Nah ini yang paling menarik: Idul Adha ikut pemerintah Saudi Arabia atau Lokal? Halaman 210. Ada beberapa peristiwa yang di Indonesa menjadi ramai, ketika Idul Adha beberapa waktu yang lalu, karena Pemerintah Indonesia beda hari saat melaksanakan sholat Idul Adha dengan pemeritah Saudi Arabia. Sehingga ada yang sholat Idul Adha lebih dahulu, ikut Saudi Arabia dan ada yang hari esoknya baru sholat Idul Adha, ikut pemerintah Indonesia atau ikaut local. Nah polemik tersebut dibahas dengan asik di buku ini. Dibagian empat, Kriminalsisasi Ulama pada masasa Khilafah, halaman 260. Hadist Palsu pada Masa Khilafah, halaman 269.
Dibagian kelima, Orang Arab kok Belajar Islam ke Australia? Halaman 243. Memadukan Nilai Universal dan Lokal islam, halaman 354. Ada Apa dengan Kiayi? Halaman 367. Nah untuk yang satu ini lebih menarik, karena menguraikan tentang penampilan para Kiayi, penampilan fisik para kiayi. Mari saya kutif " Adakalanya para kiayi iu pakai serban, atau cuma pakai peci, atau malah pakai blangkok, topi cowboy, atau topi pet gaya anak muda. Kiayi yang gondrong juga ada, loh. Ilmu mereka luas dan sikap serta penampilan mereka luwes". Halaman 368.
Dibagian terakhir : Bolehkah Muslim Masuk Gereja? Halaman 402. Nah ini judul membuat saya teringat ketika sedang tugas di Rusia dan ada kunjungan kerja membawa rombongan dan masuk ke gereja di Moskow, mulanya ragu-ragu, tapi ketika pernah baca tentang bolehnya muslim masuk ke gereja, ya sudah masuk aja. Nah di buku ini dijelaskan tentang empat mazhab, yang bilang masuk kegerja, boleh, makruh,melarang dan sebagainya. Silahkan aja dibaca. Berikutnya , Soal Vaksin: Mengenal tiga tiori Fikih, ini pas ketika covid 2019 yang lalu, halaman 407.
Itulah bagian-bagian yang menarik, sekali lagi menurut saya. Masih banyak judul yang lain yang mungkin tidak kalah menariknya, menurut anda. Judul-judul di atas adalah judul yang saya garis bawahi atau saya stabilo, saya baca lebih dahulu dibandingkan judul yang lainnya. Nah karena gaya bahasa yang dibuat sederhana oleh penulisnya, buku ini kalau minjan istilah Tempo: " Enak dibaca dan perlu!" Dan tidak mesti mahasiswa atau para pakar yang baca, ini untuk umum, termasuk saya dan anda. Dan saking asiknya membaca buku ini, kadang sampai lupa, sudah ngopi atau belum? Terima kasih.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI