Saya tak akan bosen-bosennya menulis tentang Rusia, karena saya sudah ada di sana dan pernah ada di sana, bukan dalam jangka waktu yang pendeka. Oya, Rusia akan tetap menjadi negara besar, bukan karena saya pernah tinggal di Rusia, namun memang dalam segi luas wilayahnya yang membentang tak kurang dari sebelas zone waktu dari Barat sampai ke Timur, hingga waktu begitu unik dalam satu negara ini, bisa anda bayangkan di bagian Barat baru jam 06.00 pagi di bagian Timur di negara ini sudah jam 17.00, nyaris bertolak belakang antara bagian Barat dan Timurnya, sehingga untuk jam kerja membuat "pusing".
Di bagian Barat baru bangun tidur, bersiap-siap mau kerja dan berangkat kerja, di bagian Timurnya sudah pulang kerja! Ingat, ini masih suatu negara, bukan beda negara. Inilah yang saya maksud dengan negara terluas di dunia dan berhasil menata negaranya, padahal Rusia sudah pecahan dari Uni Soviet, yang sudah bubar sejak tahun 1991 lalu, lebih seperempat abad yang lalu, Uni Soviet bubar. Namun luas wilayah Rusia seperti tak berkurang, karena masih saja menjadi negara yang terluas, dibandingkan dengan negara manapun, termasuk dengan "musuh bebuyutannya", Amerika Serikat (AS) dibidang politik, dibidang budaya dan antariksa mereka bersahabat.
Padahal wilayah mereka dibagian Timurnya ada sebagian yang dijual yaitu Alaska, yang menjadi milik Amerika Serikat sekarang ini, Alaska yang dibatasi dengan Selat Bering menjadi semacam tembok tak terlihat, karena sukar ditembus oleh kedua negara ini, yang secara geografi sebenarnya Rusia dan AS adalah tetangga, namun dalam segi politik adalah musuh bebuyutan, sejak perang dingin sampai saat ini. Padahal pada Perang Dunia kedua ( PD II) mereka bersekutu, bersama dengan Inggris, Perancis, yang sekarang dikenal dengan The Big Five, lima negara besar yang mempunyai hak veto di dalam Dewan Keamanan PBB.
Wah kalau diteruskan seperti belajar Sejarah dan Geografi kembali, padahal tulisan mau bicara tentang keunikan Rusia dan cara berpikir Rusia yang "sengaja" dibuat berlawanan dengan pihak " Barat", dalam hal ini Amerika dan Eropa. Mengapa? Lihat saja hurup atau alphabet yang mereka gunakan, kalau dilihat sepintas seperti hurup Latin yang dibolak balik, padahal tidak, hanya penulisan yang beda. Contoh yang sering digunakan adalah kata Restoran, yang kalau ditulis dengan hurup Rusia menjadi .
Banyak contoh lainnya, tapi ini tulisan bukan membahas tentang tatabahasa Rusia. Walaupun Rusia untuk menjaring para wisatawan manca negara sekarang sudah "mengalah", loh mengapa mengalah? Itu istilah saya, untuk memudahkan penulisan saja. Saya sebut mengalah, karena bila Anda sekarang ke Rusia, dalam hal ini kota-kota besar di Rusia, seperti Moskow, St Peterburg, Kazan dan lain-lain, Anda tidak dibuat pusing lagi dengan petunjuk jalan, karena mereka sudah menggunakan bahasa pendamping, yaitu bahasa Inggris.
Bahkan ketika Piala Dunia 2018, yang di mana Rusia menjadi tuan rumah penyelenggara pesta bola tingkat dunia itu terjadi renovasi besar-besaran, semua pentunjuk yang tadinya hanya satu bahasa yaitu Rusia, sekarang didampingi Bahasa Inggris, bahkan di beberapa tempat menggunakan tiga bahasa, Rusia, Inggris dan Cina. Rupanya Cina menjadai salah satu negara yang banyak berkunjung ke Rusia, makanya petunjuk jalan menggunakan bahasa Cina, itu sebelum ada kasus Covic 19.
Oke, kita kembali ke judul tulisan tersebut: "Ini Rusia Bung!" sudah bagian ke 5, nanti akan bersambung terus, karena memang banyak bahan saya tentang Rusia, apa lagi foto-fotonya, sudah seabreg. Mengapa saya mengambil judul tersebut dan berulang kali? Karena memang Rusia itu unik menurut kaca mata kita, yang bukan orang Rusia. Padahal kita, dalam hal ini orang Indonesia pun, menurut mereka unik dan ajaib. Itu yang disebut dengan cara pandang orang lain terhadap suatu negara.
Kita bisa berkata orang Rusia unik, merekapun bisa berkata bahwa orang Indonesia juga unik, dimana uniknya? Nanti kita lanjutkan tulisan tentang cara pandang orang Rusia terhadap Indonesia. Jangan lupa mereka pun dibuat pusing belajar tentang tatabahasa Indonesia, yang kelihatannya sederhana, tapi bagi orang Rusia, apa lagi yang baru belajar tentang bahasa Indonesia ya repot juga, jadi siapa bilang bahasa Indonesia gampang? Banyak keunikan yang mereka temukan tentang Indonesia, lagi-lagi ini menurut kacamata mereka melihat Indonesia, baik itu kita lewati saja dulu.
Ini Rusia Bung! Jadi jangan kaget ketika tiba di Rusia bila Anda punya kesempatan berkunjung ke sana, tapi untuk sementara, tunda dulu, dan memang pemerintah Rusia baru sebagian membuka pintu bandara Internasionalnya untuk 13 negara saja, yang dari Asia baru Viatnam dan Laos yang masuk daftar boleh masuk ke Rusia, sedangkan yang dari Indonesia, termasuk Singapur masih belum, ini gegera virus corona.
Kembali ke Ini Rusia Bung. Sejak bulan Maret 2020 sampai akhir Juli 2020 kita seperti hidup di dalam tempurung kelapa, ke mana-mana ga boleh atau tak bebas, gegara virus yang mengguncang dunia, namun demi keselamatan, ya apa boleh buat, kita harus patuh. Bila tidak, ya kena denda. Dan itu bukan omong kosong, gegara lupa pakai masker ketika naik kereta bawah tanah, teman saya kena denda 5000 rubel, dengan kurs waktu itu -+ 1$= 70 Rbl, itung saja sendiri. Itu baru masker, belum yang lainnya.
Bahkan saya sempat dua kali ditolak naik taksi gegara surat bebas naik kendaraan umumnya sudah habis waktunya atau kadulawarsa, dua taxi menolak dan terpaksa harus turun, padahal di kantor mau ada rapat yang waktunya sudah mepet. Ga ada kata kompromi, tidak, ya tidak, kita mau bayar lebih pun mereka tidak mau. Ini Rusia Bung! Hukum untuk naik kendaraan pun ketat, tak boleh sembarangan, apa lagi dimusim virus sekarang.