Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Ngaji Fikih, Pemahaman Tekstual dengan Aplikasi yang Kontekstual

18 Januari 2024   12:02 Diperbarui: 18 Januari 2024   12:20 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokunen Pribadi. Syaripudin Zuhri

 

Kita lewati dulu judul judul tuisan yang saya tulis sebelumnya, karena ini ada yang lebih menarik, tentu saja menurut saya, boleh dong. Walau judulnya: " Ngaji Fikih" jangan anda bayangkan ini buku hanya untuk para fakar, ahli fikih atau hanya untuk para mahasiswa yang belajar ilmu fikih di IAIN atau Sekolah Tinggi ilmu Agama atau Teologi. Ini sekali lagi buku yang menarik, buku terbitan pertama, Oktober 2022, yang diterbitkan oleh penerbit Bentang( PT Bentang Pustaka).

Dari covernya saja sudah menarik, gambar sorban yang seperti melingkari wajah, namun di tengahnya bukan muka orang, tapi judul buku tersebut" Ngaji  Fikih " dengan sub judul " Pemahaman Tekstual dengan Aplikasi yang Kontekstual " Buah karya intelektual muda Indonesia, Dr. H. Nadirsyah Hosen, LL.M.,M.A.,Ph.D, yang mengajar di Fakultas Hukum Universitas Monash sejak tahun 2015 di Australia. Namun dengan gaya sederhana, pada cover buku deretan titel tersebut tiidak ditulis, luar biasa!

Bayangkan, biasanya untuk menarik pembaca, maka sederet titel penulis dituliskan secara lengkap di buku yang ditulis, biasanya juga untuk menunjukan otoritas penulisnya, tapi ini lagi-lagi menurut saya luar biasa. Penulis buku tersebut dengan rendah hati, yang dimunculkan dalam vover buku itu malah Abahnya, Bapaknya penulis, yaitu Prof. K.H. Ibrohim Hosen, L.M.L, Pendiri Institute Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta. Sedangkan penulis buku Ngaji Fikih tersebut hanya" hanya" Nadirsyah Hosen, Akademisi Monash University Australia. Tidak ada embel-embel title satu pun yang dipakai, hanya namanya. Ini lagi-lagi saya bilang ilmuwan muda yang rendah hati.

Mengapa coba? Yaitu tadi, yang ditonjolkan justru titel Abahnya, Bapaknya, bukan dirinya. Anak yang sangat menghorati orang tuanya, karena Abahnya adalah guru langsung penulis buku ini. Apa lagi yang menarik, di atas cover depan, ada kutipan dari DR. K.H. Afifuddin Muhajir, Wakil Rais Aam PBNU " Penulisnya adalah sosok ilmuwan Islam langka yang tidak hanya fakar, tetapi ahli di bidang hukum syariah atau hukum positif "

Di cover belakang atau endors dari:  Pertama,  Dr. Nadmatul Faizah, S.H., H.Hum., Rektor Institute Ilmu Al Qur'an( IIQ ) Jakarta" Buku ini wajib dibaca mahasiswa yang belajar ilmu fikih". Kedua,  Prof. Dr. M. Noor Harisudin, M.Fil. I., Guru Besar Ushul Fikih, Dekan Fakultas Syariah UIN K.H Ahmad Siddik, Jember dan ketua Komisi Pengkajian,Penelitian, dan Pelatihan MUI Jawa Timur. Mengatakan " Gamblang, runtut dan mudah dicerna". Ketiga, Prof. Dr. H Ahmad Tholabi Kharlie, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, mengataka tentang buku ini " Menghadirkan perspeftif kekinian dan membuka cakrawala pemikiran kita untuk memahami Islam secara lebih baik ".

Ketika membuat penutup kata pengantar sang penulis buku ini, di halaman XII "  Maha suci Engkau Ya Rabb, Tiada Ilmu yang kami miliki, Kecuali apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami". Tabik, Nadirsyah Husen. Buku yang terdiri dari 444 halaman plus halaman kata pengantar, IX- XII, dan VI Bagian. Bagian I: Doktrin dan Sejarah Fikih., Bagian II : Menempalan Fikih dalam Bentang Akhlak., Bagian III: Merangkai Keragaman Fikih., Bagian IV: Dialog Fikih, Masyarakat dan Politik., Bagian V: Mengaji Fikih dalam Bingkai Keraifan Lokal., Dan bagian VI : Mengurai Kasus-kasus Fikih Melinial. Dan terakhir Profil Penulis dihalaman : 443.

Lalu menariknya di mana? Sebelumnya saya infokan dulu tentang kebiasaan saya ketika sudah membeli buku. Buku tersebut pertama-pertama saya stempel bagian dalam cover depan dan belakang, disampul plastic, dan ditandatangani dengan mencantumkan tempat dan tanggal pembelian, agar umur buku tersebut diketahui. Mengapa? Ada motto tentang buku untuk saya selalu ingat: " Uang yang kau belikan untuk membeli buku manfaatnya lebih banyak dan lebih mengabadi ".

Kembali ke buku Ngaji Fikih ini, pada daftar isi, sebelum saya baca semua isinya, saya stabilo dulu yang perlu saya garis bawahi. Membaca buku ini bisa melompat-lompat, tidak mesti berurutan dari halaman satu, dua, tiga dan seterusnya. Jadi anda bisa membaca melomat dari bab satu ke bab  lainnya, atau dari judul yang satu kejudul yang lainnya, karena ini buka novel, yang kalau kita melompat membacanya bisa kehilangan atau ceritanya ga nyambung. Nah asiknya buku ini, tergantung selera yang membaca, mana yang dibaca lebih dahulu, mana yang belakangan dibacanya.

Diantara judul-judul yang menarik adalah Islam yang Tekstual dan Konstektual, halaman 7. Agama yang memudahkan, halaman 12.  Hukum Islam yang Konstan dan Dinamis, halaman 50.  Itu dibagian pertama. Di bagian kedua: Mengutamankan adab di atas perintah, halaman 85 ( ini cocok dengan situasi sekarang, saat kampanye pilpres 2024, yang lagi menjadi viral dengan kata kunci " Etika". Sehingga kata-kata etika muncul terutama dari paslon 1 dan paslon 2. Dan ada kata yang booming: " Endasmu Etik!" Siapa yang berkata begitu, ya anda pasti tahulah. Kalau saya tulis namanya, nanti dibilang saya memfitnah, kan repot.

Lanjut, Keutumaan  ahli Fikih dan Ahli Ibadah, halaman 88.  Menyikapi fatwa yang controversial, halaman 99. Menolak empat Mazhab dan merasa paling benar, halaman 101. Jangan mudah mengkafirkan sesama Muslim, halaman 118.  Dibagian ke tiga, Mengapa Ulama berbeda pendapat? Halaman 143.  Para sahabat Rosulullah pun Berbeda Pandangan, halaman155.  Berbeda itu tidak Berarti Permusuhan, halaman 170. Mengambil jalan tengah beribadah, halaman 195.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun