Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Orang Kecil Bermimpi Besar dan Mimpi Sinkronis

10 Februari 2025   08:06 Diperbarui: 10 Februari 2025   08:06 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kata orang miimpi itu hanya bunga tidur, benarkah? Ilustrasi MAI , dokumen pribadi SZ.

Orang Kecil Bermimpi Besar dan Mimpi Sinkronis
Oleh: Syaripudin Zuhri

Kali ini saya menulis dialog tentang mimpi bersama Meta AI(MAI) terinspirasi tentang kisah Isro mi'raj Nabi Muhammad SAW, yang beberapa tokoh berpendapat berbeda, apakah Nabi Muhammad SAW Isro mi'raj dengan roh dan jasad atau hanya rohnya saja? Tentu mereka punya dalil masing-masing, namun yang akan saya dialogkan dalam tulisan ini adalah mimpi, karena mimpi yang benar adalah seper empat puluh enam kenabian.

Namun dalam dunia nyata, banyak orang takut bermimpi besar, biasa orang kecil, ingin jadi sesuatu yang besar, namun takut diimpikan, padahal memimpikan sesuatu yang besar atau cinta- cita itu penting, agar seseorang mempunyai tujuan hidup yang lebih jelas ke arah masa depan, mau jadi apa di masa depan kelak? Kalau memimpikan saja sudah takut, lalu untuk apa hidup selanjutnya?

Memimpikan tentang masa depan bukan angan-angan kosong, tapi sebuah ikhtiar untuk menuju kehidupan yang lebih. Jikapun sejak kecil tak punya cita-cita menjadi apa, ga apa-apa tak ada kata terlambat untuk bermimpi. Yuk terus memimpikan sesuatu, bila mimpi tersebut belum terwujud, dan kamu masih diberikan napas kehidupan, berarti ada misi hidupmu belum selesai, dan itu sama juga , diberikn kesempatan Tuhan untuk bertobat atas segala dosa-dosa yang telah dikerjakan.

Dan setelah punya mimpi, bangun segera mewujudkan mimpi tersebut, karena jika terus mimpi, berarti masih tidur, belum bangun. Yuk bangun dari mimpi, agar mimpi tersebut menjadi nyata. Nah untuk itulah kita bahas mimpi tersebut dengan dialog di bawah ini.

Viraysmaut: Jelaskan mimpi dalam berbagai perspektif ilmu secara lengkap, luas dan mendalam, berikut tokoh-tokoh yang menyampaikannya.

Meta AI: Mimpi adalah pengalaman subjektif yang terjadi selama tidur, di mana otak memproses informasi dan menghasilkan gambaran, emosi, dan sensasi yang tidak terkait dengan kenyataan sekitar. Berikut adalah penjelasan mimpi dari berbagai perspektif ilmu:

Perspektif Psikologi
1. *Sigmund Freud*: Menurut Freud, mimpi adalah jendela ke alam bawah sadar, di mana pikiran dan emosi yang tidak disadari muncul ke permukaan. Mimpi dapat membantu mengungkapkan konflik dan keinginan yang tidak disadari.
2. *Carl Jung*: Jung melihat mimpi sebagai cara untuk mengakses kesadaran kolektif, yaitu kumpulan pengalaman dan simbol yang bersama dimiliki oleh manusia. Mimpi dapat membantu individu mengintegrasikan aspek-aspek diri yang tidak sadar.

Perspektif Neurosains
1. *Aktivitas Otak*: Selama tidur, otak mengalami aktivitas yang berbeda-beda, termasuk aktivitas yang terkait dengan mimpi. Otak dapat memproses informasi dan menghasilkan gambaran yang tidak terkait dengan kenyataan sekitar.
2. *Neurotransmitter*: Neurotransmitter seperti serotonin, norepinefrin, dan asetilkolin dapat mempengaruhi aktivitas otak selama tidur dan mimpi.

Perspektif Antropologi
1. *Simbolisme*: Mimpi dapat dianggap sebagai bentuk simbolisme, di mana gambaran dan emosi yang muncul dalam mimpi memiliki makna yang lebih dalam dan kompleks.
2. *Kebudayaan*: Mimpi dapat dipengaruhi oleh kebudayaan dan latar belakang individu. Berbagai kebudayaan memiliki interpretasi yang berbeda-beda tentang mimpi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun