang dengan layar sebagai latar belakang yang menarik dan artistik telah membuat senyum dan kesan yang mendalam bagi penoton Rusia, apa lagi sebelum mereka duduk di kursi masing-masing mereka sudah mendapat bingkisan dan merasakan kopi luak asli dari Indonesia. Aroma kopi luak yang kuat dipadu dengan musik yang menggugah penoton Rusia, sehingga penonton sebagian besar baru pulang setelah benar-benar habis lagu-lagu dipersembahakan dan mereka baru sadar bahwa lagu-lagu tersebut sudah selesai, karena mereka masih kelihatan sedang menanti lagu berikutnya, kalau saja MC tak mengumumkan bahwa acara sudah selesai dan ada pemberian bunga bagi Sandy Sundoro dan Reina serta pendukung lainnya, penonton benar-benar puas... waktu dua jam tak terasa, padahal tak ada jeda atau istirahat! Indonesia benat-benar ajaib, Wonderful Indonesia! Bravo!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Lyfe Selengkapnya