Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Festival Indonesia Moskow ke-IV Akan Kembali Hadir di 2019

8 Juli 2019   21:08 Diperbarui: 8 Juli 2019   21:11 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lenggang lenggok Jakarta pada FIM 2018 akan kembali hadir dengan tema yang berbeda. Dokumen pribadi SZ.

Setelah sukses dengan Festival Indonesia Moskow  ( FIM) Pertama sampai yang ketiga kali, berturut-turut, setiap tahun di bulan Agustus, dan yang baru lalu, Agustus 2018. Kini Kedutaan Besar Indonesia Moskow dibawah pimpinan Bapak Duta Besar M.Wahid Surpriyadi,  akan menggebrak kembali Rusia, khususnya Moskow dengan FIM yang ke empat dengan target pengunjung tidak main-main, 140.000 orang, tahun lalu berhasil menembus angka 135.000 pengunjung, luar biasa!

 Gebrakan yang dimaksud adalah adanya Festival Indonesia IV ( empat) di Moskow, yang akan diselenggarakan pada tanggal 1-4 Agustus 2019 ( logo FIM  tertanggal seperti itu), beberapa minggu mendatang. Sebuah gebrakan yang luar biasa, karena tidak tanggung-tanggung, akan datang beberapa pejabat teras Indonesia ,  beberapa menteri  dan beberapa  orang Gubernur serta pejabat lainnya, termasuk dari pelaku bisnis dan UKM.

Tujuan inti adalah memperkenal Indonesia dari berbagai daerah ke public Rusia, khusus para pengusaha yang mempunyai jaringan nasional maupun internasional. Agar Indonesia dikenal bukan hanya Bali. Jadi memang agak aneh, DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Indonesia, bahkan Indonesia sendiri, tenggelam oleh pesona kepeluan Dewata, Bali!

Lenggang lenggok Jakarta pada FIM 2018 akan kembali hadir dengan tema yang berbeda. Dokumen pribadi SZ.
Lenggang lenggok Jakarta pada FIM 2018 akan kembali hadir dengan tema yang berbeda. Dokumen pribadi SZ.
Makanya pada jaringan travel di Rusia juga agak aneh promosi mereka. Ketika mempromosikan Thailand, sebagai negara  tujuan pariwisata ya disebutnya Thailand, bukan Bangkok atau Pataya misalnya. Begitu juga menyebut tujuan Italy sebagai obyek wisata, Italynya disebut, bukan  Roma atau obyek wisata lainya yang dikenal.

Tapi ketika menyebut tujuan wisata ke Indonesia, Indonesia tidak disebut, kebanyakan langsung menyebut Bali. Lebih aneh lagi mereka lebih kenal Bali ketimbang Indonesia, apalagi Jakarta.

Maka dari ituah provinsi-provinsi lain harus memperkenal daerahnya masing-masing ke public Rusia, jangan sampai Indonesia tenggelam dengan  kepopulerana Bali dan provinsi lain lebih tenggelam lagi, sayang bukan? Padahal potensi pariwisata atau tujuan wisata ke Indonesia bukan hanya Bali, banyak sekali obyek wisata  alam dan budaya di Indonesia, sekali lagi bukan hanya Bali!

Di Jakarta saja segudang obyek wisata budaya dan alam. Lihat saja Taman Mini Indonesia Indah dengan segudang rumah adat yang unik-unik dan budayanya yang beraneka ragam. Lihat juga Kepulauan Seribu, dengan berbagai pulaunya yang tak kalah indah dengan pulau-pulau lainnya.

Begitu juga dengan Jawa Barat, obyek budaya dan alam begitu kaya, tak cukup seminggu untuk menelusuri budaya dan alam di Jabar. Tengok saja Gunung Tangkuban Perahu,Sariater atau Ciater, Pantai Pangandaran, Kebun Raya Bogor, Pelabuhan Ratu dan lain sebagainya.

Begitu juga obyek di Sumatera Utara, dengan Danau Tobanya, danau terluas di Indonesia dengan Pulau Samosir di tengahnya, begitu memikat. Belum lagi pantainya di sepanjang pantai Barat dan Timur.

Begitu juga dengan Aceh dengan obyek budaya yang Islami, dengan peninggalan-peninggalan kerajaan Islam seperti kerajaan Samudera Pasai.  Ditambah dengan budaya dengan tarian yang sangat terkenal Tari Saman, yang begitu aktraktif dan dinamis, butuh latihan yang serius, bila tidak,  kepala diantara penari bisa saling beradu, bisa benjol-benjol.

Durian alias duren ikut mejeng pada FIM 2018 yang lalu. Dokumen Prbadi SZ
Durian alias duren ikut mejeng pada FIM 2018 yang lalu. Dokumen Prbadi SZ
Wah tak habis-habisnya bila diceritakan dan digali. Nah dengan maksud  itupula, FIM 2019 keempat akan  digelar kembali, menyusul  kesuksesan Festival Indonesia pertama samapi yang ketiga, 2016-2018, dimana pengunjung tahun lalu tercatat tak kurang dari 135.000 orang, luar biasa. Sehingga pengunjung seperti air deras yang mengalir, tak henti-hentinya, dari pukul 12.00 wm -- 21.00 wm.

Uniknya sampai jam 21.00 wm ketika stand-stand mulai akan tutup, masih saja pengunjung berdatangan dan seakan tak mau pulang, apa lagi di musim panas, jam segitu baru saja memasuki senja.

Mata hari yang kemerahan di upuk Barat menambah romantic  suasana Festival Indonesia. Di tambah dengan musik yang menghentak-hentak dengan goyang shantik  yang menyihir penonton yang mau tak mau ikut bergoyang, lebih penas lagi suasana ketika lagu dangdut terdengar, semua penonton bergoyang, jadi siapa bilang dangdut kampungan? Orang Rusia bergoyang mengikuti gerak gendang dandut, itu  FIM 2018, tahun lalu.

Begitu juga dengan wayang, siapa bilang wayang ketinggalan jaman? Di Rusia wayang pada FIM 2018 lalu diserbu penonton, full, lagi-lagi luar biasa. Belum lagi dengan pakaian yang digunakan para model Rusia, langsung terjual habis setelah pertunjukan, termasuk batik.

Batik Indonesia juga diserbu pembeli. Juga penggunaan pakaian adat pengantin, sampai-sampai pihak panitia kewalahan merias para pengantin spontan. Boleh dibilang semuat both tak ada yang sepi, termasuk yang jualan Bakso, martabak, sate dan lain sebagainya.

Sate adalah salh satu jenis makanan Indonesia yang paling diminati warga Rusia, sate Indonesia terkenal maknyus! Juga nasi goreng dan martabak. Dokumen pribadi SZ.
Sate adalah salh satu jenis makanan Indonesia yang paling diminati warga Rusia, sate Indonesia terkenal maknyus! Juga nasi goreng dan martabak. Dokumen pribadi SZ.
Untuk tahun ini, 2019,  dikabarkan akan lebih besar lagi atraksinya, dari taggal 1-4 Agustus 2019. Ini gebrakan luar biasa dari Bapak Dubes untuk Rusia dan Belarusia, M. Wahid Supriyadi, ini bukan main-main, karena melibatkan sponsor yang tak kurang banyaknya dibanding tahun lalu, dan kalau melihat biayanya, bisa tercengang dan itu tidak ditanggung sepenuhnya oleh KBRI Moskow atau Deplu, tapi sponsor ikut bahu membahu mendukung moral, matrial dan dana di Taman Karsnaya Presnya .

Loh untuk apa dana yang begitu besar?  Satu untuk Indonesia! Dan gaungnya akan terus bergema dijagat raya, karena akan disiarkan, baik oleh TV local, surat kabar di internet dan jaringan medsos, yang kalau dari panitianya saja melibatkan puluhan voluntir dan seluruh staf, terlibat di dalamnya, dari yang paling bawah sampai yang paling atas, bahu membahu menyukseskana acara ini. Target tentunya lebih besar dan itu lagi-lagi bukan main-main, hasilnya dari FIM di tahun-tahun sebelumnya saja sudah mampu meningkatkan perdagangan antar dua negara, luar biasa.

Ini kerja team yang saling berkait, antara warga Indonesia dengan warga Rusia, dua Negara yang sedang erat-eratnya menjalin hubungan, dan ini bukan hal biasa, ini perlu kerja keras, karena bila sukses acara ini, Indonesia akan ebih dikenal oleh warga Rusia dan itu akan mengabadi lewat medsos atau youtube, akan tetap ada selama itu bernilai positif bagi hubungan kedua Negara.

Semoga hasilnya akan terasa baik secara langsung maupun tidak langsung, khususnya hubungan perdagangan dan pariwisata. Semoga dengan adanya FIM 2019 ini invenstasi ke Indonesia  dari Rusia semakin meningkat.  Majulah Indonesiaku, majulah Indonesia kita dan FIM 2019 akan menjadi kenangan terindah. Semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun