Anda punya hobi kan? Tentu saja, itu pasti jawabannya, mana ada  sih manusia yang tak punya hobi atau kebiasaan yang yang menyenangkan buat dirinya? Hobi itu penting buat mempertahankan imun di masa pandemic ini. Bila imun kurang bisa saja terserang virus covid 19 yang sudah membunuh sekian juta orang di dunia dan sudah menjangkiti lebih puluhan juta manusia. Wah kalau bicara covid ga selesai-selesai, karena memang belum tuntas sampai saat ini, walau sudah ada vaksin dan sudah jutaan orang yang divaksin.
Wah pengantar bikin ngeri ya? Apa hubungannya covid 19 dengan Hobi dan IKSARA? Apapula itu IKSARA? Mungkin ada yang bertanya-tanya demikian. Covid, Hobi dan IKSARA dimana nyambungnya? Baik, kita bahas satu persatu deri satu tiga kata kunci tersebut. Yang memang sepertinya ga nyambung, tapi disambung-sambungkan. He he he, itulah enaknya jadi penulis, mau nulis apa aja, monggo. Penulis adalah manusia bebas merdeka, yang boleh berpikiran seluas angkasa dan sedalam lautan.
Walau kadang penulis atau para jurnalis beneran, itu perlu hati-hati juga, karena bisa-bisa terjerat pasal karet. Â Kalau kompasioner sih boleh dibilang penulis yang menyalurkan hobi lewat menulis. Baik, kita batasi pengertian hobi. Apa itu hobi? Kita lihat Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), biar keren dikit, hobi/ho*bi/ n kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang, bukan pekerjaan utama: melukis itu sebagai -- saja, bukan sebagai mata pencahariannya.
Jadi hobi yang sudah sama-sama kita maklum adalah kegemaran atau kesenangan yang istimewa pada waktu senggang, dan bukan pekerjaan utama. Nah bagi yang hobi mancing ikan, bukan mancing keributan, misalnya dilakukan di hari libur, Sabtu, Minggu atau hari libur nasional lainnya. Nah ternyata hobi tersebut bisa memperpanjang umur, dalam artian ikhtiar sebagai manusia, karena panjang pendeknya umur tetap hak Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.
1. Membaca
Stres adalah sumber utama masalah kesehatan yang memperpendek usia. Tetapi hanya dengan mengambil buku dan melarikan diri ke "dunia lain" dapat mengurangi tingkat stres hingga 68%. Demikian menurut sebuah penelitian dari University of Sussex di Inggris.
2. Berkebun
Orang berusia 60-an yang berkebun menurunkan risiko terkena demensia sebesar 36%, menurut sebuah penelitian di Australia. Dr Bradley Willcox dari Universitas Hawaii mencatat bahwa banyak penduduk di Okinawa (terdapat orang-orang yang telah mencapai usia 100 tahun tertinggi di dunia( merawat kebun pribadi hingga usia tua.
3. Memasak
Para peneliti mengatakan: "Makan malam yang dimasak di rumah dikaitkan dengan kepatuhan pedoman diet yang lebih besar, tanpa peningkatan signifikan dalam pengeluaran makanan. Sebaliknya, sering makan di luar dikaitkan dengan pengeluaran yang lebih tinggi dan kepatuhan yang lebih rendah".