Tudung cetok tersebut, yang dibuat dari belahan bamboo yang dianyam seperti piramid atau kukusan, mereka cat dengan warna wrani, merah, kuning, hijau, biru dan lain sebagainya, dan tudung tersebut digantung di mana-mana. Dan dijadikan asoseries untuk berfoto dengan latar belakang foto besar pantai Bali.
Coba itu, tudung yang dipakai Petani kita, malahan menjadi seni yang kreatif, mereka bangga memakainya. Karena begitu inginnya berfoto dengan tudung tersebut, ada yang berfoto dengan tudung yang sudah digantung, dengan posisi terbalik, dan karena tidak sampai mereka sampai harus berjinjit, tak sampai juga, penggantungnya ditarik agar lebih pendek, ada-ada saja.
Bangga juga saya jadi orang Indonesia, dengan mata kepala sendiri saya melihat. Betapa Indonesia membanggakan, sampa-sampai ada orang Rusia yang ingin bertukar pin bendera Indonesia dengan pin bendera Rusia. Saya sampai menyesal mengapa tak bawa pin kecil tersebut, pin yang biasa dicantumkan di saku baju. Indonesia begitu besar di mata orang Rusia, mereka begitu tertarik dengan Indonesia.
Kalau bisa bukan setiap tahun FIM ini dibuat, minimal dua kali lah. Tapi mana tahan... ini saja ketika membuat tulisan, masih terbawa efek ngantuknya, karena penulis pun ikut terlibat di dalamnya. Begitulah FIM 2018, yang meriah dan sukses! Alhamdulillah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI