Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Inilah 4 Tokoh yang Menginspirasi Banyak Orang

30 Desember 2015   17:30 Diperbarui: 4 April 2017   17:42 6170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Menjelang penutupan akhir tahun 2015, ada baiknya kita menoleh sedikit ke belakang, melihat apa yang terjadi di tahun 2015 yang sebentar lagi kita tinggalkan, sekitar kurang lebih 24 jam lagi menuju pintu gerbang tahun 2016. Di mana-mana orang sedang mempersiapkan diri mereka untuk menyambut tahun baru tersebut, yang memang suasana tahun baru benar-benar dibuatkan acara yang semeriah mungkin. Dan di Rusia jalan-jalan mulai lenggang, khusunya di Moskow, karena sebagian besar warganya yang kaya sudah ada di negara-negara lain, berlibur dan biasanya mereka berlibur ke negara-negara tropis, berjemur, menantang Matahari untuk menghitamkan kulit mereka. Semakin hitam mereka semakin bangga, karena kebanyakan kulit putih mereka pucat. Dan itu kebalikan dengan orang Indonesia, yang ingin kulitnya yang sawo matang menjadi putih. Manusia memang suka terbolak balik.

Wau pendahuluan yang cukup panjang alineanya, tapi tak mengapa. Dan sebenarnya saya bukan mau membicarakan tentang Rusia yang sedang berada di musim dingin dengan suhu berkisar minus 5 derajat C. Itu biarkan saja, nanti ada waktunya untuk membicarakan Rusia. Sekarang kita beralih ke situasi 2015 untuk mencari tokoh yang penuh inspiratif buat bangsa ini, buat bangsa kita, bangsa Indonesia, siapakah tokoh yang penuh inspiratif tersebut? Kita batasi di bidang politik saja, karena dibidang politik inilah jatuh bangunnya negara akan terlihat, walu bidang lain tak bisa ditinggalkan. Karena para politikus inilah yang bergerak dibidang politik dan menguasai pemerintahan di tingkat pusat, Jakarta, sampai ke pelosok-pelosok daerah di seluruh Indonesia. Di daerah-daerah pilkada yang sudah berlangsung melahirkan tokoh-tokoh daerah masing-masing, biarkan memereka memimpin daerahnya masing-masing dengan caranya masing-masing.

Yang kita mau cari adalah tokoh nasional? Siapa mereka? Dalam pengamatan sederhana dari berbagai media yang dibaca setiap harinya, baik melalui internet, TV dan lain sebagainya, maka ketemulah tokoh-tokoh di bawah ini. Dan tentu saja bisa beda dengan pengamatan anda sekalian atau bahkan sama. Berbeda atau sama bukan masalah, yang penting tokoh-tokoh ini benar-benar membuat rakyat Indonesia tergerak, ingin seperti mereka, karena mereka telah berhasil. Siapa mereka? Yuk kita lihat satu persatu.

Pertama tentu saja Jokowi. Terlepas ada yang suka atau membenci Jokowi, Jokowi adalah tokoh yang sangat menginspirasi banyak orang, terutama para tokoh politik lainnya. Yang membuat mereka penasaran adalah Jokowi kok bisa menjadi Presiden RI yang ke 7? Lawan politiknya sampai membuat terobosan yang berusaha membendung agar Jokowi tak bisa menjadi Presiden atau agar tak memang Pemilu. maka yang terjadi pada saat Pilpres 2014 yang lalu, rakyat Indonesia aeperti dibuat tegang, berhari-berhari, karena keputusan yang ditunggu-tunggu belum juga muncul dari KPU, Komisi Pemilihan Umum, dan setelah menguras otak, tenaga, dana dan lain sebagainya, maka dinyatakan Jokowi dan JK menjadi pasangan pemenang Pilpres 2014, walaupun kemenangan hanya menang tipis terhadap pasangan Prabowo dan Hatta. Menang ya Menang, walau tipis bedanya suaranya.

Jadilah Jokowi. " Si Kerempeng" sebutan yang dipakai Megawati untuk Jokowi dalam acara Mata Najwa di tahun 2014 lalu, menjadi Presiedn RI ke 7, luar biasa. Mengapa? Bukan ketua partai, bukan pendiri partai, bukan pembina partai bahkan bukan salah satu pimpinan pusat partai, hanya anggota biasa di PDIP, Jokowi bisa menjadi Presiden RI. Inilah yang membuat tokoh-tokoh pesaingnnya tercengang, kok bisa ya Jokowi menjadi Presiden? Seorang yang tak pernah menjadi menteri biasa yanhg memeimpin departemen, belum pernah menjadi menteri koordinator, belum pernah menjadi Wakil Presiden, tiba-tiba melompat, dari seorang pemimpin kepala daerah, Gubernur, menjadi tokoh nasional,seorang presiden, luar biasa. Jadi Jokowi akan terus menjadi tokoh inspirasi bangsa ini, terutama tokoh politiknya, apa lagi para Jenderal dan politkus ulung.

