Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Benarkah Ahok untuk Indonesia?

24 April 2014   16:49 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:15 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13982654301133401111

[caption id="attachment_304391" align="aligncenter" width="600" caption=" Ahok Untuk Indonesia, lalu mengapa mengapa partai-partai takut untuk mencawapreskannya, mengapa takut dipimpin oleh seorang Ahok? Ilustrasi: kompasiana.com"][/caption]

Sudah ada tiga capres yang akan bertarung di Pilpres 2014, berdasarkan hasil suara terbanyak yang mereka dapatkan di Pileg 9 Apri 2014 lalu, walau belum resmi pengumuman finalnya dari KPU(Komisi Pemilihan Umum), namun dalam hitungan cepat, tiga partai telah masuk tiga besar, dan tak ada satupun yang mencapai target yang telah ditetapkan dalam partainya masing-masing, baik itu  PDIP, Golkar maupun Gerindera.

Diantara tiga partai yang mendapat suara sudah mempunyai "jagonya" masing-masing, walau tidak dapat berjalan sendirian, mau tak mau harus berkoalisi atau berkerjasama dengan partai lainnya yang mempunyai platform yang sama, yang mempunyai gagasan atau ide yang sama dalam membangun bangsa ini ke depan. PDIP dengan Jokowi, Gerindera dengan Prabowo dan Golkar dengan ARB. Ditambah lagi dengan poros tengah jilid II, yang jagoannya masih dicari, bisa  Hatta Rajasa, Mahfud MD atau yang lainnya. Sedangkan Partai Demokrat masih dengan konvensinya, entah siapa yang akan dimajukan atau yang menang dalam komvensi PD, kita tunggu saja.

Namun yang menariknya adalah orang nomor dua atau RI2, siapakah mereka? Banyak sudah nama-nama yang digadang-gadang untuk didudukan menjadi RI2, diantaranya JK, Dahlan Iskan, Mahfud MD, Muhaimin Iskandar dan lain sebagainya. Termasuk Ahok atau Basuki Purnama. Nah diantara sekian banyak calon wacapres, tulisan ini mencoba mengupas Ahok. Mengapa ? Ya karena Ahok ini agak unik sendiri, sampai-sampai yang punya diripun berkata, berdasarkan berita yang beredar, " mereka takut mencawapreskan Ahok!" Takut partainya kena imbas, karena sepak terjang Ahok selama kurang lebih 1,5 tahun menjadi DKI2.

Kiranya benar adanya, Ahok  telah menilai dirinya sendiri, bahwa partai-partai takut untuk memajukan Ahok menjadi cawapres di partai-partai besar tersebut, makanya Ahok menghibur dirinya dengan lebih suka menjadi DKI1 saja! Karena sepak terjang Ahok di luar pakem yang ada, kalau bisa "dibabat habis!" Bahkan yang terbaru Ahok usul agar Camat dan Lurah tak ada dalam struktur pemerintahan di Indonesia! Wah tentu saja para camat dan para lurah se Indonesia pada "kebakaran jenggot".

Karena Camat dan Lurah juga termasuk "raja-raja" kecil yang berkuasa di kecamatan atau di kelurahan masing-masing. Dan kita tahu bahwa masyarakat Indonesia masih banyak yang bersipat feodal, jadi kalau sudah menduduki jabatan tertentu, apa lagi menjadi orang nomor satu di lembaga apapun, biasanya akan bertindak sebagai "raja", bukan melayani tapi minta dilayani, bila tidak, "sang raja kecil" tadi akan bertindak sewenang-wenang, tidak semua memang, tapi banyak yang demikian.

Lalu mengapa partai-partai tidak"melirik" Ahok untuk dicawapreskan? Banyak faktor penyebabnya, diantaranya sebagai berikut:

Pertama, tingkah laku Ahok sebagai pimpinan kurang bijak, bila marah, marahnya seperti "setan" tak tahu aturan, di mana saja kalau marah, ya marah saja, kalau mau ngamuk, ya ngamuk saja! Siapapun dimarahi, tentu saja bawahannya. Jadi Ahok benar-benar sedang menikmati kekuasaannya, menikmati sebagai pejabat yang berkuasa, matipun tak masalah baginya! Sehingga urat takut Ahok sudah hilang. Maka ibarat sedang jadi macan di hutan belantara Jakarta, maka Ahok akan menerkam apa saja yang dianggapnya salah, dan akan marah pada siapa saja yang dianggap menyalahi aturan.

Ahok benar, tapi kurang bijak! Kalau Ahok sedang marah, seperti seekor macam yang siap melahap siapapun, apa lagi kalau yang salah bawahannya, maka segera "dibabat habis" tanpa ampun, alias dipecat! Dan sudah banyak kurban yang berjatuhan, gaya kepemimpinan Ahok persis seperti di hutan belantara, siapa yang kuat, dia yang menang, siapa yang berkuasa siap memangsa bawahannya. Maka jangan heran, bawahan-bahawan Ahok  akan , maaf, "terkecing-kencing" bila berhadapan dengan Ahok. Harus ada yang berani melawan, dan orang yang berani melawan Ahok paling tidak seimbang, bukan bawahannya! Kalau masih bawahan, Ahok masih tetap menang, karena dia atasan.

Kedua, Ahok boleh dibilang temperamental, mudah tersulut, mudah marah, emosian! Dan kalau sudah marah tak bisa melihat kuping sendiri! Ahok benar-benar menikmati kekuasaannya, dan itu memang sudah menjadi cita-citanya sejak menjadi Bupati di Bangka Belitung. Ahok benar dalam tindakannya yang bedasarkan aturan, namun Ahok kurang dalam empati kepada bawahannya yang salah. Kekuasaan yang sedang digenggam Ahok benar-benar dipergunakan untuk DKI, memang ada hasilnya. Namun gaya "koboynya" telah menjadikannya seperti "ugal-ugalan", semaunya sendiri, mau enaknya sendiri, sabodo amat dengan orang lain.

Ahok telah menjadi seorang pemimpin yang ditakuti oleh bawahannya, tapi juga menimbulkan dendam bagi bawahnnya. Gaya Ahok telah menimbulkan banyak kebencian bagi bawahannya, diakui atau tidak, akan menimbulkan dendam berkepanjangan, Ahok banyak musuhnya. Makanya  Ahok tak dilirik menjadi cawapres! Padahal dalam sisi aturan, Ahok itu sudah benar, tapi orang benar belum tentu diikuti orang, kalau cara meneggakkan kebenaran tersebut tidak elok, kurang elegan, kurang tata krama, kurang santun dan lain sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun