[caption id="attachment_320376" align="aligncenter" width="299" caption="Inilah Presiden Terpilih 2014 yang terkenal dengan blusukannya. Sumber:jokowipresiden.cu."][/caption]
Setelah "cuti" menulis selama bulan ramadhan, Â setelah lebaran, Idul Fitri 1435 H, dan setelah selesai hiruk pikuknya Pilpres 2014 dengan finalnya putusan MK 21 Agustus 2014, Saya kembali hadir di ruang ini. Yang pertama-tama tentu kita ucapkan Selamat pada Jokowi yang sacara sah telah menjadi Presiden terpilih 2014, baik melalui keputusan KPU dan MK, lengkap sudah buat Jokowi melangkah ke bangku Istana dan lengkap sudah Jokowi "melenggang" menjadi orang nomor satu( RI1) di Indonesia menggantikan SBY. Kita tunggu pelantikannya di bulan Oktober mendatang!
Untuk pelantikan jangan-jangan Jokowi sudah punya "ide gila" untuk tidak di gedung MPR/DPR, tapi di suatu tempat yang dekat dengan rakyat! Bisa jadi hal tersebut akan dilakukan oleh Jokowi. Karena selama ini yang namanya gedung MRP/DPR sudah dibuat sedemikian rupa, dengan tembok yang tinggi, hingga rakyat jelata susah masuk ke dalamnya. Demi alasan "kemanan" tembok itu dibuat, namun dampaknya menjadi "mejauhi" rakyat, benarkah demikian? Silahkan menjawab dengan alasan masing-masing.
Kembali ke Jokowi yang menjadi Presiden terpilih 2014, dengan sahnya Jokowi menjadi orang nomor satu di Indonesia, maka buku yang ditulis kompasioner yang berjudul: "Jokowi(Bukan) Untuk Presiden" perlu ditinjau ulang, Saya usul diganti judulnya menjadi: " Jokowi Sang Presiden Blusukan". Mengapa? Karena Jokowi sudah bertekad untuk tetap blusukan saat menjadi Presiden nanti.
Dengan terpilihnya Jokowi menjadi Presiden, maka tulisan Saya dengan judul: "Dicari Capres Buluskan" Â halaman 243 pada buku " Jokowi(Bukan) Untuk Presiden" sudah ditemukan, Jokowilah orangnya. Oya judul buku juga boleh diganti menjadi " Jokowi Sang Presiden Fenomenal". Untuk usulan kedua bisa diperdebatkan dan menarik untuk dikaji terus menerus, mengapa?
Pertama, Jokowi telah mencatat sejarah baru Indonesia, karena satu-satunya seorang Presiden RI yang "lompat" dari seorang Gubernur! Tak ada dalam sejarah sebelumnya di Indonesia seorang Gubernur langsung jadi Presiden! Di Jaman Orba, biasanya seorang Gubernur, itupun  kalau berprestasi, biasanya dua kali masa jabatan alias 10 tahun, naik jabatannya menjadi mendagri, menteri dalam negeri, bukan menjadi Presiden! Jadi Jokowi memang "manusia langkah" di Indonesia.
Kedua, Jokowi juga mencatat sejarah dalam perpolitikan Indonesia, karena Jokowi-lah satu-satunya orang partai, anggota biasa, bukan pimpinan puncak  di Partai dan bukan ketua pembina alias bukan siapa-siapa yang dicalonkan menjadi capres! Lihat partai-partai lainnya yang muncul saat menjadi capres, sebagian besar adalah ketua partai, ketua pembina partai atau pendiri partai. Bisa dilihat dari Geridera, PAN, Hanura, PKB dan lain-lain. Jadi Jokowi memang unik, bukan siapa-siapa, tapi bisa jadi apa-apa! Bahkah dalam pernyataan para petinggi PDIP Jokowi "hanya" disebut sebagai " petugas" partai, luar biasa.
Untuk ini kita perlu berterima kasih kepada Megawati, yang telah berjiwa besar, untuk tidak mencapreskan dirinya sendiri, dan menyerahkan "kursi" capres pada Jokowi, yang bukan trah Sukarno, bukan pimpinan PDIP, dan bukan siapa-siapa. Dua jempol untuk Megawati, terima kasih!
Ketiga, Jokowi kembali mencatat sejarah, orang yang selalu diremehkan oleh jubirnya PD, kini akan menjadi orang nomor satu di Indonesia. Jokowi yang selalu dilecehkan kini menjadi orang yang "dimuliakan" paling tidak ketika kunjungan ke luar negeri nantinya, Jokowi akan disebut "Yang Mulia Bapak Presiden Republika Indonesia". Jokowi dengan senyuman yang khas dan wajahnya yang"ndeso" menjadi Presiden terpilih ke 7! Jadi boleh kita sebut "Jokowi  adalah presiden ke 7, J7! Waduh seperti merk minuman.  Tak apa-apalah, semoga saja menjadi "minuman" yang menyegarkan.
Cukup tiga saja, anda bisa tambahkan yang lainnya. Sebagai penutup, mari kita ucapkan: Selamat buat Jokowi-JK, semoga menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI yang dapat mensejahterakan rakyat dan dapat memenuhi janji-janji saat kampanye. Terlepas dari yang tak memilih pasangan Jokowi-JK, mari kita tutup semua hiruk pikut Pilpres dengan aman, damai, dan ikhlas.
Mari kita songsong Indonesia Baru, kita dukung pasangan Presiden terpilih dan dengan tetap kritis pada pasangan Presiden tersebut, semoga Indonesia menjadi bangsa yang besar, adil dan makmur di bawah lindungan dan RidhoNya. Amin.