Mereka bisa saja merasa tertantang yang sangat luar biasa. Jokowi bisa menjadi Presiden RI, kenapa saya tak bisa? Mungkin itu yang menjadi motivasi yang kuat buat tokoh-tokoh lainnya, termasuk tokoh muda, Ahok! Maka jangan heran di tahun 2019 nanti para penantang Jokowi bukan sedikit, jago-jago tua akan muncul lagi dan muncul lagi, mengapa? Ya karena mereka merasa tertantang pada Jokowi yang diremehkan, dihinakan, dengan wajah ngedesonya telah menjadi Presiden, sedangkan mereka merasa wajahnya ganteng, wajah kota, titel lebih banyak dari Jokowi, pengalamanpun demikian adanya, apa lagi yang dari tentara, para Jenderal akan tertantang kuat, Jokowi bisa, sayapun harus bisa! Begitulah tekad mereka.

Kedua tentu saja Ahok. Tokoh yang satu ini sering membuat kontroversi. Pernyatan-pernyataannya yang tak ada tedeng aling-aling  telah membuat gaduh ibu kota RI, Jakarta. Mungkin baru kali ini Jakarta dipimpin oleh Gubernur yang benar-benar berani, tak kenal takut, tegas, dari minoritas baik dari agama dan suku, namun bisa diterima sebagian besar rakyat Jakarta. Ahok diakui atau tidak adalah tokoh yang menginspirasi rakyat Indonesia, khususnya di Jakarta. Kalau Ahok bisa dan diterima, mengapa saya tidak. Maka menjelang Pilkada 2017 nanti sudah banyak para "penantang" Ahok, yang membuat Ahok gembira. Mengapa? karena semakin banyak yang maju menjadi Cagub Jakarta di Pilkada 2017 mendatang, Ahok semakin senang, karena yakin akan menang, karena suara lawan terbelah dengan banyaknya calon tersebut.

Ahok dengan gayanya yang ceplas ceplos, dan tak kenal takut atau urat takutnya sudah tak ada, "menyikat" semua pejabat di bawahnya yang nakal. Kata pecat bukan hanya di mulut, tapi benar-benar dilaksanakan. Ancaman Ahok bukan becanda, tapi benar dilaksanakan! Wah kalau yang satu ini, jelas rakyat Jakarta setuju, karena selama ini pelayanan di kantor-kantor setingkat kelurahan, kecamatan, wali kota dan sebagainya seperti kusut, tak ada uang tak jalan. Diakui atau tidak birokrasi di Jakarta sebelum Ahok lambat, semraut. PNS bukan melayani dengan baik, tapi minta dilayani. " Wani piro?" mungkin begitu istilahnya.

Nah ditangan Ahok pejabat-pejabat yang nakal "disikat" alias dipecat, dibersihkan. Luar biasa. Dengan gayanya ini Ahok menginpirasi orang lain, kalau Ahok  bisa menjadi Gubernur DKI Jakarta, kenapa saya tidak? Begitu mungkin pikiran mereka, apa lagi Ahok bukan orang partai, bukan ketua partai dan lain sebagainya. Maka jangan heran Cagub 2017 akan bermunculan dan menatang Ahok, Ahokpun hanya senyam senyum melihat itu semua. Mengapa? Ahok sudah punya modal kepercayaan masyarakat Jakarta, walau tidak semuanya, hanya tinggal "memolesnya di sana sini"

Ketiga tentu saja Ridwan Kamil. Coba tanya orang Bandung, siapa yang tidak kenal dengan Ridwan Kamil? Coba tanya orang di Jabar, siapa yang tak kenal Ridwan Kamil? Dan sekarang tanya ke rakyat Indonesia yang suka nonton TV atau membaca berita, siapa yang tak kenal Ridwan Kamil? Jawabannya pasti sama: semua kenal Ridwan Kamil. Mengapa? Karena dengan Ridwan Kamil orang begitu akrab, dengan gayanya bersepeda ke kantor, dengan tangannnya yang lembut dan tegas, Bandung ditatanya. Maka lahir kota Bandung yang baru, yang banyak taman terbuka, ruang publik yang asik dan lain sebaginya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun