Kroasia
Leher sakit
Kecekic
Seranggan ngerik
Jangkric
Barang Langkah
Antic
Kegelian
Dikitic
Ingin tahu saja
Nyelidic
Ketawa keras-keras
Ngikic
Bolehnya
Liric-liric
Coba tambah( Istri)
Siap dicekic
Kasihan deh
Ihic-ihic
Minum es ditiup
Orang Udic
Sering gegaruk karena gatal
Kekedic
Jakan pelan-pelan
Mindic-mindic
Takut pulang
Mindic-mindic mudic
Begitulah kamus plesetan yang timbul gegara Kroasia, yang semua diremehkan pihak lawan, dalam hal ini media Inggris, mampu mengalahkan Inggris. Dengan demikian muncul semangat baru atau sesuatu yang baru. Oya jangan lupa, semangat mengalahkan yang kuat juga sudah dilakukan oleh Korea Selatan ketika mengalahkan raksasa bola, Jerman. Jerman pulang dengan wajah tertunduk, namun Korea  Selatan walaupun pulang, namun ada kebanggaan tersendiri, karena mampu mengalahkan Jerman, eks juara dunia 2014 lalu, mitosnya sih " kutukan sang juara". Benar atau tidaknya, saya tak tahu.
Kabangkitan nasional, di mana selama ini dimitoskan Kulit Putih selalu lebih hebat dibandingkan kulit berwarna, kini pupus sudah. Korea Selatan telah membuktikan bahwa Kulit berwarna pun bisa mengalahkan kulit putih. Itu sama seperti dulu ketika perang 1905 Jepang  mampu mengalahkan Rusia. Kulit berwarna mampu mengalahkan kulit putih, sehingga lahilar kebangkita di Asia dan Afrika. Yang nanti tercatat dalam sejarah ada konferensi Asia Afrika tahun 1955, itu karena dorongan kebangkitan kulit berwarna.
Kita kembali ke Kroasia, yang juga dipelesetkan dari Kroya Indonesia, menjadi Kroasia. Piala Dunia 2018 kali memang unik, selain dimulai menjelang lebaran, yang bersahutan antara pembukaan Piala Dunia 2018 Â dengan gema takbir hari raya Idul Fitri, 1 Syawal 1439 H, luar biasa. Â Lebih unik lagi Kroasia mengukir sejarah baru dan melahirkan kamus plesetan baru. Demikian.