Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Mencla Mencle?

8 Maret 2014   20:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:08 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tak penting partainya, yang penting tokohnya. Tak penting siapa capresnya, yang penting capres tersebut jujur, berani, tegas, adil dan mampu mensejahterakan rakyat. Tak penting populer atau tidak, yang penting mampu membela rakyat dan memperjuangkan hak-hak rakyat dan rakyat semakin sejahtera. Tak penting sekarang pemilu menggunakan coblos atau dicontreng, yang penting tak ada kecurangan, penghillangan suara dan lain sebagainya. Tak penting siapa ketua KPU, yang penting tak ada lagi cerita korupsi setelah pemilu berakhir, dan tak ada ketua sampai anggota pemilu yang kesangkut KPK!

Dan di atas itu semua kembali pada Jokowi. Loh apa hubungannya Jokowi dengan hal itu semua? Ya apa lagi kalau bukan soal pencapresan Jokowi yang tak kunjung datang, yang konon kabarnya nunggu hasil pileg. Namun semua partai sudah berhitung, mencari strategi yang pas untuk menghadapi Jokowi bila memang benar dicapreskan oleh PDIP. Bagi rakyat banyak,  tak penting partainya, yang penting Jokowinya, kalau Jokowi hanya jadi pendulang suara, golput akan menjadi besar, bisa jadi lebih besar dibanding pemilu 2009 lalu, yang golputnya kurang lebih 34 persen! Mengalahkan seluruh partai!

Jika Jokowi tak dicalonkan memang sudah banyak "ancaman" akan golput! Sampai-sampai MUI mengeluarkan fatwa yang tak elok,  mengharamkan Golput!" Apa urusanya MUI dengan pengharaman tersebut? Mungkin begitu kata yang membantah MUI. Golput memang hak WNI, mau digunakan atau tidak itu urusan yang punya hak, walau memang repot, jika golput nanti bisa lebih 50%! Nah kan gaswat, eh gawat!

Faktor Jokowi sangat menentukan, makanya jika Jokowi maju banyak yang akan menagih janjinya, yang akan menuntaskan menjadi Gubenrnur selama 5 tahun( 2012-2017). Rupanya lawan-lawan Jokowi mulai pada stress, repot kalau Jokowi yang maju! Kalau lawannya bukan Jokowi,  mungkin mereka masih bisa "kipas-kipas", santailah..., tapi kalau Jokowi yang dimajukan, maka bisa jadi seluruh atau sebagai besar partai akan bersatu dan berkoalisi untuk melawan Jokowi, persis seperti saat  Pilkada DKI Jakarta 2012 lalu. Jokowi" dikeroyok" ramai-ramai, toh akhirnya memang juga! Terlihat sekali antra suara partai dengan suara rakyat bertarung habis-habisan!

Nah jika Jokowi dimajukan menjadi capres 2014 oleh PDIP, partai lain atau gabungan partai, maka demi Indonesia yang lebih baik, maka rakyat DKI Jakarta tentu akan merelakan atau melepaskan Jokowi menjadi capres 2014! Jadi untuk menuju Indonesia Baru, Jokowi harus berani berkata" iya" kalau memang dicalonkan oleh PDIP atau oleh partai lainnya! Jokowi salah satu harapan rakyat banyak! Demi Indonesia yang lebih baik, namun dengan terpaksa atau sukarela Jokowi harus melepaskan jabatannya Gubernur di DKI Jakarta. Tak apa-apa Jokowi mininggalkan DKI Jakarta untuk "naik kelas" ke capres 2014!

Jokowi pun harus berani berkata "tidak" pada Megawati kalau dijadikan wacaperesnya. Jokowi jangan mau dijadikan capres oleh tokoh manapun, karena maunya rakyat banyak mengingkan Jokowi jadi capres 2014, bukan wacapres! Kalau Jokowi rela menjadi wacapres, cemen! Jokowi sudah menang di survey, dan survey selama ini terpercaya, dan itu terbukti saat pemilu 2009 lalu. Jadi hitungan cepat oleh lembaga survey juga telah dapat memperdiksi sebuah kemenangan, siapapun tokohnya.

Jokowi memang menjadi lawan berat bagai capres-capres lainnya, jadi kalau Jokowi, misalnya hanya dicawapreskan, ya harus berani berkata "tidak!" Jokowi bukan pemimpin yang "gila" kekuasaan dan jabatan, kekauasaan dan jabatanlah yang mencari Jokowi.  Walau ternyata Jokowi telah diserang terang-terangan oleh jubirnya suatu partai, saya tak sebut namanya dan partainya, nanti disangka fitnah, namun silahkan anda baca di berbagai media, pasti anda tahu siapa itu? Dari hasil catatan saya ada beberapa kata yang melecehkan Jokowi antara lain:

1. Jokowi klemer klemer.

2. Jokowi seperti orang sawan.

3. Jokowi belum punya rekan jejak yang bisa dijadikan panutan.

4. Jokowi orang lugu, nanti ketipu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun